IDI: Layanan Telemedis Harus Tetap Jaga Mutu Pelayanan

Ketua Umum PB IDI mendorong agar dokter di Indonesia bisa beradaptasi dengan keberadaan layanan telemedis

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jun 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 19:00 WIB
IDI
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyetujui kenaikan iuran BPJS Kesehatan sesuai Peraturan Presiden RI No 75 Tahun 2019 saat ditemui di Kantor PB IDI, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih meminta agar layanan telemedis di Indonesia tetap menjaga kualitas layanannya.

Mengingat saat ini, penggunaan layanan telemedis tengah digencarkan dalam rangka mengurangi penularan COVID-19 baik pada dokter maupun masyarakat yang berkunjung ke fasilitas kesehatan.

Dalam sebuah seminar daring yang diadakan pada Senin (15/6/2020), Daeng mengatakan bahwa pandemi ini menjadi saat yang tepat untuk memikirkan kolaborasi agar ekosistem pelayanan kesehatan bisa dijembatani dengan baik melalui teknologi.

"Apakah itu pasiennya, kemudian dokternya, tenaga kesehatannya, pendukung farmasi dan alat kesehatannya serta yang lain-lain. Kalau ini diupayakan bersama-sama, dilakukan dengan baik, maka kecepatan pelayanan, akses pelayanan yang lebih luas itu dengan support pendukung seperti alat kesehatan dan obat itu bisa dilakukan dengan baik," kata Daeng.

"Asal sekali lagi, mutu pelayanan, safety pelayanan itu betul-betul dijaga," kata Daeng.

Tetap Dikembangkan Apabila Pandemi Usai

Telepon Genggam atau Handphone
Ilustrasi Foto Telepon Genggam atau Handphone (iStockphoto)

Daeng mengatakan, pelaksanaan layanan kesehatan secara digital sebaiknya tetap dalam koridor etik dan profesional serta koridor aturan yang berlaku di tanah air.

Dia menyebut bahwa PB IDI sendiri mendorong agar dokter-dokter di Indonesia agar bisa beradaptasi dengan layanan kesehatan secara digital.

"Tapi dengan rambu-rambu, agar etik, patient safety, mutu pelayanan tetap terjaga dengan diterapkannya digital health," ujarnya pada kesempatan tersebut.

Selain itu, Daeng juga berharap agar nantinya layanan kesehatan digital tetap bisa dilanjutkan meski pun pandemi COVID-19 telah berakhir.

"Kami sangat mendorong ini akan dikembangkan berikutnya meskipun COVID-19 sudah selesai, tetapi melihat kepentingan atau keperluan dalam pelayanan supaya lebih baik, rasanya sangat penting untuk kita kembangkan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya