Epidemiolog: Varian R.1 Bisa Jadi Tidak Kalah atau Mirip dengan Delta

Ahli epidemiologi menyebut varian R.1 memiliki kemungkinan tidak kalah atau mirip dengan varian Delta.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Sep 2021, 18:24 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2021, 18:24 WIB
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, mengatakan bahwa varian virus Corona R.1 memiliki kemungkinan tidak kalah atau mirip dengan varian Delta.

Dicky mengatakan varia ini berbahaya karena ada potensi cepat menular. Namun, sejauh ini belum dapat dibandingkan dengan varian Delta karena butuh penelitian mendalam.

“Ini masih diteliti seberapa perbedaan kecepatannya atau perbandingannya. Yang jelas dengan keberadaan varian ini di tengah mendominasinya varian Delta tentu menunjukkan ada potensi kecepatan dalam menginfeksi,” kata Dicky melalui pesan suara ditulis Rabu (29/9/2021).

“Bisa jadi tidak kalah atau mendekati varian Delta, ini yang masih diteliti lebih jauh karena adanya varian ini di tengah varian Delta menjadi catatan penting.”

Belum Terdeteksi di Indonesia

Secara global, saat ini R.1 sudah ada di 31 negara termasuk di China dan India, lanjut Dicky. Namun, sejauh ini varian R.1 belum ditemukan di Indonesia karena surveilans genomic yang masih terbatas.

“Kalau di Indonesia kan terbatas surveilans genomic-nya, jadi tidak mudah untuk mengetahui keberadaannya. Ini salah satu keterbatasan kita.”

Sejauh ini, penelitian lebih lanjut tengah dilakukan pada varian R.1. Bahkan, varian ini belum masuk dalam golongan variant of interest (VOI).

“Tapi ada potensi lebih cepat menular dan berpotensi menurunkan efektivitas antibodi karena mutasi W152L. Selain itu, dia juga memiliki mutasi yang dimiliki varian lain sehingga harus terus diamati, yang jelas varian ini lebih dari varian Wuhan yang awal.”

“Kalau sudah lebih dari varian Wuhan berarti potensi memperburuk gejala dan menyebabkan kematian tetap ada,” pungkasnya.

Infografis Waspada Mutasi COVID-19 Kombinasi Varian Inggris-India

Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya