Antisipasi Klaster Demo, Satgas COVID-19 Imbau Universitas dan Perusahaan Lakukan Identifikasi dan Penelusuran Kontak

Prof. Wiku Adisasmito, selaku koordinator tim pakar dan juru bicara pemerintah penanganan COVID-19 mengimbau setiap organisasi masyarakat untuk melakukan antisipasi penyebaran COVID-19.

oleh Dyah Puspita WisnuwardaniLiputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 18:21 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 18:21 WIB
Demo omnibus law
Aksi massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh, Rabu (7/10/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap, hasil pemeriksaan kesehatan demonstran yang berunjuk rasa di beberapa provinsi terkait Undang-Undang Cipta Kerja terkonfirmasi reaktif. Wiku mengatakan, hal itu merupakan contoh kecil bahwa virus SARS-CoV-2 bisa menyebar dengan cepat dan luas. 

"Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus SARS-CoV-2 bisa menyebar dengan cepat dan luas," ujar Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang disiarkan daring dari Graha BNPB Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020. 

Angka reaktif tersebut diprediksi akan meningkat dalam dua hingga tiga minggu ke depan karena peluang adanya penularan dari demonstran yang positif COVID-19 ke demonstran lainnya.

Hasil pantauan Tim Satgas COVID-19, ada dua kelompok yang menyampaikan aspirasi secara terbuka yakni dari mahasiswa dan buruh. Sebagai antisipasi adanya aksi lanjutan, Satgas COVID-19 mengimbau universitas maupun perusahaan terkait untuk melakukan identifikasi dan penelusuran kontak terdekat.

"Sebagai antisipasi adanya aksi lanjutan, kami imbau agar pihak universitas yang mahasiswanya mengikuti kegiatan tersebut untuk melakukan identifikasi serta testing," ucap Wiku. 

Sedangkan bagi mahasiswa yang hasil testingnya reaktif, Satgas COVID-19 meminta universitas segera memelusuri kontak terdekatnya dan menyediakan lokasi isolasi bagi yang terindikasi reaktif atau positif. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Bentuk Satgas COVID-19 Tingkat Perusahaan

Sementara bagi kelompok buruh, Satgas meminta agar segera dibentuk Satgas COVID-19 di tingkat perusahaan. Wiku mengatakan, Satgas COVID-19 tingkat perusahaan ini selanjutnya dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan skrining kepada buruh yang mengikuti aksi penyampaian aspirasi.

Tak hanya mahasiswa dan buruh saja, Satgas COVID-19 juga meminta agar aparat kepolisian maupun TNI untuk melanjutkan testing pada anggotanya yang bertugas mengawal unjuk rasa minggu lalu.

"Jika ada yang reaktif, segara lakukan juga tracing untuk memastikan kontak terdekatnya," ucap Wiku.

Wiku juga mengimbau masyarakat yang anggota keluarganya ikut dalam aksi unjuk rasa segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala COVID-19. Dengan demikian, status kesehatan individu tersebut bisa dipastikan. 

Wiku berpesan, demonstrasi tidak akan kehilangan esensinya meski dilakukan dengan damai dan patuh pada protokol kesehatan. "Jaga jarak, pakai masker, dan bawa hand sanitizer. Ini adalah salah satu andil untuk memerdekakan bangsa ini dari COVID-19.”

 

(Vania Accalia)

 


Infografis 3M

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?
Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya