Serangan Jantung Juga Punya Tanda, Bukan Datang dengan Tiba-Tiba

Serangan jantung bukan penyakit yang datang tiba-tiba. Serangan jantung punya tanda yang seringkali diabaikan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 27 Sep 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung. Sumber foto: unsplash.com/Kelly Sikkema.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin salah satu yang pernah berpikir bahwa serangan jantung merupakan kejadian yang terjadi secara tiba-tiba. Biasanya, pasien atau pihak keluarga kaget saat serangan jantung terjadi. Padahal, kondisi satu ini sebenarnya memiliki tanda lho.

Tanda serangan jantung memang seringkali diabaikan. Itulah mengapa kebanyakan pasien lebih sering menganggap bahwa serangan jantung terjadi secara tiba-tiba. Lalu, apa saja sih yang bisa jadi tanda serangan jantung?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular RS EMC Pulomas, Didi Kurniadhi mengungkapkan bahwa ada tanda khas dari serangan jantung. Biasanya tanda tersebut adalah nyeri pada bagian dada.

"Paling khas itu biasanya nyeri dada, rasa seperti tertimpa beban berat. Bisa disertai dengan rasa yang menjalar ke rahang, ke bahu sampai keringat dingin. Itu kalau keluhan yang typical," ujar Didi dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare, Senin (26/9/2022).

"Tapi sekali lagi, keluhan itu seringkali subjektif. Jadi ada orang yang mungkin ambang rangsangnya lebih sensitif, ada orang yang kurang sensitif. Kemudian juga ada beberapa penyakit tertentu yang bisa memengaruhi rasa sakit dari gejala itu sendiri," tambahnya.

Didi mengungkapkan, pasien diabetes lama biasanya tidak bisa merasakan gejala serangan jantung yang khas seperti yang dijelaskan di atas seringkali tidak timbul. Hal tersebut lantaran pasien diabetes lama seringkali mengalami gangguan neuropati.

Gangguan neuropati menyebabkan pasien mengalami gangguan pada saraf. Sehingga yang bersangkutan mungkin saja tidak ikut merasakan rasa nyeri atau tertekan.


Keluhan Umum Serangan Jantung

kesehatan
ilustrasi serangan jantung/Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Lebih lanjut Didi mengungkapkan bahwa pasien sebaiknya memang segera memeriksakan diri jikalau ada keluhan umum seperti nyeri di dada, rasa tidak nyaman yang menjalar ke bahu, dan keringat dingin.

"Nanti dokterlah yang akan menilai, melakukan assesment apakah ini betul serangan jantung atau tidak, karena gejala penyakit lain juga kadang-kadang bisa overlapping juga dengan serangan jantung," kata Didi.

"Jadi kalau ada kecurigaan yang paling tepat adalah kita mencari pertolongan ke ahlinya, ke dokter untuk melakukan penilaian," sambungnya.

Didi menambahkan, banyak orang juga mengaitkan serangan jantung dengan angin duduk atau Angina Pectoris. Menurut Didi, angin duduk sebenarnya tidak pernah ada. Justru yang biasanya terjadi adalah serangan jantung.

"Sebenarnya enggak ada penyakit angin duduk. Itu adalah biasanya serangan jantung. Gejalanya terkadang seperti orang masuk angin gitu. Cuma karena sering 'Ah ini masuk angin', tidak mencari pertolongan, akhirnya miss dan kemudian datang dengan komplikasi yang fatal," ujar Didi. 


Penanganan Serangan Jantung, Apa yang Perlu Dilakukan?

Ilustrasi Minum Obat
Ilustrasi Minum Obat / Credit: pexels.com/Felix

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi, Aron Husink. Menurut Aron, jika serangan jantung sudah pernah terjadi, maka pasien masih bisa melakukan beberapa hal.

"Dokter jantung pasti akan memberikan obat-obatan. Nah semua obat-obatan ini menopang fungsi jantung secara umum. Misalnya, untuk penyakit jantung obat-obatan yang penting diberikan adalah pengencer darah, kolesterol, dan semua obat-obat yang berfungsi menjaga gula darah, tensi darah, dan semua obat ini tidak bisa berhenti," kata Aron.

"Jadi salah satu kunci dari bagaimana cara mengobati jantung yang terbaik adalah dengan pengobatan teratur. Contoh lain misalnya orang dengan lemah jantung atau lemah katup jantung, ini adalah suatu kondisi dimana kalau tidak diberikan obat jantung atau tidak minum obat, maka kondisi sesak nafasnya akan timbul terus," tambahnya.

Sehingga Aron menjelaskan, poin terpenting dari serangan jantung adalah pasien harus meminum obat secara teratur demi mengurangi gejala atau kemungkinan serangan jantung terjadi lagi di kemudian hari.

"Minum obat teratur sesuai dengan arahan dokter dan rutin memeriksakan diri ke dokter untuk melihat dosis obatnya perlu disesuaikan atau tidak," ujar Aron.


Pentingnya Perubahan Gaya Hidup

Pola Hidup Sehat
Ilustrasi Berolahraga Credit: pexels.com/Karl

Aron juga mengungkapkan bahwa jikalau serangan jantung sudah pernah terjadi dan tindakan untuk memperbaikinya sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah perubahan gaya hidup.

"Tidak lupa, gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat itu sangat penting untuk mencegah kesakitan jantung baru atau kesakitan jantung berulang untuk penyakit jantung jenis apapun. Baik lemah jantung, pembuluh darah jantung, dan serangan jantung," kata Aron.

Terlebih bagi para perokok, jikalau serangan jantung sudah terjadi, berhenti merokok jadi suatu hal yang sudah pasti harus dilakukan.

"Sudah pasti harus berhenti merokok total," ujar Aron.

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya