Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi

Airlangga Hartarto: Pemerintah Upayakan Pemeriksaan PCR Rutin Tenaga Kesehatan

Airlangga Hartarto mengungkap Pemerintah upayakan pemeriksaan PCR rutin tenaga kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Sep 2020, 09:30 WIB

Diterbitkan 23 Sep 2020, 09:30 WIB

Petugas kesehatan membawa obat-obatan saat swab test dan tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (4/8/2020). Tes diagnositk cepat dan swab test diselenggarakan BIN bekerja sama dengan Kemenkes. (merdeka.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan Pemerintah mengupayakan pemeriksaan PCR secara rutin bagi tenaga kesehatan dan medis. Upaya ini sebagai bentuk perlindungan dan keselamatan tenaga kesehatan dan medis dari paparan COVID-19.

Guru Besar Ahli Epidemiologi Universitas Udayana, Prof Dewa Wirawan Meninggal Terpapar COVID-19

"Saat ini, Pemerintah menggelontorkan dana yang cukup besar dalam penanggulangan pandemi COVID-19, yang penggunaannya, termasuk perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan lain," ungkap Airlangga saat bertemu Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta awal pekan ini, ditulis Rabu (23/9/2020).

"Terutama pemeriksaan PCR bagi petugas kesehatan harus dapat diselenggarakan secara rutin. Agar kondisi kesehatan dapat terpantau secara reguler dan kontinu."

Pemantauan kesehatan pun menjadi pendukung tenaga kesehatan dan medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, terutama pasien COVID-19.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Jamin Keselamatan Tenaga Kesehatan

Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap (swab test) pegawai kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Tes swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai kecamatan Sawah Besar itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Airlangga Hartarto juga selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional (KPEN) menekankan, perlindungan dan keselamatan tenaga medis juga tenaga kesehatan merupakan hal krusial untuk dijamin oleh negara.

Pemerintah akan mengupayakan pemeriksaan kesehatan rutin untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang sedang memberikan layanan kesehatan dalam penanganan COVID-19.

"Komitmen Pemerintah menjamin keselamatan tenaga medis, sejalan dengan prioritas Pemerintah untuk menguatkan sektor kesehatan terhadap tenaga medis," tambah Airlangga sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.

"Ini juga meningkatkan kesehatan masyarakat agar beriringan dengan pemulihan ekonomi."

Tekan Rantai Penyebaran COVID-19

Pertemuan Tim Mitigasi IDI yang dipimpin M Adib Khumaidi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta awal pekan ini, ditulis Rabu (23/9/2020). (Tim Mitigasi IDI)

Airlangga dan Tim Mitigasi IDI yang dipimpin Adib Khumaidi juga sepakat menekan rantai penyebaran COVID-19. Upaya ini memerlukan kesadaran dan kedisiplinan tinggi dari masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Pemerintah gencar melakukan kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan operasi yustisi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

"Yang penting juga koordinasi antar lini, baik pemerintah pusat dan daerah. Ini menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia supaya upaya percepatan penanganan COVID-19 dapat berjalan optimal, aman, dan efektif," lanjut Airlangga.

Adib menambahkan bahwa IDI siap memberikan masukan yang konstruktif bagi Pemerintah untuk mempercepat penanggulangan COVID019 di Indonesia.

Tim Mitigasi IDI melakukan pendataan terhadap tenaga medis yang wafat maupun yang dirawat melalui sebuah Sistem Informasi Mitigasi Dokter (SIMIDI). Selain itu, Tim Mitigasi IDI juga telah menerbitkan pedoman atau protokol perlindungan bagi tenaga medis sebagai upaya perlindungan dan keselamatan dari penularan COVID-19.