Liputan6.com, Jakarta Sebentar lagi, momentum Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang jatuh pada 14 Februari akan kembali kita jumpai. Biasanya, para individu akan mulai sibuk mempersiapkan surat cinta hingga mencari kado yang akan diberikan untuk pasangannya masing-masing.
Perayaan Hari Valentine pun telah begitu lama dirayakan di berbagai negara. Tanpa terkecuali Prancis, terutama di Paris, kota yang terkenal paling romantis di dunia.
Baca Juga
Sebagai negara yang punya reputasi sebagai salah satu destinasi paling romantis di dunia, Prancis memang telah lama merayakan Hari Valentine sebagai hari kasih sayang bersama kekasih.
Advertisement
Bahkan dahulu, ada pula tradisi Valentine di Prancis yang begitu terkenal. Mengutip Huffpost, Kamis (26/1/2023), tradisi itu diberi nama loterie d'amour atau drawing for love.
Tradisi loterie d'amour memungkinkan para pria dan wanita saling bertemu pada satu rumah, kemudian mereka akan bergiliran memanggil dan menemui satu sama lain.
Nah, jika menemukan pasangan yang cocok, boleh melanjutkan relasi. Apabila seorang pria tidak menemukan pasangan yang cocok maka diperbolehkan untuk meninggalkan wanita tersebut dan mencari yang lain.
Berbeda dengan para wanita. Wanita yang tidak menemukan pasangan di Hari Valentine itu diperbolehkan untuk berkumpul di api unggun. Selama momen api unggun itu, para wanita boleh membakar foto pria yang menolak mereka.
Tak berhenti di sana, para wanita juga diperbolehkan untuk mengumpat sepuas yang mereka mau usai ditolak oleh pria yang mereka pilih. Sayangnya, tradisi itu semakin lama semakin tidak terkendali.
Alhasil, tradisi loterie d'amour setiap Hari Valentine di Prancis kini dilarang.
Hari Valentine untuk Para Pasangan di Korea Selatan
Selain Prancis, ada pula tradisi Hari Valentine unik di negara lainnya seperti Korea Selatan. Di sana, Hari Valentine begitu populer di kalangan para pasangan muda.
Khusus di Hari Valentine, para wanita harus merayu pria dengan memberikan coklat, permen, dan bunga. Sedangkan untuk balasannya boleh dilakukan pada 14 Maret atau yang terkenal dengan White Day.
Momentum White Day tersebut memperbolehkan para pria memberikan hadiah yang sama untuk kekasih wanitanya sebagai balasan dari hadiah di Hari Valentine sebulan sebelumnya.
Uniknya, para jomblo atau lajang sendiri tidak dilupakan di Korea Selatan. Pasalnya, para lajang sudah pasti tidak akan merayakan Hari Valentine maupun White Day. Alhasil, ada pula Black Day.
Black Day dirayakan pada 14 April di Korea Selatan. Pada momen ini, para lajang bisa memakan semangkuk jajangmyeon untuk merayakan status lajang mereka.
Advertisement
Hari Valentine, Harinya Ngasih Surat Lucu
Berbeda dengan Denmark. Hari Valentine merupakan perayaan yang relatif baru di Denmark. Menurut Kementerian Luar Negeri Denmark, Hari Valentine di Denmark baru mulai dirayakan pada awal 1990-an.
Bukan memberikan bunga mawar, tradisi Hari Valentine di Denmark adalah saling tukar kartu dengan kekasih.
Tak hanya itu, pada tanggal 14 Februari, para pria di Denmark turut memberikan wanita sebuah gaekkebrev atau surat lucu berisi candaan.
Para pria bisa mengisinya dengan puisi atau pantun dalam selembar kertas dan tanda tangannya hanya berupa titik, tanpa nama.
Jika seorang wanita yang menerima gaekkebrev dapat menebak pengirimnya dengan benar, ia bisa mendapatkan telur Paskah di akhir tahun tersebut.
2 Negara yang Rayakan Hari Valentine di Tanggal Berbeda
Ada pula negara-negara yang merayakan Hari Valentine tidak tepat pada tanggal 14 Februari. Negara tersebut adalah Brazil dan Wales.
Brazil justru melewatkan Hari Valentine pada 14 Februari dan memilih untuk merayakan Dia dos Namorados atau Hari Kekasih pada 12 Juni. Di Brasil, orang-orang merayakan hari kasih sayang ini dengan bertukar hadiah dan juga berbagi makan malam dengan teman dan kerabat.
Sedangkan di Wales, tradisi Hari Valentine di Wales lebih dikenal dengan Saint Dwynwen, yang mana dirayakan pada 25 Januari. Pada momentum itu, orang-orang di Wales akan mengukir sendok kayu yang rumit sebagai tanda kasih sayang pada wanita yang mereka cintai.
Pola dan simbol diukir pada sendok cinta ini, masing-masing menunjukkan makna yang berbeda. Beberapa contohnya termasuk tapal kuda, yang melambangkan keberuntungan, roda yang melambangkan penyangga, dan kunci yang melambangkan kunci hati manusia.
Advertisement