Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih meminta agar layanan telemedis di Indonesia tetap menjaga kualitas layanannya.
Mengingat saat ini, penggunaan layanan telemedis tengah digencarkan dalam rangka mengurangi penularan COVID-19 baik pada dokter maupun masyarakat yang berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Baca Juga
Dalam sebuah seminar daring yang diadakan pada Senin (15/6/2020), Daeng mengatakan bahwa pandemi ini menjadi saat yang tepat untuk memikirkan kolaborasi agar ekosistem pelayanan kesehatan bisa dijembatani dengan baik melalui teknologi.
Advertisement
"Apakah itu pasiennya, kemudian dokternya, tenaga kesehatannya, pendukung farmasi dan alat kesehatannya serta yang lain-lain. Kalau ini diupayakan bersama-sama, dilakukan dengan baik, maka kecepatan pelayanan, akses pelayanan yang lebih luas itu dengan support pendukung seperti alat kesehatan dan obat itu bisa dilakukan dengan baik," kata Daeng.
"Asal sekali lagi, mutu pelayanan, safety pelayanan itu betul-betul dijaga," kata Daeng.
Tetap Dikembangkan Apabila Pandemi Usai
Daeng mengatakan, pelaksanaan layanan kesehatan secara digital sebaiknya tetap dalam koridor etik dan profesional serta koridor aturan yang berlaku di tanah air.
Dia menyebut bahwa PB IDI sendiri mendorong agar dokter-dokter di Indonesia agar bisa beradaptasi dengan layanan kesehatan secara digital.
"Tapi dengan rambu-rambu, agar etik, patient safety, mutu pelayanan tetap terjaga dengan diterapkannya digital health," ujarnya pada kesempatan tersebut.
Selain itu, Daeng juga berharap agar nantinya layanan kesehatan digital tetap bisa dilanjutkan meski pun pandemi COVID-19 telah berakhir.
"Kami sangat mendorong ini akan dikembangkan berikutnya meskipun COVID-19 sudah selesai, tetapi melihat kepentingan atau keperluan dalam pelayanan supaya lebih baik, rasanya sangat penting untuk kita kembangkan," katanya.
Advertisement