Tips Mengobati Kulit Akibat Gigitan Kutu, Nyamuk dan Laba-Laba

Gigitan serangga bisa cukup mengganggu. Anda mungkin ingin menggaruk titik tersebut, namun sebelum itu, sebaiknya Anda ketahui serangga apa yang menggigit Anda

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Mei 2021, 03:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2021, 03:30 WIB
Ilustrasi gigitan serangga
Ilustrasi gigitan serangga. Photo by Umesh Soni on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Gigitan serangga bisa cukup mengganggu. Anda mungkin ingin menggaruk titik tersebut, namun sebelum itu, sebaiknya Anda ketahui serangga apa yang menggigit Anda. Karena meskipun beberapa gigitan serangga relatif tidak berbahaya, namun ada juga yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani segera.

Dilansir dari Womenshealth, berikut ini beberapa perbedaan hasil gigitan beberapa serangga yang mungkin cukup umum Anda alami serta cara emnegtahui apakah itu harus segera.

1. Kutu kasur

Gigitan serangga ini pada dasarnya hanya gatal dan dapat membuat Anda terjaga di malam hari. Masalahnya, bentolnya bisa menyebar dengan sangat cepat dan reaksinya pada tiap orang bsia berbeda-beda, kata ahli entomologi bersertifikat Ehrlich Pest Control, Nancy Troyano, PhD, dikutip dari WH.

Beberapa orang tidak bereaksi sama sekali saat digigit, tetapi kebanyakan orang akan melihat tanda gatal, merah, bentol yang mirip dengan gigitan nyamuk. “Gigitan dapat muncul secara linier jika ada banyak serangga, dan gigitan dapat terjadi di mana saja, tetapi sering ditemukan di area di mana kulit mudah terlihat,” catatnya.

Keberadaan kutu kasur ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kebersihan yang buruk. Sebab serangga ini bisa sembunyi di barang Anda, jadi pencegahan terbaiknya yaitu dengan rutin membersihkan barang dan kasur. Ciri kutu kasur ada di sekitar Anda, bisa dilihat dari bercak coklat kemerahan di sprai atau kasur, kata Tucker.

Sementara pengobatannya menurut dokter pengobatan keluarga di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, David Cutler, MD, yaitu bisa dengan krim hidrokortison untuk meredakan gatalnya. Menurutnya juga perlu untuk meminta bantuan profesional untuk mengetahui darimana kutu kasur tersebut berasal dan memanggil pembasmi serangga profesional agar Anda tidak mendapatkan gigitan kutu kasur lagi.

2. Sengatan lebah dan tawon

“Pada awalnya, Anda mungkin tidak melihat apa pun pada kulit. Namun, dalam beberapa menit setelah disengat, mungkin ada pembengkakan dan kemerahan di sekitar lokasi sengatan," kata Troyano. Area tersebut mungkin juga terasa hangat, dan Anda mungkin melihat tanda putih kecil di dekat pusat pembengkakan (di situlah sengatan masuk ke kulit Anda), jelasnya.

Jika Anda alergi terhadap sengatan lebah, sebaiknya ikuti petunjuk dokter dan segera temui dokter. Sedangkan jika tidak alergi, kompres dengan es atau air es untuk mengurangi pembengkakan, saran dokter pengobatan darurat di Mercy Medical Center di Baltimore, David Gatz, MD. Ia juga menyarankan untuk minum antihistamin seperti Benadryl.

Satu-satunya cara nyata untuk benar-benar menghindari sengatan adalah dengan tidak berinteraksi dengan lebah dan tawon. Jadi saat Anda ingin menikmati alam bebas dan menemui lebah dan tawon. “Secara umum, jika Anda membiarkan lebah dan tawon sendirian, mereka akan meninggalkan Anda sendiri,” kata Tucker. Ia juga merekomendasikan untuk melewatkan parfum atau wewangian berbunga-bunga dan menutupi semua makanan dan minuman di sekitar Anda.

 

Simak Video Berikut Ini:

3. Kudis

Menurut CDC, kudis adalah infestasi parasit yang disebabkan oleh tungau mikroskopis, yang betinanya bersembunyi di dalam epidermis Anda untuk bertelur.

Kudis biasanya muncul sebagai ruam dengan pustula atau lecet kecil yang menonjol, dan sangat gatal, kata Troyano. Jika Anda belum pernah menderita kudis sebelumnya, Anda mungkin tidak melihat ruam selama beberapa minggu setelah terpapar. Tetapi, jika Anda pernah menderita kudis sebelumnya, Anda mungkin melihat ruam dalam satu hingga empat hari setelah terpapar, katanya.

Lalu karena kudis ditularkan melalui kontak kulit langsung, Anda perlu ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, meskipun umumnya diobati dengan krim anti-parasit permetrin, kata Dr. Gatz.

4. Nyamuk

Karena ini sudah umum, Anda juga pasti sudah umum dengan gejalanya, seperti gatal dan bentol, biasanya juga warnanya kemerahan. Bagi sebagian orang digigit nyamuk mungkin akan tampak berisi cairan dengan lepuh kecil di tengahnya.

Namun karena nyamuk dapat membawa penyakit seperti virus Zika, malaria atau DBD, terlebih jika Anda mulai merasa tidak enak setelahnya dan memiliki gejala seperti demam, ruam, nyeri sendi, dan mata merah maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Serta agar gigitan nyamuk sembuh, sebaiknya Anda tidak menggaruknya, karena menggaruknya dapat meningkatkan risiko infeksi, saran Dr. Cutler. Krim hidrokortison juga seharusnya membantu meredakan rasa gatalnya, katanya.

5. Laba-laba

Meskipun cukup langka, namun ini tetap bisa terjadi. Cirinya mungkin Anda melihat ada bekas gigitan dan melihat laba-laba yang menggigit Anda pergi. Dr. Cutler merekomendasikan untuk mencuci area tersebut dengan sabun dan air dan membiarkannya. “Racun dari [laba-laba tertentu] bisa merusak kulit,” katanya.

Tetapi jika area luka tampak membesar, menjadi merah yang tidak biasa, panas saat disentuh, borok, atau Anda mengalami demam dan / atau nyeri sendi, hubungi dokter Anda secepatnya, kata Troyano.

Bersihkan sarang laba-laba di dalam dan di luar rumah untuk mengurangi peluang masuknya laba-laba. Selain itu, kenakan baju lengan panjang, celana, sarung tangan, dan topi untuk melindungi kulit Anda saat Anda bekerja di luar atau di tempat di mana barang-barang disimpan dan jarang digunakan, dan cobalah untuk mengatur rumput dan semak-semak, saran Tucker.

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya