Tanggapan AstraZeneca dalam Hadapi Varian Omicron, Bisakah Tetap Efektif?

Pertanyaan terkait efektivitas vaksin AstraZeneca kerap muncul sejak ramai munculnya Varian Omicron.

oleh Diviya Agatha diperbarui 30 Nov 2021, 15:55 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 15:54 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak munculnya Varian B.1.1.529 atau yang lebih dikenal dengan Varian Omicron, pertanyaan terkait efektivitas vaksin kerap muncul. Termasuk soal ketahanan vaksin AstraZeneca terhadap varian tersebut.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon mengungkapkan bahwa berdasarkan data saat ini, vaksin AstraZeneca masih menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi pada semua varian. Seperti varian Alpha, Beta, dan Delta.

"Vaksin AstraZeneca bekerja untuk semua varian yang berbeda. Salah satu contohnya pada varian Delta, AstraZeneca masih 92 persen efektif," ujar Sewhan dalam wawancara bersama Health Liputan6.com, Selasa, 30 November 2021.

Sewhan, menjelaskan, hingga saat ini itulah keterangan terkait efektivitas vaksin yang dimiliki oleh AstraZeneca pada beragam varian yang ada. Meski begitu, saat ini AstraZeneca pun sedang bekerja sama dengan Oxford University untuk menghadapi varian-varian baru.

"Berkaitan dengan Varian Omicron, yang kita lakukan saat ini adalah tim kami sedang mengumpulkan data dan melakukan pengujian untuk memahami bagaimana efektivitas vaksin kita terhadap varian baru ini," kata Sewhan.

Dalam waktu yang bersamaan, AstraZeneca juga sedang mengembangkan AZD7442, yang mana diharapkan bisa menjadi solusi pengobatan COVID-19 dan akan melakukan pengujian pada Varian Omicron.

Sehingga, pihak AstraZeneca masih membutuhkan waktu untuk melihat bagaimana efektivitas vaksin dan obat yang akan dikeluarkannya. Mengingat Varian Omicron baru saja muncul beberapa waktu belakangan.

"Varian ini baru saja muncul, jadi kami masih bekerja untuk menganalisa datanya. Itu membutuhkan waktu untuk memahami efektivitas vaksinnya, tapi datanya tentu akan segera dikeluarkan," ujar Sewhan.

Kolaborasi dengan Indonesia

Sewhan, mengungkapkan, berkaitan dengan AZD7442 pihak AstraZeneca sedang mengupayakan kerja sama untuk meyakinkan pemerintah Indonesia terkait obat satu ini. Agar nantinya AZD7442 bisa tersedia di Indonesia.

"Ini adalah solusi yang berbeda, AZD7442 bukanlah vaksin. Studi pertama menunjukkan bahwa tingkat pencegahannya ternyata tinggi. Kedua, bagian pengujian menunjukkan bahwa ternyata treatment yang diberikan berhasil," kata Sewhan.

Sehingga kesimpulannya, AZD7442 nantinya akan menjadi sesuatu yang spesial karena tidak hanya bisa digunakan sebagai pengobatan. Namun, juga bisa digunakan untuk mencegah terinfeksi COVID-19.

"Pemerintah Indonesia harus memahami kebutuhan akan solusi di negara ini. Sehingga AstraZeneca dan pihak pemerintah bisa berkolaborasi untuk membawa AZD7442 ke Indonesia dalam waktu dekat," ujar Sewhan.

Infografis

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya