Liputan6.com, Jakarta Bentuk gotong royong masyarakat di tengah pandemi COVID-19, salah satunya tidak memberikan stigma negatif terhadap warga yang terindikasi COVID-19 dan menyumbang kebutuhan medis para tenaga kesehatan, seperti alat pelindung diri (APD), masker bedah, dan masker N95.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengapresiasi, kepedulian gotong royong masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Kepedulian masyarakat sejalan dengan imbauan Presiden Joko Widodo agar masyarakat Indonesia terus menggaungkan semangat kegotongroyongan di tengah pandemi COVID-19, menurut keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Advertisement
"Selama COVID-19 ini, masyarakat terlihat saling peduli dan menolong. Dari yang paling sederhana, misalnya tidak memberikan stigma negatif bagi penderita, hingga menyediakan dukungan kebutuhan sehari-hari," kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan Kemenko PMK, Sonny Harry B Harmadi di Jakarta, Senin (4/5/2020).
"Menko PMK, Pak Muhadjir Effendy juga selalu menekankan pentingnya partisipasi masyarakat bersama pemerintah dalam melewati tantangan yang tidak mudah ini."
Dukungan Fisik dan Mental
Harmadi menambahkan, di tengah tantangan menghadapi pandemi global COVID-19, kepekaan hati, dan solidaritas masyarakat Indonesia terus diuji.
Namun, Kemenko PMK tetap bersyukur karena beragam bentuk kepedulian sosial hadir di masyarakat dalam menyikapi warganya yang terinfeksi COVID-19 maupun yang terdampak secara sosial ekonomi.
Masyarakat yang menerapkan gotong royong di tengah pandemi Corona patut ditiru. Upaya ini sudah dilakukan masyarakat Aceh hingga Papua.
"Seperti di wilayah Desa Mojopurno di Magetan, Jawa Timur. Mereka memberikan dukungan fisik maupun mental pada warganya selama isolasi mandiri karena COVID-19," tambahnya.
Advertisement
Membuat Masker
Penyediaan makanan bagi keluarga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilakukan penduduk Desa Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Contoh lain, di Kalimantan Barat dan Riau, ibu-ibu gotong-royong memproduksi masker kain dan jamu guna mencegah penularan virus Corona untuk dibagikan.
"Masyarakat juga peduli dengan menyumbang kebutuhan tenaga medis," lanjut Harmadi.
Bangsa yang Peduli dan Kuat
Adanya gotong royong masyarakat selama pandemi COVID-19 menjadi sebuah bukti bahwa Indonesia layak mendapat predikat sebagai negara paling dermawan di dunia.
Hal itu berdasarkan survei lembaga amal Inggris, Charities Aid Foundation (CAF).
"Pandemi Covid-19 ini memang telah menjelma dari krisis kesehatan menjadi krisis sosial ekonomi. Namun, gotong royong masyarakat Indonesia telah membuktikan, kita sebagai bangsa besar yang peduli dan kuat. Kita optimis mampu melewati masa sulit pandemi ini secara baik bersama-sama,” tutup Sonny.
Advertisement