Liputan6.com, Jakarta Agar anak tidak merasa takut berlebihan terhadap pandemi, pemikiran positif juga harus ditanamkan pada mereka saat memberikan edukasi terkait COVID-19.
Namun, sebelum memberikannya pada anak, orangtua juga harus menanamkan pikiran-pikiran positif ke dalam dirinya terlebih dahulu.
Baca Juga
Sani Budiantini Hermawan, psikolog anak dan keluarga, mengungkapkan bahwa perasaan stres saat ini banyak dialami oleh orangtua. Salah satunya dipicu oleh pandemi yang tak jelas kapan selesainya.
Advertisement
"Oleh karena itu supaya anak bisa positif, orangtua dulu yang harus dibenahi," kata Sani dalam sebuah siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (30/10/2020).
Sani mengibaratkan hal ini mirip ketika orangtua dan anak yang naik pesawat bersama-sama. "Ketika ada goncangan kan orangtua dulu yang pakai oksigen baru anaknya."
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Jangan Tunjukkan Stres pada Anak
Maka dari itu, orangtua harus mampu menanamkan pikiran optimistis bahwa semua masalah ini akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu, asalkan kita menjaga diri.
"Jadi bukan kita takut pandemi ini tetapi bagaimana kita memproteksi diri kita dan keluarga kita," kata Sani.
Selain itu, untuk membangun kewaspadaan anak di masa pandemi, lakukanlah dengan cara yang menyenangkan. Apabila mengalami stres, orangtua juga diimbau untuk tidak menunjukkan perasaan tersebut pada anak.
"Karena anak akan mempelajari apa yang dia lihat. Jadi kalau anak tidak stres tetapi dia melihat orangtuanya stres, ikut-ikutan jadi stres," kata Sani. "Jadi kita harus memperhatikan diri kita dulu, menyehatkan diri kita, positive thinking, baru kita bisa berhadapan dengan anak secara positif."
Advertisement