Jubir Reisa Tegaskan Tidak Ada Wilayah yang Bebas Risiko COVID-19

Jubir Reisa Broto Asmoro menegaskan tidak ada wilayah yang bebas dari risiko COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Agu 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2021, 07:00 WIB
FOTO: Mural 3M Ingatkan Masyarakat Akan Protokol Kesehatan
Warga melintas di depan mural yang berisi pesan 3M di Jakarta, Rabu (11/11/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menegaskan, tidak ada wilayah yang bebas dari risiko penularan COVID-19. Masyarakat diimbau untuk menentukan prioritas tujuan dengan penuh pertimbangan saat harus keluar rumah.

"Apalagi jika membawa serta anak-anak. Kalaupun harus bepergian, tetap praktikkan protokol kesehatan (prokes) saat pulang ke rumah," tegas Reisa melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (14/8/2021).

“Saya ingatkan lagi, sudah ada panduan dari kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tentang protokol kesehatan keluarga sejak Oktober tahun lalu. Silakan kunjungi situs Kemen-PPPA dan unduh dokumennya di https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/41/2896/prot," sambungnya.

Dalam hal ini, kesehatan akan menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Kesehatan juga menjadi faktor utama dalam melindungi ekonomi rumah tangga, karena sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Meski beberapa bidang sudah dibuka (tempat ibadah, pusat perbelanjaan), jaga terus kedisiplinan protokol kesehatan keluarga, dan tetap perhatikan mobilitas,” pesan Reisa.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Protokol Kesehatan Tak Boleh Longgar

Terapkan Protokol Kesehatan, SUGBK Kembali Dibuka Untuk Kegiatan Olahraga
Warga mencuci tangan sebelum masuk ke area Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/6/2020). SUGBK dibuka kembali untuk kegiatan olahraga masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan pasca keputusan Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Walau sejumlah sektor, seperti tempat ibadah sudah dibuka, Reisa Broto Asmoro mengingatkan, penerapan prokes tidak boleh longgar. Varian baru virus Corona juga masih berkeliaran.

"Karena pandemi masih ada kasus terkonfirmasi, masih ribuan orang per hari, varian baru masih berkeliaran, dan program vaksinasi belum mencapai target tertinggi, yaitu 70 persen orang Indonesia atau lebih dari 208 juta orang tervaksinasi," lanjutnya.

Maka, seluruh elemen bangsa harus tetap memakai senjata perlindungan yang terbukti efektif, yakni memakai masker dengan benar--dianjurkan masker 2 lapis--menjaga jarak aman dari orang lain minimal 1-2 meter.

Lalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir secara rutin, serta menghindari kerumunan membatasi mobilitas.

“Yang kita lakukan adalah beradaptasi dengan perubahan. Adaptasi dengan kebiasaan yang baru. Jadi, aturan perpanjangan periode PPKM sampai 16 Agustus 2021 sebaiknya juga dipahami bukan sebagai pelonggaran atau pengetatan, melainkan panduan beradaptasi, panduan penyesuaian dengan risiko,” ujar terang dr. Reisa.

Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19

Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya