Tes Saliva Jadi Syarat di Olimpiade Tokyo 2020, Begini Prosesnya

Protokol kesehatan di Olimpiade Tokyo 2020 salah satunya adalah tes Saliva yang dikerjakan setiap hari

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Jul 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2021, 14:00 WIB
Jelang Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020
Orang-orang berjalan di dekat cincin Olimpiade yang dipasang di jembatan Nippon Bashi di Tokyo pada , Kamis (15/7/2021). Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo akan digelar pada 23 Juli 2021 dan berakhir pada 8 Agustus 2021. (AP Photo/Hiro Komae)

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat tertunda sekitar satu tahun, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya digelar tahun ini dengan penerapan protokol COVID-19 yang ketat.

Juru kamera Liputan6 SCTV yang berkesempatan meliput pesta olahraga terbesar di dunia tersebut, Frets Ferdinand, bercerita betapa ketatnya penerapan protokol kesehatan COVID-19 di Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut laporannya, salah satu syarat bagi para atlet, jurnalis, dan orang-orang yang terlibat dalam Olimpiade Tokyo 2020 adalah tes COVID-19 yang dilakukan setiap hari. 

Frets, mengatakan, dia dan lainnya harus melakukan tes Saliva atau dikenal dengan spit test. 

Tujuh hari sebelum bertolak ke Jepang, Frets dan rekannya, jurnalis Cahya Arif Fredyana, diwajibkan melakukan swab test PCR setiap hari. "Pagi swab PCR, sore hasilnya keluar. Begitu terus setiap hari. Deg-degan juga menunggu hasilnya," kata Arif. 

Setibanya di Bandar Udara Narita, Jepang, Frets dan Arif masih harus melakukan tes COVID-19 sebelum menuju hotel untuk melaksanakan karantina selama empat hari. Tes yang dikerjakan adalah tes Saliva. 

Setelah diketahui hasilnya negatif, barulah keduanya dibawa ke hotel. Di hotel pun mereka akan diminta untuk melakukan tes Saliva setiap hari. Akan ada petugas yang mencatatnya. 

 

 

Simak Video Berikut Ini

Proses Tes Saliva

Dikutip dari artikel Spit Tests, 7-Eleven Dinners and Emptiness Everywhere: Welcome to the Tokyo Olympics di situs si.com, sekitar 11 ribu orang yang terlibat Olimpiade 2020 harus melakukan tes saliva atau tes COVID-19 dengan menggunakan air liur.

Tes ini dilakukan di kawasan Bandar Udara Internasional Narita, di sebuah ruangan luas yang sudah disediakan.

Para peserta tes akan diarahkan untuk meludah ke tabung reaksi khusus. Tabung tersebut perlu terisi air liur sebanyak 1,5 milimeter sesuai ketentuan.

Setiap tabung akan diberi kode batang untuk kemudian diuji. Para peserta tes tak diperbolehkan makan, merokok, atau minum apapun 30 menit sebelum tes. Jika mereka melakukannya, maka hasil tes tidak akurat.

Menurut pengamatan si.com, peserta tes terlihat serius dalam melakukan tes. Pasalnya, tes ini lebih baik ketimbang harus dikirim kembali ke rumah.

 

Tes Saliva Juga Dilakukan Para Atlet

Bagaimana dengan atlet?

Dari banyaknya konten video TikTok para atlet mancanegara yang akan bertanding dalam Olimpiade Tokyo 2020, beberapa di antaranya membagikan aktivitas mereka melakukan tes Saliva di pagi hari.

Seperti yang diperlihatkan atlet gaya punggung Australia, Emily Jane Seebohm, di akun TikTok pribadinya @emilyseebohm. 

Di dalam salah satu unggahannya, Emily memerlihatkan kantong putih berisikan alat empat alat tes Saliva. Sebelum bertolak menuju tempat latihan, Emily terlebih dahulu melakukan tes Saliva yang kemudian tabungnya akan ditaruh di tempat khusus. 

Protokol lain yang harus dia jalankan, saat dia harus berendam sebelum memulai sesi latihan, masker tidak dicopot sama sekali.  

Infografis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Infografis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Infografis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya