Ingat, Berolahraga Bukan Penyebab Serangan Jantung

Jantung merupakan organ tubuh yang kuat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi bersepeda, olahraga, berkeringat
Ilustrasi bersepeda, olahraga, berkeringat, jantung (Photo by Jonny Kennaugh on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito A Damay kerap mendapatkan pernyataan seseorang takut berolahraga terlalu keras karena bisa menyebabkan serangan jantung. Ketika ditanya olahraga yang dimaksud sebagian menjawab jalan pagi. Memang benar bisa berujung serangan jantung? Nyatanya, tidak begitu.

Vito mengatakan bahwa jantung merupakan organ tubuh yang amat kuat. Namun, bila Anda mendengar ada orang yang kolaps saat naik sepeda, itu karena memang orang tersebut sudah memiliki masalah pada jantung sebelumnya.

"Tapi kenapa ada orang collapse tiba-tiba karena bersepeda? Pertama, dia enggak tahu bahwa dia punya masalah jantung sebelumnya,” jelas Vito.

Lalu, kedua, orang yang mengalami serangan jantung saat berolahraga itu tidak pernah check-up sebelumnya. Sehingga, ia tidak tahu bila 'mesin' atau jantung tinggal satu atau sudah tidak baik.

"Jadi, bukan karena terlalu keras berolahraga," jelas Vito dalam konferensi pers virtual bersama Yayasan Jantung Indonesia mengutip dari Antara.

Melatih Jantung

Bila melatih kemampuan jantung maka hal tersebut bisa memaksimalkan kinerja jantung. Salah satu caranya dengan berolahraga.

"Kalau heart rate-nya kita latih, yang dibilang heart rate jantung yang sehat itu adalah memang 70 persen dari maksimal heart rate itu benefitnya, artinya manfaatnya buat jantung sangat tinggi,” ujar Vito.

Bila heart rate lebih dari 70 persen, boleh saja asal orang tersebut atlet maupun seseorang yang sudah terlatih.

"Tapi cara latihannya nggak hari ini beli sepeda, besok jadi anggota klub sepeda terus langsung mau sepedaan sampai 70 km,” contoh Vito.

Daripada dengan cara ekstrem, Vito menganjurkan masyarakat melatih jantungnya dengan cara yang benar. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.

“Cara yang kurang benar, caranya yang tidak tepat itu yang mengakibatkan terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.

Jaga Jantung Sehat

Kesehatan Jantung
Ilustrasi jantung yang sehat karena kadar kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Credits: pexels.com by Karolina Grabowska

Menurut berbagai pakar, berikut ini adalah 7 saran aktivitas menjaga jantung sehat.

1. Rutin Olahraga

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan untuk berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam seminggu.  “Aktivitas fisik adalah sumber awet muda,” kata Holly S. Andersen, MD, ahli jantung dan profesor kedokteran klinis di Rumah Sakit Presbyterian New York, 

“Itu membuat sistem kardiovaskular Anda lebih bekerja dengan baik.”

2. Rutin Memeriksakan Diri ke Dokter

Menurut Jennifer Haythe, MD, salah satu Direktur Pusat Kesehatan Kardiovaskular Wanita di Pusat Medis Irving Universitas Columbia, penting untuk memeriksa gejala penyakit jantung, juga memantau tekanan darah ke dokter.

Mengetahui tekanan darah sangat penting. Tidak ada gejala khusus dari tekanan darah tinggi, tetapi menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa tekanan darah tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit jantung.

Jika sudah terlanjur terkena tekanan darah tinggi, maka lakukan pengobatan secara perlahan, juga selalu rutin melakukan aktivitas fisik seperti kegiatan olahraga yang menyehatkan jantung.

3. Lakukan Diet DASH

AHA dan MedlinePlus mengecek bahwa diet DASH baik untuk kesehatan jantung. Diet DASH adalah pola makan berdasarkan penelitian dari National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). Penelitian menunjukkan bahwa DASH mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan kolesterol, hingga mengurangi risiko penyakit jantung.

Ini adalah dasar-dasar diet DASH, menurut Medline Plus:

- makan banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian

- konsumsi produk susu bebas lemak atau rendah lemak, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan minyak nabati

- batasi makanan yang tinggi lemak jenuhnya, seperti daging berlemak, produk susu berlemak penuh, dan minyak kelapa, dan minyak sawit.

- batasi minuman dan permen yang kaya akan kandungan gula 

“Membuat perubahan pola makan seperti menghindari lemak jenuh yang tidak sehat akan membantu menciptakan hidup yang sehat untuk jantung,” Annapoorna Kini, MD, direktur Lab Katerisasi Jantung Rumah Sakit Mount Sinai.

Kelola Stres

4. Kelola Stres

AHA, stres sendiri dapat membebani jantung. Selain itu stres juga menjadi penyebab perilaku tidak aktif dan makan berlebihan, hal ini dapat menyebabkan tekanan darah dan kolestrol melonjak tinggi. Inilah penyebab dari meningkatnya risiko penyakit jantung.

Namun, tetap saja untuk menghindari stres bukan sesuatu yang mudah. Dr. Haythe menyarankan untuk menambahkan kegiatan meditasi dan latihan pernapasan dalam keseharian. 

5. Jangan Merokok

Kebanyakan orang sekarang sudah menyadari bahwa merokok ada kaitannya berbagai jenis masalah kesehatan serius, tetapi tetap merokok. 

Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Medline Plus menjelaskan, “Merokok berdampak buruk bagi jantung dan paru-paru, juga menempatkan dalam segala hal buruk.”

Dr. Haythe mengatakan bahwa merokok menjadi ”satu-satunya hal terpenting yang dapat Anda lakukan” untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

6. Batasi minuman beralkohol

"Ada banyak hype tentang anggur merah yang baik untuk jantung, tetapi secara umum, alkohol adalah racun bagi jantung," kata Dr. Haythe.

Itu sebabnya Dr Haythe menganjurkan agar orang minum anggur hanya pada acara-acara khusus. 

7. Tidur yang Cukup

Setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa untuk tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Dampak lain dari kurangnya asupan tidur yang cukup adalah sulit untuk menurunkan berat badan. “Tidur yang buruk telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan dapat mempersulit penurunan berat badan,” kata Dr. Andersen.

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya