Liputan6.com, Jakarta Agar terhindar dari penularan COVID-19, tenaga medis juga cleaning service rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 juga menjalani pemeriksaan kesehatan. Apalagi tenaga medis yang sehari-hari bertugas di ruang isolasi.
Dokter spesialis pulmonologi Menaldi Rasmin mengungkapkan, pemeriksaan kesehatan tenaga medis, seperti darah dan rontgen tubuh dilakukan.
Advertisement
"Baik perawat dan dokter diperiksa darah, rontgen paru-paru juga periksa rapid test dulu. Kalau semua hasilnya baik, boleh masuk (bertugas)," ucap Menaldi kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Selasa (14/4/2020).
"Kalau lagi sakit atau enggak enak badan, lebih baik jangan dulu menangani pasien. Kita jangan memberikan 'perang' tapi amunisi enggak ada. Lebih baik istirahat dulu."
Sebaiknya, tenaga medis pulih dan menyegarkan kembali tubuh. Kemudian dapat bertugas melayani pasien COVID-19.
Pemeriksaan Kesehatan Diulang
Menaldi menambahkan, pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan dapat diulang. Tidak hanya tenaga medis saja, tapi petugas kebersihan dan cleaning service rumah sakit.
"Mungkin pemeriksaan kesehatan satu kali sebulan akan diulang. Atau satu kali dalam dua bulan. Itu mahal juga lho pemeriksaannya," ujar dokter yang berpraktik di RS Persahabatan Jakarta.
"Semua (petugas di rumah sakit) wajib diperiksa pakai rapid test karena kita tidak mau ada tertular. Cleaning service yang membersihkan ruang isolasi dan pakai alat pelindung diri (APD) periksa kesehatan juga."
Menurut Menaldi, petugas kebersihan, cleaning service sampai petugas pemulasaran jenazah di rumah sakit adalah aset. Mereka yang menjaga rumah sakit tetap layak untuk menerima pasien.
"Jangan sampai mereka ada yang sakit. Rugi juga kita nanti (SDM berkurang). Kita mesti jaga dan pelihara baik-baik kesehatannya," tutupnya.
Advertisement