Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit orang yang terkejut mendengar isu perselingkuhan yang ramai belakangan. Bagaimana tidak? Kabar itu datang dari pasangan yang kerap kali menunjukkan kemesraan di media sosial.
Seperti Virgoun dan Fandy Christian, misalnya. Kemesraan yang tercermin di media sosial dengan masing-masing pasangan mereka membuat banyak orang tak mengira jikalau selingkuh akan jadi masalah dalam pernikahan keduanya.
Baca Juga
Biasanya, saat ada isu perselingkuhan, selalu ada warganet yang menyebut jikalau mereka jadi takut menikah. Psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani pun punya saran dalam menyikapinya.
Advertisement
Efnie mengakui jikalau kehadiran informasi secara digital dapat membuat semua orang mudah terpapar. Mulai dari informasi yang menyenangkan, membuat khawatir, dan informasi yang bersifat netral.
"Oleh karena itu, sebagai pembaca kita yang sebaiknya lebih waspada dalam memilih dan memilah informasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat kondisi emosi kita sedang tidak baik-hal saja, sebaiknya hindari informasi yang tidak menyenangkan," ujar Efnie melalui keterangan pada Health Liputan6.com, Selasa (16/5/2023).
"Karena itu akan berdampak pada kehidupan psikis kita. Bisa muncul kecemasan, perasaan marah, benci, dan lain-lain," sambungnya.
Berikan Diri Sendiri Jeda Satu Minggu
Efnie menjelaskan, penting untuk memberi jeda setidaknya satu minggu jikalau sudah telanjur menghayati informasi yang tidak menyenangkan seperti isu perselingkuhan.
"Apabila sudah terlanjur menghayati informasi yang tidak menyenangkan seperti isu perselingkuhan, maka dalam satu minggu kedepan hindari informasi apapun yang bersifat negatif," kata Efnie.
Hindari Info Negatif Jika Mental Sedang Tak Positif
Menurut Efnie, Anda dapat menghindari informasi apapun yang bersifat negatif. Tidak hanya soal perselingkuhan, melainkan juga tentang informasi peperangan, kriminalitas, atau penyiksaan.
"Perbanyak informasi baik dan menyenangkan. Ini setidaknya akan menggantikan informasi perselingkuhan yang sempat tersimpan di memori otak," ujar Efnie.
Efnie mengungkapkan bahwa dalam menyikapi isu perselingkuhan di luaran sana, penting untuk menanamkan jikalau manusia punya jalan hidup masing-masing.
"Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing2. Studi menemukan bahwa pada kembar identik sekalipun ternyata jalan hidupnya bisa berbeda," kata Efnie.
Advertisement
Jadikan Sekadar Pelajaran, Tanpa Perlu Internalisasi
Lebih lanjut Efnie mengungkapkan bahwa isu-isu seperti perselingkuhan sebaiknya dijadikan pembelajaran saja. Tidak perlu menginternalisasikannya pada diri sendiri.
"Oleh karena itu, peristiwa (seperti perselingkuhan) yang terjadi pada orang lain sebaiknya dijadikan sebagai pembelajaran saja. Namun tidak perlu diinternalisasikan pada diri sendiri," ujar Efnie.
Cara tersebut dianggap bisa membantu menghindari Anda dari pikiran negatif tentang pernikahan. Di sisi lain, bisa pula membantu Anda terhindar dari ketakutan untuk menikah.
Curiga Pasangan Selingkuh, Mesti Apa?
Dalam kesempatan yang sama, Efnie mengungkapkan apa-apa saja hal yang bisa dilakukan saat mencurigai pasangan selingkuh. Menurutnya, lebih baik menyelidiki lebih dulu daripada langsung menuduh.
"Sebaiknya diselidiki terlebih dahulu, agar tidak langsung menuduh dan memicu pertengkaran dengan pasangan," kata Efnie.
Bahkan, Efnie justru merekomendasikan untuk Anda meluangkan waktu berkualitas dengan pasangan saat muncul kecurigaan. Fungsinya untuk mengevaluasi bersama apa yang sudah dilewati sebelumnya.
"Jika perlu, bangun chemistry baru dengan pasangan dengan mencoba tantangan baru secara bersama. Namun jika sudah menemukan pasangan berlaku demikian (selingkuh), memang harus diselesaikan dengan baik," pungkasnya.
Advertisement