Vaksin COVID-19 Semprot Buatan China akan Mulai Uji Coba ke Manusia

Regulator China telah menyetujui uji coba vaksin COVID-19 berbentuk semprot pada manusia yang dikembangkan oleh para ilmuwan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Sep 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 06:00 WIB
Hidung
Hidung. Foto StockSnap from Pixabay

Liputan6.com, Tiongkok - Para ilmuwan Tiongkok beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa mereka akan memulai uji klinis vaksin COVID-19 yang berbentuk semprotan atau spray.

Calon vaksin COVID-19 berbentuk semprotan hidung ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari Departemen Mikrobiologi University of Hong Kong dan beberapa institusi di China seperti Xiamen University dan Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise.

Dikutip dari CGTN pada Rabu (23/9/2020), awal September lalu, regulator China telah memberikan persetujuan bagi calon vaksin ini untuk dilakukan uji pada manusia.

Japan times melaporkan, vaksin COVID-19 semprot ini mengandung virus flu yang dilemahkan dan membawa segmen genetik dari spike protein virus corona .

Science and Technology Daily, makalah yang terafiliasi dengan kementerian sains dan teknologi Tiongkok, menyatakan bahwa vaksin ini dimasukkan melalui saluran hidung dan meniru infeksi alami virus pernapasan tersebut, untuk merangsang respon kekebalan tubuh terhadap patogen penyebab COVID-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Vaksin Semprot Bukan Metode Baru

Menanti Vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)
Menanti Vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Vaksin COVID-19 semprot ini merupakan kandidat kesepuluh vaksin COVID-19 dari China yang telah melanjutkan tahap uji coba pada manusia.

Vaksin semprot sendiri bukan hal baru di dunia kesehatan. Sebelumnya, metode ini telah dikembangkan untuk pembuatan vaksin flu dan direkomendasikan bagi mereka yang menghindari jarum suntik.

Diharapkan, vaksin yang disemprotkan melalui hidung lebih memiliki peluang untuk menghentikan virus yang berada di saluran napas apabila suntikan tidak cukup kuat untuk mencegah infeksi.

Mengutip Fox News, sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Washington University School of Medicine, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa vaksin yang disemprotkan pada tikus juga secara signifikan mampu mengurangi kerusakan paru-paru.

Di AS, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga telah menyoroti keberhasilan penggunaan vaksin semprot untuk mencegah penyakit flu.


Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya

Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya