Serangkaian Penerapan Social Distancing di Pemakaman Ibunda Jokowi

Pemakaman Ibunda Jokowi tak luput dari social distancing untuk mencegah penularan COVID-19.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Mar 2020, 13:56 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 13:56 WIB
[Fimela] Sujiatmi Notomiharjo
Sujiatmi Notomiharjo, ibunda Jokowi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Presiden Joko Widodo Sujiatmi Notomiharjo dimakamkan di Desa Mundu, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah pada Kamis (26/3/2020). Upacara pemakaman diiringi serangkaian penerapan social distancing bagi para tamu untuk mencegah penularan COVID-19.

Jenazah tiba di pemakaman tepat pukul 13:00 beriringan dengan Joko Widodo dan keluarga inti yang mengenakan masker. Pemakaman dilakukan secara tertutup hanya untuk keluarga dan kerabat dekat.

Kursi tamu yang disediakan hanya berjumlah 500 dengan jarak antar kursi satu meter. Di pemakaman telah disediakan tempat cuci tangan portable lengkap dengan sabun.

Setiap pelayat diminta melakukan pemeriksaan suhu terlebih dahulu menggunakan thermal gun sebelum masuk area pemakaman. Setelah itu, pelayat mencuci tangan dengan sabun.

Di area pemakaman juga disediakan bilik disinfektan. Dalam bilik tersebut setiap pelayat akan disemprot cairan disinfektan kemudian dipersilakan masuk ke area pemakaman.

Simak Video Berikut Ini:

Contoh untuk Masyarakat

Sketsa Sudjiatmi Notomiharjo menerima sungkem putranya. (Foto: Instagram @motulz)
Sketsa Sudjiatmi Notomiharjo menerima sungkem putranya. (Foto: Instagram @motulz)

Beberapa tokoh politik dan menteri datang ke pemakaman tersebut. Sebelumnya, Joko Widodo meminta mereka untuk tidak datang mengingat Solo adalah salah satu wilayah terdampak virus corona.

Beberapa tokoh itu di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan penulis buku ‘Saya Sujiatmi’ Kristin Samah.

Kristin yang menulis buku tentang mendiang Sujiatmi sudah kenal betul dengan sosoknya. Menurutnya, ia adalah sosok teladan yang sempurna bagi para ibu.

Terkait prosesi pemakaman yang menerapkan social distancing, Kristin menyebut ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat.

“Ini dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat, dalam situasi apapun penerapan social distancing harus dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19,” ujarnya.

 Sebelumnya, penyemprotan disinfektan telah dilakukan sejak pagi di area pemakaman, kursi pelayat, dan rumah duka. Setelah pemakaman selesai, para pelayat kembali dicek suhunya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya