Pekerja Wisma Atlet Positif Omicron, Epidemiolog: Segera Tracing dan Tracking

Epidemiolog sarankan tracing dan tracking penularan varian Omicron.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Des 2021, 11:13 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 09:19 WIB
Suasana Wisma Atlet Kemayoran Pasca Temuan Kasus Covid-19 Varian Omicron
Sejumlah TKI saat menunggu antrean masuk untuk menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Temuan kasus Covid-19 varian Omicron dari pekerja kebersihan berdasarkan hasil pemeriksaan Balitbangkes dan diuji genome. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul temuan seorang petugas pembersih di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta positif Omicron, Epidemiolog Indonesia dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menegaskan, pelacakan (tracing) dan penelusuran (tracking) segera dilakukan.

"Petugas ini kontak dengan siapa saja ya ditracing, kemudian tracking. Itu semua dilakukan. Menurut saya, jangan nunggu lama," kata Dicky melalui pesan suara yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 16 Desember 2021.

Tak hanya itu saja, Dicky melanjutkan bahwa seluruh orang yang masuk kategori suspek dan dikarantina di RSD Wisma Atlet, khususnya yang berkontak dengan petugas kebersihan yang dinyatakan positif terinfeksi Varian Omicron dites COVID-19.

"Diperiksa PCR juga menggunakan S Gene Target Failure (SGTF), kan mumpung di sini (lagi dikarantina). Yang saya khawatirkan, pekerja ini bolak-balik. Dia (sempat) ke rumahnya, kemungkinan seperti itu," katanya.

"Tentunya, ini akan lebih sulit. Bagaimanapun potensi transmisi komunitas--penularan dari sumber yang positif varian Omicron--tinggal masalah (menunggu) waktu. Karena kemampuan pola eksponensial Omicron ini luar biasa jauh lebih cepat dari varian Delta," Dicky melanjutkan.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Pengamatan Karantina Tambahan

Graha Wisata Ragunan Difungsikan Kembali Untuk Rawat Pasien OTG Covid-19
Pasien covid-19 beraktivitas di halaman Graha Wisata Ragunan, Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (15/6/2021). Pemprov DKI memfungsikan kembali Graha Wisata Ragunan sebagai tempat isolasi warga terpapar COVID-19 kategori OTG sejak pekan lalu dan saat ini merawat 117 pasien. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dicky Budiman juga menyoroti para pasien yang baru-baru ini selesai karantina di RSD Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Ia menyarankan ada pengamatan tambahan, terlebih lagi terkait temuan kasus Omicron pertama di rumah sakit tersebut.

"Kalau bisa dilakukan pengamatan karantina tambahan di rumah masing-masing itu lebih bagus. Setidaknya seminggu tambahan pengamatannya atau menunjukkan kalau ada gejala yang mengarah untuk mendapatkan kepentingan PCR ya dites," jelas Dicky.

"Karena tes PCR ini bisa dilakukan hari ke-1, ke-2, hari ke-5, hari ke-12, bahkan hari ke-14 juga bisa. Jadi ini yang harus dilakukan."

Menyikapi temuan Omicron, Dicky meminta masyarakat untuk tidak perlu terkejut dan panik. Yang perlu dilakukan adalah keseriusan dalam menghadapi varian tersebut.

"Tidak usah kita juga berlebihan menyikapi ini. Tapi keseriusan merespons situasi Omicron. Dalam konteks Omicron ini perlu sangat serius menghadapinya," ucapnya.

Infografis Wakil Rakyat Isolasi Mandiri di Hotel Berbintang

Infografis Wakil Rakyat Isolasi Mandiri di Hotel Berbintang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Wakil Rakyat Isolasi Mandiri di Hotel Berbintang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya