Cegah Tertular HIV, Lakukan 6 Hal Ini

Orang yang memiliki aktivitas seksual berisiko tinggi tertular HIV, seperti kaum gay, memiliki banyak pasangan, atau kerap bergonta-ganti pasangan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Agu 2022, 17:38 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 17:38 WIB
Ilustrasi penyakit HIV AIDS
Ilustrasi penyakit HIV AIDS. (Photo by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Proaktif mencegah tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV) bisa dilakukan. Orang yang memiliki aktivitas seksual berisiko tinggi tertular penyakit menular seksual seperti kaum gay, memiliki banyak pasangan, atau kerap bergonta-ganti pasangan mesti tahu risiko dibalik hal tersebut.

HIV hanya menular lewat cara tertentu seperti berhubungan seks anal, seks vaginal, berbagi jarum suntik, diturunkan dari ibu ke anak saat hamil atau persalinan. Maka, penting bagi masing-masing individu melindungi diri dari penyakit yang menyerang sistem imun tubuh itu.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan guna mencegah tertular HIV mengutip Everyday Health, Kamis (25/8/2022).

1. Tanyakan Pasangan tentang Tentang Status HIV

Sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab, sebelum berhubungan seksual untuk pertma kali dengan orang tersebut perlu menanyakan status HIV-nya, apakah dengan HIV atau tidak. Jika pasangan adalah orang dengan HIV, maka perlu dia perlu menjalani pengobatan agar virus yang ada di dalam tubuhnya bisa ditekan dan tidak menularkan ke pasangan.

Lalu, bagi pasangan yang akan menikah sebaiknya melakukan tes HIV terlebih dahulu. Bila sama-sama negatif tentu lebih aman dan nyaman bagi keduanya sebelum melakukan hubungan seksual.

2. Pastikan Pasangan dengan HIV Mengonsumsi ARV

Terapi ARV atau antiretroviral bisa dilakukan guna mengurangi jumlah virus HIV dalam darah. Bila rutin mengonsumsi obat ini maka virus tersebut bisa tidak terdeteksi di lab. Ini artinya kecil bahkan nyaris tidak ada risiko orang tersebut menularkan HIV ke pasangan.

Terapi ARV terbukti ampuh tidak menularkan HIV ke pasangan. Hal ini terbukti dalam studi yang dipublikasikan pada 2016 dan 2019. Peneliti dari Eropa merekrut lebih dari seribu orang positif HIV dari kelompok gay dan heteroseksual.

Pada mereka yang rutin mengonsumsi ARV, tidak ditemukan penularan atau transmisi ke pasangan selama dua tahun studi.

 

3. Dukung Pasangan Konsumsi ARV

Kementerian Kesehatan memaparkan obat antiretroviral (ARV) aman hingga 2017.
Kementerian Kesehatan memaparkan obat antiretroviral (ARV) aman hingga 2017.

Bagi yang memiliki pasangan positif HIV, maka dukung dia untuk tidak melewatkan konsumsi ARV. Konsumsi ARV harus dilakukan setiap hari di waktu yang sama. Bila tidak, hal itu bisa menyebabkan virus bereplikasi tidak terkendali dan mungkin bermutasi menjadi bentuk yang resisten terhadap obat.

Jika itu terjadi, jumlah viral load pasangan dapat meningkat.Sesudah rutin mengonsumi ARV, minta pasangan untuk menguji viral load setiap tahun.

Bila hasilnya tidak terdeteksi maka cukup aman untuk berhubungan seksual seperti disampaikan Monica Gandhi yang merupakan Kepala Divisi Penyakit Menular dari University of California, San Francisco/San Francisco General Hospital.

 

4. Pakai Kondom

Kondom
Ilustrasi kondom (Foto: Pixabay/Wounds_and_Cracks)

Bagi yang memiliki kegiatan seksual berisiko tinggi, pastikan dalam bercinta selalu memakai kondom. Bahkan, bila pasangan positif HIV dengan jumlah virus tidak terdeteksi tetap saja pakai kondom. Hal ini bukan cuma mencegah terkena HIV tapi juga penyakit menular seksual lain.

CDC mengatakan bila kondom selalu dipakai dengan cara tepat bisa melindungi 98 persen dari HIV.

"Jika ada luka di alat kelamin pasangan di hari itu, pastikan pakai kondom," pesan Gandhi.

 

5. Tidak Berbagi Jarum Suntik

ilustrasi obat HIV suntik
ilustrasi obat HIV suntik. Image by PublicDomainPictures from Pixabay

Pastikan menggunakan jarum suntik untuk sekali pakai. Berbagi jarum suntik meningkatkan risiko terkena HIV dan infeksi darah lainnya.

6.Tes Viral Load HIV Rutin

Pada orang dengan aktivitas seksual berisiko tinggi, maka perlu untuk mengecek status HIV. Bila positif HIV, maka fase seseorang mulai bisa menularkan ke orang lain adalah ketika dua hingga empat minggu pertama setelah terinfeks. Pastikan juga untuk mengecek kadar viral load di dalam darah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya