Update COVID-19 Hari Ini 23 November 2022: Tambah 7.221 Kasus Baru, Sembuh 4.903, Meninggal 51

Data Kemenkes RI pada Rabu, 23 November 2022 menunjukkan adanya penambahan kasus COVID-19 sebanyak 7.221 jiwa.

oleh Diviya Agatha diperbarui 23 Nov 2022, 19:45 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 19:45 WIB
COVID-19 di Indonesia
COVID-19 di Indonesia. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Liputan6.com, Jakarta Data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Rabu, 23 November 2022 hingga pukul 12.00 WIB menunjukkan adanya penambahan kasus COVID-19 sebanyak 7.221 jiwa.

Dengan tambahan ini, maka akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2022 genap mencapai 6.627.538 kasus.

Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia hari ini berada pada angka 64.463 dengan penambahan kasus sebanyak 2.267.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh yakni sebanyak 4.903. Sehingga dengan tambahan tersebut, akumulasinya menjadi 6.403.551.

Begitupun dengan pasien yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 yang ikut mengalami penambahan. Penambahannya ada sebanyak 51 jiwa sehingga total pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 159.524.

Data yang dibagikan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menunjukkan jumlah spesimen yang diperiksa yakni 78.381 dan suspek sebanyak 7.133.

Data tersebut juga menunjukkan 5 provinsi penyumbang kasus terbanyak dari transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kelimanya terdiri dari

- DKI Jakarta sebagai tingkat pertama dengan jumlah penambahan 3.018 kasus, dengan 2.911 transmisi lokal dan 107 PPLN.

- Jawa Barat dengan 1.355 kasus baru, dengan 1.347 transmisi lokal dan 8 PPLN.

- Banten dengan 852 kasus baru, 850 transmisi lokal, dan 2 PPLN.

- Jawa Timur dengan 637 kasus baru, dengan 634 transmisi lokal, dan 3 PPLN.

- Jawa Tengah dengan 305 kasus baru, 304 transmisi lokal, dan 1 PPLN.

Bersamaan dengan data tersebut, DKI Jakarta juga menyumbang kasus sembuh terbanyak yakni 1.704. Provinsi selanjutnya dengan kasus sembuh tertinggi adalah Jawa Barat dengan 1.148 kasus.

Saat ini, hampir semua provinsi memiliki kasus aktif COVID-19. Hanya terdapat dua provinsi yang tidak memiliki penambahan kasus yakni Gorontalo dan Maluku Utara.

Capaian Vaksinasi COVID-19 RI

FOTO: 2 Tahun COVID-19 di Indonesia
Suasana tempat karantina pasien COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/3/2022). Hingga dua tahun berselang, pada 2 Maret 2022, pemerintah mencatat ada 5.630.096 kasus positif COVID-19 di Indonesia sejak pengumuman kasus pertama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Data situasi COVID-19, Rabu 23 November 2022 pukul 12.00 WIB pun melaporkan adanya capaian vaksinasi terbaru. Hari ini, capaian vaksinasi di Indonesia bertambah sebanyak 227.827 suntikan.

Rincian capaian tersebut yakni:

- Vaksinasi dosis pertama bertambah 59.693 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 205.390.544

- Vaksinasi dosis kedua bertambah 68.384 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 172.345.307

- Vaksinasi dosis ketiga bertambah 96.805 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 66.345.257

- Vaksinasi dosis keempat bertambah 2.945 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 734.781

Berdasarkan adanya penambahan capaian vaksinasi ini, akumulasinya menjadi 444.815.889 suntikan dengan target sasaran vaksinasi RI sebanyak 234.666.020 jiwa.

 

Kenaikan Kasus COVID-19 Terbilang Tinggi

COVID-19 di Indonesia
Suasana stasiun Tanah Abang, Jakarta di era COVID-19 (13/11/2022). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Dua pekan belakangan, kasus COVID-19 RI mengalami kenaikan. Begitupun dengan angka kematiannya yang terus-menerus berada di atas 30 kasus setiap harinya.

Merespons hal ini, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa penting untuk tetap mewaspadai kematian akibat COVID-19.

"Kasus COVID-19 kita meningkat dan angka kematiannya amat perlu diwaspadai. Jumlah kasus kita pada 9 Oktober 2022 dibawah 1.000, yaitu 999 orang. Sekarang kasusnya sudah naik 7,5 kali lipat menjadi lebih dari 7.500 orang pada 22 November 2022 kemarin," ujar Tjandra melalui keterangan pada Health Liputan6.com, Rabu (23/11/2022).

Tjandra menjelaskan, puncak kasus tertinggi di RI sebelumnya terjadi pada 9 Agustus 2022 dengan total 6.276 kasus. Kemudian kasus menurun dan saat ini kembali mengalami kenaikan yang bahkan sudah lebih tinggi.

"Memang sudah banyak dibicarakan bahwa kasus memang akan masih meningkat. Tetapi yang perlu jadi perhatian dan membuat kita prihatin adalah angka kematian," kata Tjandra.

Pada 8 Oktober 2022 lalu, angka kematian di Indonesia sempat berada dibawah 10 orang. Namun per 22 November 2022 kemarin, angka kematian sudah naik delapan kali lipat menjadi 51 orang.

"Ini terjadi pada 7.644 kasus kita. Jadi perbandingannya cukup tinggi, 51 per 7.644, atau 0.66 persen. Perbandingan seperti ini tidak terjadi di negara lain."

Perbandingan Angka Kematian di Negara Lain

Covid-19 Omicron
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. Credits: pexels.com by Edward Jenner

Tjandra mengungkapkan bahwa bila dibandingkan dengan Singapura, puncak kasus disana mencapai 11.934 orang pada 18 Oktober 2022. Namun angka kematian tertingginya hanya mencapai 5 orang.

"Jadi kasus puncak harian (Singapura) lebih tinggi dari kita, tapi puncak jumlah yang meninggal jauh dibawah kita. Contoh lain adalah Malaysia, yang jumlah kasus puncaknya adalah 4.621 orang pada 6 November, tetapi yang meninggal tertinggi adalah 15 orang, jadi 0.32 persen. Angka persentase kematian Indonesia jelas lebih tinggi," ujar Tjandra.

Sehingga menurut Tjandra, persentase kematian di Indonesia jelas lebih tinggi dari negara-negara tetangga. Meskipun diketahui bahwa varian Omicron XBB yang beredar saat ini seharusnya punya gejala yang lebih ringan.

"Jadi jelas persentase kematian di negara kita lebih tinggi dari negara tetangga. Di kita jumlah yang meninggal yang sudah lebih 50 orang, dan persentasenya lebih tinggi dari negara tetangga," kata Tjandra.

"Padahal kita tahu bahwa XBB ini adalah bagian dari Omicron juga yang harusnya tidaklah terlalu berat, tetapi entah kenapa di kita menimbulkan angka kematian naik cukup tinggi. Ini harus diantisipasi segera," pungkasnya.

Infografis 3 Tips Atasi Takut Jarum Suntik Saat Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 3 Tips Atasi Takut Jarum Suntik Saat Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya