Kemenkes Teken 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk 2021

Kemenkes menandatangani kesepakatan 100 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk 2021.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Okt 2020, 08:31 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 08:31 WIB
Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, London Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Oscar Primadi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan AstraZeneca tentang Kerja Sama Pengadaan Vaksin COVID-19. Indonesia menyatakan peminatannya akan kandidat vaksin dari AstraZeneca untuk pengadaan sebesar 100 juta dosis pada tahun 2021.

Pemerintah Indonesia bersyukur dapat membuka hubungan yang konstruktif dengan AstraZeneca mengenai pembelian kandidat vaksin yang saat ini sedang dikembangkan oleh Oxford University, Inggris dan AstraZeneca, sebagai salah satu kandidat vaksin COVID-19.

“Dengan penandatanganan LoI ini, Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca berniat menuntaskan perjanjian pembelian dimuka pada akhir Oktober 2020, sehingga kami dapat memberikan akses vaksin COVID-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Oscar dalam kunjungan kerja ke London, Inggris, Rabu (14/10/2020).

Upaya mendatangkan vaksin COVID-19 telah dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto bersama Menko Maritim dan Investasi, Menteri Luar Negeri dan Menteri BUMN sehingga Indonesia mendapatkan akses terhadap kandidat vaksin Sinovac (Tiongkok), Sinopharm (Tiongkok), dan AstraZeneca (Inggris).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Manfaatkan Kerjasama Tiongkok dan Inggris

Kemenkes
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Oscar Primadi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan AstraZeneca tentang Kerja Sama Pengadaan Vaksin COVID-19 saat kunjungan kerja ke London, Inggris, Rabu (14/10/2020). (Kementerian Kesehatan RI)

Selain mekanisme kerja sama bilateral dalam mencari sumber-sumber vaksin COVID-19, Pemerintah Indonesia juga menggandeng organisasi/aliansi internasional, yaitu Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).

“Sambil menunggu vaksin Merah Putih yang diperkirakan baru akan siap pada awal 2022, kita manfaatkan kerja sama dengan Tiongkok dan Inggris,” jelas Menkes Terawan di sela-sela kunjungan ke Tiongkok sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Karena vaksin ini perlu 2 kali suntik, maka kita perlu atur prioritas pemberian vaksin, kita prioritaskan dahulu pada tenaga kesehatan."

Pemerintah Indonesia menargetkan vaksin dari Tiongkok dan Inggris dapat memenuhi cakupan minimal 70 persen populasi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, kesiapan vaksin Merah Putih diharapkan dapat mencakup 100 persen populasi Indonesia.

Dalam proses pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi memerlukan kehati-hatian dan penanganan yang teliti terlebih perubahan virus juga harus selalu diamati. Pemerintah Indonesia dalam upaya pengadaan vaksin mempertimbangkan faktor keamanan vaksin, terutama dalam proses uji klinis vaksin.

 

Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya

Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya