Berawal dari Hipertensi, Berujung Stroke

Inilah hubungan hipertensi dan stroke yang jarang orang ketahui

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi stroke (iStockphoto)
Ilustrasi stroke (iStockphoto)

Liputan6.com, Jawa Barat - Hipertensi berkaitan dengan banyak penyakit. Salah satunya adalah gangguan peredaran darah di otak yang dikenal dengan stroke.

Menurut dokter bagian ilmu penyakit saraf Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Ahmad Rizal, stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi tiba-tiba yang berlangsung lebih dari 24 jam. Bisa juga menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 24 jam, yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak.

"Gangguan pembuluh darah otak ini dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah seperti stroke iskemia atau stroke infark. Atau pecahnya pembuluh darah yaitu stroke hemoragik. Dari semua faktor risiko yang ada, hipertensi merupakan faktor risiko yang penting karena dapat menyebabkan ke dua jenis stroke," kata Rizal pada Sabtu, 9 Mei 2020.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

Pasien Stroke di RSHS

Rizal, mengatakan, di RSHS Bandung lebih dari 500 orang per tahun dirawat karena stroke. Secara umum disebutkan bahwa kejadian stroke infark adalah sekitar 85 persen dan perdarahan 15 persen.

Di Asia seperti di Thailand dan Cina, lanjut Rizal, didapatkan angka kejadian perdarahan yang lebih banyak. Angka kejadian stroke dapat menjadi tolok ukur keberhasilan penanganan hipertensi secara umum di dalam masyarakat.

"Dalam laporan terakhir dari Departemen Kesehatan Indonesia, stroke dinyatakan sebagai penyebab kematian nomor satu di rumah sakit-rumah sakit pemerintah. Di banyak negara, stroke termasuk tiga penyakit yang menyebabkan kecacatan atau kematian," ujar Rizal.

 

Hipertensi Penyebab Stroke

Rizal menambahkan hipertensi yang lama, sedikit demi sedikit menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Terdapat dua jenis kerusakan yang biasa terjadi.

Pertama, penyempitan pembuluh darah seperti berkarat yang pada akhirnya akan menyebabkan penyumbatan, dikenal dengan nama stroke infark. Kedua, penipisan dinding pembuluh darah yang dapat pecah suatu saat yaitu stroke perdarahan.

"Proses kerusakan memakan waktu yang cukup lama. Pada umumnya lebih dari dua tahun,"

 

Tanda-Tanda Kena Stroke Infark

Stroke infark biasanya disadari saat penderita bangun tidur dan tidak dapat melakukan aktivitas harian karena merasa lemah separuh tubuh yang umumnya bertambah berat dengan perjalanan waktu.

 

Stroke Lainnya

Stroke perdarahan biasanya terjadi saat penderita melakukan aktivitas, dan seringkali diawali dengan nyeri kepala. Tidak jarang didapatkan penurunan kesadaran dan muntah-muntah.

"Gejala stroke yang sering dikeluhkan seperti kelemahan otot wajah, lengan, tungkai, kaki, baal atau kesemutan pada wajah, lengan, tungkai, kaki, bicara reo atau sulit berkomunikasi. Selain itu gangguan penglihatan, penglihatan dobel, gangguan keseimbangan dan koordinasi, gangguan kesadaran, nyeri kepala dan gangguan menelan," kata Rizal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya