Disiplin Pakai Masker, Dokter: Perlakukan Hidung dan Mulut Seperti Aurat

Dokter menyarankan, agar seseorang terbiasa memakai masker, cobalah menganggap hidung dan mulut saat ini sebagai aurat di tubuh

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Okt 2020, 17:49 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi Masker
Ilustrasi Masker (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan masker menjadi salah satu cara utama dalam mencegah penularan COVID-19 pada masyarakat. Hal ini bisa melindungi mulut dan hidung dari terkena percikan orang yang terinfeksi.

Menurut dokter Norman Zainal, spesialis bedah orthopaedi dan traumatologi, mulut dan hidung saat ini bisa dianggap sebagai "aurat" yang ada di tubuh seseorang.

"Kalau itu diyakini aurat, masyarakat akan merasa malu bicara dengan seseorang yang bukan dirinya, walaupun itu anaknya, sebelum dia pakai masker, layaknya dia malu keluar bicara dengan anak, tetangga, atau saudara, tanpa pakaian yang sopan," kata Norman.

Dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (2/10/2020), apabila hal tersebut bisa ditanamkan sekarang, Norman yakin penurunan COVID-19 bisa ditekan secara drastis.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Beri Keteladanan

Ilustrasi Masker
Ilustrasi masker. (dok. Pixabay.com/viarami)

Pada kesempatan tersebut, Norman meminta agar para figur publik di media seperti televisi, ikut memberikan contoh yang baik dalam menggunakan masker.

"Dalam keyakinan saya sebagai orang medis, saya sedih banget, kok kita tidak memberikan contoh yang baik," ujarnya. Ia mengatakan, apabila alasannya adalah untuk memudahkan mereka yang menyandang disabilitas, ada cara lain yang bisa digunakan.

"Coba bayangkan ketika sebuah acara, kita tidak perlu menyebut nama acaranya, ada banyak orang di situ lebih dari satu atau dua, kemudian droplet-nya keluar," kata Norman.

Menurutnya, meski secara teori virus tidak akan sampai terbawa hingga dua meter, namun pergerakan seseorang membuatnya tetap bisa terpapar virus tersebut.

"Jadi dari segi perubahan perilaku saya menganjurkan kita fokus saja memasyarakatkan masker ini dengan berbagai cara, tapi cara yang paling benar adalah keteladanan," katanya. "Yang lainnya penegakan hukum iya, regulasi juga iya."

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya