Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia biasanya mengolah daging kurban Idul Adha menjadi satai atau bersantan seperti gulai kambing atau sapi. Agar tak menjadi masalah kesehatan usai menyantapnya perhatikan porsinya.
Pada sajian daging kurban yang diolah menjadi rendang daging misalnya, Nutrition & Wellness Consultan Nutrifood, Moch. Aldis menyarankan Anda mengurangi bumbunya.
Baca Juga
Hal serupa juga bisa Anda lakukan pada hidangan gulai yang biasanya menggunakan santan. Anda bisa tetap menyantap gulai dari porsi tak berlebihan dan mengurangi kuah seperti dikutip Antara, Jumat (31/7/2020).
Advertisement
Berlebihan mengonsumsi makanan kaya lemak dan protein memang bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, muntah dan diare. Makanan berbahan daging yang dimasak dengan minyak dan rempah-rempah membutuhkan waktu delapan hingga 12 jam untuk dicerna seperti disampaikan dokter Bobomurod Kelidyorov dari Canadian Hospital, Dubai seperti dikutip Gulf News.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
Batasi Asupan Daging Sapi Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi
Dokter spesialis saraf dari RS Cipto Mangunkusumo, Amanda Tiksnadi menyarankan mereka yang tekanan darahnya berada di angka 200 sebaiknya lebih ketat membatasi asupan daging sapi.
Menurut dia, ketimbang daging sapi, pilihlah ikan atau ayam karena kadar purinnya lebih rendah. Purin diketahui bisa menyebabkan asam urat naik tinggi dan menjadi faktor risiko tinggi stroke, penyakit jantung dan masalah ginjal.
Selain itu, ingatlah, jangan kalap menyantap semua makanan yang tersaji di meja. Jika ingin mengambil banyak makanan, ambilah dalam porsi sedikit (bukan sepiring penuh).
Jangan lupa makan sayur seperti lobak dan wortel. Sayuran tersebut kaya antioksidan yang dapat melindungi sel-sel Anda dari kerusakan oksidatif, memudahkan pencernaan karena kadungan serat dalam sayuran dan memperlambat memasak membantu mencerna daging dengan mudah.
Selain itu, tak ada salahnya menyantap yogurt sebagai asupan probiotik dan tetaplah menjaga hidrasi Anda sepanjang hari.
Advertisement