Kucing Ternyata Lebih Suka Orang yang Tak Menyukainya, Kenapa Begitu?

Sebuah studi mengungkapkan fakta yang mungkin membuat pecinta kucing terkejut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jan 2024, 10:19 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 06:00 WIB
20160217-Menggemaskannya Koyuki, Si Kucing Berwajah Galak yang Populer di Dunia Maya-Jepang
Saking terkenalnya, di Jepang pernah diadakan kontes menggambar dan ilustrasi mirip kucing Koyuki. (instagram.com/marugaodesuyo)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi mengungkapkan fakta yang mungkin membuat pecinta kucing terkejut. Kucing rupanya lebih suka terhadap manusia yang tidak menyukainya.

Orang yang tak suka kucing cenderung enggan menyentuh serta masa bodoh dengan kehadiran hewan berkaki empat ini. Sikap seperti itu disukai kucing karena membuatnya memiliki kontrol dan kemandirian.

Berbeda halnya dengan pemilik atau pencinta kucing yang bakal mengelus hewan satu ini. Selain itu, pemilik kucing juga membatasi gerak hewan satu ini.

Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan para ilmuwan perilaku hewan di Nottingham Trent University dan University of Nottingham pada 2022 seperti mengutip The Dodo, Selasa (4/7/2023).

Peneliti melakukan studi terhadpa 120 orang lalu menghitung interaksi antara kucing manusia. Dianalisis juga seberapa nyaman kucing saat berinteraksi dengan manusia serta perilaku manusia terhadap hewan berbulu ini.

Dari studi ini, peneliti melihat bahwa orang yang memelihara kucing cenderung lebih sering memegang atau mengelus kucing. Padahal kucing tak terlalu suka sering dielus atau dipegang.

Terlihat juga bahwa orang tua cenderung memegang dan memeluk kucing lebih lama dari orang muda.

Lalu, orang yang seperti apa yang disukai kucing?

 

Kucing Lebih Suka pada Orang yang Beri Perhatian Minim

Peneliti menemukan bahwa kucing lebih tertarik pada peserta yang memberi perhatian pasif dan memberikan elusan yang minim.

Para peneliti juga melihat kucing lebih menempel pada orang yang memberikan elusan di pangkal telinga dan bawah dagu. Sementara itu, kucing tidak terlalu suka dielus di pangkal ekor dan perut.

Kesimpulan yang bisa diambil dari studi ini adalah bahwa kucing ternyata juga butuh ruangnya. Lalu, penting juga manusia yang memiliki kucing paham mengenai bagian tubuh hewan peliharaannya yang disukai.

Ingin Pelihara Kucing? Ketahui Konsekuensinya

Melihat fakta di atas, apakah masih ingin pelihara kucing? Faktor lain yang juga perlu diperhatikan saat memiliki kucing apalagi lebih dari satu yakni perlu usaha lebih untuk membersihkan rumah atau tempat tinggalnya. Lingkungan yang tidak bersih bisa menyebabkan berkembangnya virus.

Misalnya, Feline Immunodeficiency Virus (FIV) dan Feline Leukemia Virus (FeLV). Keduanya dapat menimbulkan penyakit yang mudah menular dengan cepat dari kucing ke kucing.

Ahli perilaku kucing dan co-founder Feline Minds asal Amerika Serikat (AS), Mikel Maria Delgado, mengungkap, kedua penyakit tersebut menyerang sistem kekebalan kucing.

“Jika tidak diobati, dapat menyebabkan gejala menyakitkan seumur hidup,” tuturnya.

FIV dan FeLV tidak dapat disembuhkan, tetapi keduanya dapat dikelola dengan perawatan medis.

Meski begitu, alangkah lebih baik untuk mencegah daripada mengobati. Salah satu pencegahan bisa dilakukan dengan tidak memelihara banyak kucing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya