Korea Utara Laporkan Nol Kasus Baru COVID-19, Hampir 100 Persen Pasien Demam Telah Pulih

Korea Utara melaporkan tidak ada kasus demam baru pada Sabtu (30 Juli) untuk pertama kalinya sejak wabah COVID-19 melanda negara itu pada pertengahan Mei lalu.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 30 Jul 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 13:00 WIB
Kim Jong-un Muncul di Peringatan 69 Tahun Gencatan Senjata Perang Korea
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) dan istrinya Ri Sol-ju menghadiri upacara untuk menandai peringatan ke-69 tahun penandatanganan gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juli 2022. Gencatan senjata Perang Korea ditandatangani pada 27 Juli 1953, mengakhiri pertarungan yang disebut Pyongyang sebagai Perang Besar Pembebasan Tanah Air. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Jakarta Korea Utara melaporkan tidak ada kasus demam baru pada Sabtu (30 Juli) untuk pertama kalinya sejak wabah COVID-19 melanda negara itu pada pertengahan Mei lalu.

Kantor berita resmi KCNA mengatakan 99,99 persen dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya.  tetapi karena kurangnya pengujian, mereka belum merilis angka apa pun tentang orang yang dites positif terkena virus.

KCNA mengatakan pasukan perawatan bergerak cepat dan masih dalam siaga tinggi untuk "mendeteksi dan membasmi epidemi" sampai pasien terakhir pulih sepenuhnya. Media pemerintah mengatakan 204 pasien demam sedang dalam perawatan pada hari Jumat.

"Kemungkinan deklarasi kemenangan Pyongyang melawan COVID-19 dapat menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang telah lama terhambat oleh pandemi," kata para analis Korea Utara, dikutip Channel News Asia. Sebab volume perdagangan anjlok 17,3 persen menjadi US$710 juta tahun lalu di tengah lockdown yang ketat.

Korea Utara juga telah mengadakan acara publik besar-besaran tanpa masker untuk pertama kalinya untuk menghormati para veteran perang Korea 1950 hingga 1953--hanya beberapa hari setelah menyatakan krisis virus corona hampir berakhir.

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah pada Rabu (27 Juli) menunjukkan ribuan peserta pada upacara tahunan tanpa topeng, termasuk pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa dan veteran berseragam tua.

Namun negara itu tidak pernah mengonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bulan lalu situasinya bisa semakin buruk.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kim Jong Un turut hadir di peringatan gencatan senjata Korea

Upacara veteran di Pyongyang memperingati ulang tahun ke-69 dari gencatan senjata Perang Korea 27 Juli, yang membuat kedua Korea secara teknis masih berperang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri peringatan 69 tahun berakhirnya Perang Korea 1950-1953 yang jatuh pada 27 Juli 2022. Korea Selatan dan Korea Utara memperingati gencatan senjata yang disepakati keduanya.

Korea Utara mengadakan konferensi nasional veteran perang untuk merayakan 69 tahun klaim kemenangan dalam konflik tiga tahun melawan Korea Selatan dan pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS).

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

WHO ragu dengan klaim tersebut

Organisasi Kesehatan Dunia meragukan klaim Korea Utara, dengan mengatakan bulan lalu mereka yakin situasinya semakin buruk, bukan lebih baik, di tengah tidak adanya data independen.

Deklarasi Korea Utara bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang lama terhambat oleh pandemi, kata seorang analis.

"Di bawah tren saat ini, Korea Utara dapat mengumumkan dalam waktu kurang dari sebulan bahwa krisis Virus Corona COVID-19 telah berakhir dan itu bisa menjadi awal untuk melanjutkan perdagangan lintas batas," kata Cheong Seong-chang, direktur pusat studi Korea Utara Institut Sejong. di Korea Selatan.Kim Jong-un Muncul di Peringatan

Memperketat kontrol sosial

Analis mengatakan, Korea Utara yang otoriter telah menggunakan pandemi COVID-19 untuk memperketat kontrol sosial yang sudah ketat.

Pyongyang menyalahkan wabahnya pada "hal-hal asing" di dekat perbatasannya dengan Selatan, mendesak rakyatnya untuk menghindari apa pun yang datang dari luar.

Kasus demam baru harian di Korea Utara yang dilaporkan oleh KCNA telah menurun sejak negara tertutup itu pertama kali mengakui pada pertengahan Mei bahwa mereka sedang berjuang melawan wabah COVID-19.

Kurangnya upaya vaksinasi publik, Korea Utara mengatakan sedang menjalankan pemeriksaan medis intensif secara nasional, dengan tes PCR harian pada air yang dikumpulkan di daerah perbatasan di antara langkah-langkah tersebut.

Korea Utara juga mengatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet. 

infografis nuklir korea utara
AS meradang Korut terus bikin senjata nuklir (abdillah/liputan6,com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya