Menkes Sebut Kasus Omicron di RI Lebih Baik dari Negara-Negara Tetangga

Budi mengingatkan masih ada ancaman dari subvarian Omicron BA.2 yang menyebabkan ledakan kasus di Eropa serta China dan Korea Selatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Apr 2022, 16:26 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 16:25 WIB
FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus Omicron COVID-19 di Indonesia terkendali. Kondisi ini jauh lebih baik dari negara-negara lain termasuk negara tetangga.

"Indonesia menjadi salah satu negara secara relatif jauh lebih baik dari negara lain termasuk negara tetangga kita," kata Budi dalam Update PPKM pada Senin, 4 April 2022.

Sebelumnya, masih di kesempatan yang sama, Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa terjadi penurunan kasus harian turun tajam 97 persen dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa saat kemarin. Lalu, saat ini tingkat keterisian rumah sakit hanya 6 persen ditambah kasus aktif yang sudah di bawah 100 ribu.

Meski beberapa indikator memperlihatkan sinyal baik, Budi menegaskan bahwa pemerintah masih tetap berhati-hati. Budi mengingatkan masih ada ancaman dari subvarian Omicron BA.2 yang menyebabkan ledakan kasus di Eropa serta China dan Korea Selatan.

"Pemerintah tetap hati-hati dan menyadari kemungkinan lonjakan kasus yang tinggi dengan adanya varian baru. Sehingga kami selalu memonitor varian yang ada," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Imunitas Masyarakat RI Tinggi, BA.2 Tak Bikin Lonjakan Kasus

FOTO: Vaksinasi Dosis Ketiga COVID-19 di Gereja HKBP Menteng Anno 1955
Suasana vaksinasi COVID-19 penguat (booster) atau dosis ketiga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan Menteng Anno 1955, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2022). Vaksinasi digelar setiap Senin-Jumat sampai tanggal 5 Februari 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Budi mengatakan meski BA.2 sudah menjadi varian yang dominan di RI tapi kita beruntung karena masyarakat sudah memiliki imunitas yang tinggi.

"Beruntung dengan imunitas yang cukup tinggi sehingga varian ini tidak menyebabkan lonjakan kasus di Indonesia," kata Budi.

Meski begitu, pria dengan latar belakang ekonomi ini mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19. Bagi yang sudah booster bisa melakukan mudik tanpa perlu tes antigen atau PCR.

"Jangan lupa bahwa yang belum vaksin atau vaksin baru sekali tetap harus tes PCR, yang sudah vaksin dua kali masih perlu tes antigen, dan yang sudah vaksin booster lengkap tidak perlu tes apa-apa," kata Budi.


Infografis Stok dan Ketersediaan Vaksin Covid-19 Jelang Mudik Lebaran 2022.

Infografis Stok dan Ketersediaan Vaksin Covid-19 Jelang Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Stok dan Ketersediaan Vaksin Covid-19 Jelang Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya