Mantri Suntik Mati Kades di Serang, Pakar Farmasi Sorot Lokasi Suntikan di Punggung

Obat Sidiadryl Diphenhydramine yang disuntikan mantri S kepada Kades di Serang sebenarnya aman jika sesuai dengan dosis dan indikasinya.

oleh Diviya Agatha diperbarui 15 Mar 2023, 13:07 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 13:07 WIB
Mantri Suntik Kades di Banten
SH, mantri yang menyuntik mati Alamunasir, Kades Curug Goong, Kabupaten Serang, Banten, jadi tersangka. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Mantri berinisial S suntik mati Kepala Desa (Kades), Salamunasir di Serang, Banten ramai dibicarakan publik. Kabar bermula saat mantri S diketahui menyuntikkan sebuah cairan ke tubuh Kades Salamunasir.

Saat diperiksa oleh pihak kepolisian, salah satu barang bukti yang ditemukan berupa botol obat merek Sidiadryl Diphenhydramine. Cairan itulah yang diduga disuntikkan mantri S pada Salamunasir, Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten yang membuat meninggal dunia.

Selain botol obat merek Sidiadryl Diphenhydramine, ada pula jarum suntik, tas warna hitam, satu unit motor, baju, dan celana.

Berkaitan dengan hal tersebut, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Dr Zullies Ikawati angkat bicara.

Zullies mengungkapkan bahwa obat ini sebenarnya aman jika digunakan sesuai dengan indikasi dan dosis.

"Membahas kasus kades vs mantri yang menggunakan Sidiadryl Diphenhydramine. Obat ini sebenarnya obat yang aman jika digunakan sesuai indikasi dan dosisnya sebagai obat anti alergi," ujar Zullies mengutip unggahan pada akun Instagram pribadinya @zulliesekawati, Rabu (15/3/2023).

"Bisa jadi dosis yang disuntikkan besar, atau memang respons korban juga berlebih sehingga terjadi kematian," tambahnya.

Tempat Suntikan di Tubuh Kades

Zullies mengungkapkan bahwa salah satu hal yang menarik perhatian adalah tempat dimana cairan itu disuntikan. Pasalnya, mantri S menyuntikkan cairan Sidiadryl Diphenhydramine pada bagian punggung kades.

"Suntikan melalui punggung juga menarik, karena mungkin bisa saja menembus ke cairan spinal di tulang belakang sehingga efeknya fatal," kata Zullies.

Sidiadryl Diphenhydramine Berisi Obat Anti Alergi

Mantri Suntik Kades di Banten
Mantri di Serang, Banten suntik kades dengan obat anti alergi hingga sebabkan kematian. (Sumber Pixabay)

Lebih lanjut Zullies mengungkapkan bahwa Sidiadryl sebenarnya merupakan nama merek dagang. Obat dalam Sidiadryl berisi diphenhydramine, yang mana adalah obat anti alergi yang aman.

"Diphenhydramine sendiri adalah obat anti alergi yang sebetulnya aman jika digunakan sesuai dengan dosis dan indikasinya. Diphenhydramine dapat tersedia dalam bentuk injeksi, tablet, maupun sirup," ujar Zullies.

"Dosisnya adalah 10-50 miligram sehari, dan dosis maksimalnya adalah 400 miligram sehari. Untuk Sidiadryl injeksi isinya adalah 150 miligram dalam 15 ml, yang artinya dalam 1 ml isinya 10 miligram diphenhydramine," sambungnya.

Zullies menjelaskan, efek dari obat satu ini bisa memberikan respons berlebih jikalau memang dosisnya berlebihan dari batas anjuran per hari.

"Nah, masalahnya saya kurang tahu juga seberapa besar sebetulnya si mantri itu menyuntik pada si kades sampai bisa menimbulkan kematian, karena efek dari obat itu bisa juga disebabkan karena dosis yang berlebih atau respons dari Pak Kades terhadap obat tersebut. Sehingga menimbulkan efek fatal," kata Zullies.

Kronologi Mantri Suntik Mati Kades di Serang

Mantri Suntik Kades di Banten
Mantri di Serang, Banten suntik kades dengan obat anti alergi hingga sebabkan kematian. Credit: pexels.com/Mayron

Kasus suntik mati mantri ke kades di Serang ini bermula pada Minggu, 12 Maret 2023. Mulanya, mantri S datang ke rumah Kades Salamunasir sekitar pukul 13.00 WIB dan sempat ada keributan yang terjadi.

Usai keributan itu, secara tiba-tiba, mantri S menyuntikkan suatu cairan ke punggung kiri Kades Salamunasir. Tak butuh waktu lama, korban mengalami kejang-kejang dan sesak napas, yang berujung dibawa ke Puskesmas Padarincang oleh warga.

Bahkan, mantri S ikut membawa Kades Salamunasir ke puskesmas bersama keluarga.

Namun sayangnya, Puskesmas Padarincang tidak mampu menangani Kades Salamunasir. Kemudian, Kades Salamunasir dirujuk ke RSUD Banten untuk penanganan lebih lanjut.

Ada pula keluarga korban yang mendatangi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian. Pelaku yang saat itu masih ada di RSUD Banten pun akhirnya dibawa pihak kepolisian untuk diamankan.

Motif Masih Diselidiki, Ada Dugaan Selingkuh

Mantri Suntik Kades di Banten, Diduga Motifnya Perselingkuhan
Mantri Suntik Kades di Banten, Diduga Motifnya Perselingkuhan/unsplash

Mengutip News Liputan6.com, motif pembunuhan yang dilakukan mantri S kepada Kades Salamunasir masih didalami. Namun, ada dugaan bahwa Kades Salamunasir berselingkuh dengan istri mantri S.

Ada pula dugaan bahwa istri mantri S, NN dibelikan handphone khusus hanya untuk berkomunikasi dengan Kades Salamunasir. Terlebih, saat handphone itu ditemukan, ada sejumlah dokumentasi yang membuat mantri S emosi pada Kades Salamunasir.

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya