Liputan6.com, Jakarta - Metode mindfulness atau hidup berkesadaran bisa mencegah perundungan atau bullying di sekolah. Hal ini disampaikan praktisi mindfulness Adjie Santosoputro. Menurutnya, dengan berlatih berhenti sejenak akan dapat mencegah seseorang melakukan kekerasan.
"Mindfulness merupakan upaya melatih diri kita untuk jeda sejenak, kita sama-sama tahu dalam beberapa waktu terakhir marak perundungan termasuk kekerasan pada diri kita sendiri," kata Adjie dalam Mindfulness Festival di sebuah sekolah di Jakarta, dilansir Antara.
Baca Juga
Pada era yang menuntut kecepatan seperti saat ini, kata Adjie, akan berdampak pada meningkatnya agresivitas. Dengan berlatih mindfulness, maka seseorang bisa melatih diri untuk berhenti sejenak.
Advertisement
"Misalnya ketika seorang anak hendak memukul temannya, dengan mempraktikkan mindfulness maka dia akan berpikir sejenak sebelum memukul temannya tersebut," imbunya.
Mindfulness, kata Adjie, bisa dipraktikkan siapa saja karena hanya perlu mengelola napas. Kegiatan tersebut bisa dilakukan mulai dari mendengarkan, berjalan, menggambar, yoga, makan, dan lainnya. Sekolah-sekolah di luar negeri, seperti di Inggris, sudah menerapkan metode mindfulness dalam keseharian.
Sejumlah sekolah di Indonesia telah menerapkan praktik ini dalam kegiatan belajar mengajar mereka, salah satu yakni Global Sevilla School Jakarta. Menurut pihak sekolah, mindfulness bisa memupuk karakter.
"Kami bangga, sebagai sekolah berbasis 'mindfulness' dapat memasukkan praktik mindfulness ke dalam program pengembangan karakter, sehingga memperkuat nilai-nilai sekolah seperti memberi, welas asih, dan pengendalian diri," tutur Superintendent Global Sevilla School, Michael Thia.
Bantu Siswa Lebih Fokus
Praktik mindfulness tidak hanya bisa diterapkan pada pelajar dalam kegiatan pembelajaran, melainkan juga bisa diterapkan oleh guru agar pengajaran bisa dilakukan secara holistik.
Mindfulness dilakukan dengan penuh kesadaran dan fokus pada lingkungan serta merasakan emosi yang ada. Praktik ini bisa diterapkan siswa mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas.
Praktik ini bisa membantu siswa dalam mengembangkan dan menerapkan keterampilan pemusatan perhatian dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Efektif Atasi Kenalakan Remaja di Sekolah
Anak yang mindfull dinilai memiliki pengendalian diri yang baik dan siap dalam pembelajaran apa pun. Dengan demikian akan berkorelasi dengan pencapaian akademik yang baik dan berpengaruh pada kehidupan di masa mendatang. Hal ini telah dibuktikan dari berbagai penelitian yang dilakukan para ahli.
Praktik mindfulness juga dinilai sebagai cara efektif bagi guru atau konselor di sekolah dalam mengatasi kenakalan remaja pada siswa yang berasal dari keluarga tidak utuh.