Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat mengalami penurunan signifikan sejak bulan Agustus 2021. Sebelumnya, pada Juni-Juli 2021 terjadi kenaikan pesat jumlah pasienyang dirawat mendekati 100 orang.
Pada 26 Oktober 2021, di IGD RSHS masih ada dua orang yang diobservasi karena menduga suspek COVOD-19. Lalu, di ruangan perawatan ada sembilan orang dari 130 tempat tidur yang disediakan,
Baca Juga
"Jadi kira-kira BOR-nya sudah di bawah satu persen atau 0,07 persen saat ini," kata Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad dalam keterangan daring dari RSHS Bandung, Selasa, 26 Oktober 2021.
Advertisement
Yana mengatakan dengan menurunnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSHS, maka berimbas pula terhadap jumlah tenaga kesehatan (nakes) dan ruangan perawatan khusus.
Saat terjadi peningkatan pasien COVID-19 pada Juni - Juli, RSHS menambah ranjang perawatan pasien sebanyak 928 unit. Namun, yang digunakan hanya 40,5 persen ranjang yang disiapkan.
"Tentu saja kondisi saat ini yang kami sampaikan saat ini sudah turun sudah landai. Maka kami sudah merelokasi kembali penggunaan fasilitas COVID-19 menjadi non COVID. Karena tren pasien non COVID juga sudah mulai meningkat, maka kebutuhan tempat tidur kami alihkan," kata Yana.
Sedangkan untuk jumlah nakes yang ikut di relokasi yaitu dokter dan perawat. Termasuk untuk bantuan tenaga relawan nakes yang digaji langsung oleh Kementerian Kesehatan RI.
Pada masa lonjakan pasien COVID-19 di bulan Juni 2021, rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI itu pernah melansir grafik paparan terhadap nakes RSHS Bandung sejak awal 2021.
"Pada periode Januari-Februari jumlahnya mencapai 88 orang. Kemudian pada Maret–April sempat turun menjadi 33 orang, lalu kini naik lagi. Apakah itu dampak pasca Lebaran? Kita belum tahu,” sebut Yana pada 3 Juni 2021.
Nakes yang Terpapar
Yana menerangkan pada Mei 2021 diketahui terdapat 61 nakes yang terpapar COVID-19. Pada waktu itu belum mengetahui pasti penyebab paparannya. Diperkirakan 10 persen potensinya berasal dari pasien COVID-19.
"Selebihnya dari komunitas di luar rumah sakit. Mayoritas tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 itu menjalani isolasi mandiri. Sebelumnya kalangan tenaga kesehatan telah disuntik vaksin Sinovac secara massal sebagai kelompok prioritas, termasuk di RSHS Bandung sejak Januari 2021," ungkap Yana.
Tren kenaikan kasus di kalangan tenaga kesehatan di RSHS Bandung itu seiring dengan kenaikan pasien COVID-19.
Rumah sakit rujukan tertinggi di Jawa Barat itu hanya menerima pasien dengan gejala sedang dan berat. Hampir separuh dari total ranjang untuk pasien COVID-19 pernah terisi.
Advertisement