Ketahui Penyebab Jerawat di Payudara dan Cara Mengatasinya

Pori-pori kulit yang tidak terjaga kebersihannya dapat tersumbat oleh kotoran, minyak, dan bakteri, yang kemudian dapat menyebabkan jerawat di payudara.

oleh Iwan Tantomi pada 08 Des 2023, 23:04 WIB
Diperbarui 09 Des 2023, 19:05 WIB
Jerawat di Payudara, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Payudara. Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di payudara dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penumpukan sel kulit mati dan bakteri yang menyumbat pori-pori kulit. Selain itu, kondisi seperti folikulitis, di mana folikel rambut mengalami peradangan, juga dapat menyebabkan benjolan kecil mirip jerawat di area payudara.

Selain itu, peradangan atau infeksi pada pori-pori kulit juga dapat menjadi penyebab jerawat di payudara. Faktor lainnya yang dapat memicu jerawat di payudara termasuk gesekan yang berlebihan dan stres yang meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh. Biar makin paham, simak penyebab jerawat di payudara dan cara mengatasinya selengkapnya berikut ini!

 

Penyebab Jerawat di Payudara yang Umum Terjadi

Jerawat di Payudara, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Waxing Penyebab Jerawat di Payudara. Credit via Shutterstock.com

1. Kurang Menjaga Kebersihan

Penyebab pertama kenapa jerawat di payudara bisa muncul karena kurang menjaga kebersihan. Kenapa? Kurang menjaga kebersihan area tubuh, termasuk area payudara, juga dapat menjadi penyebab jerawat. Pori-pori kulit yang tidak terjaga kebersihannya dapat tersumbat oleh kotoran, minyak, dan bakteri, yang kemudian dapat menyebabkan jerawat.

Itulah sebabnya, menjaga kebersihan area payudara sangat penting untuk mencegah jerawat, karena hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyumbatan pori-pori dan pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat.

Selain itu, menjaga kebersihan kulit juga membantu mengurangi risiko iritasi dan peradangan, yang juga dapat berkontribusi pada munculnya jerawat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area payudara dengan baik merupakan langkah penting dalam mencegah jerawat di area tersebut.

2. Pola Makan Tidak Sehat

Selain itu, pola makan juga dapat menyebabkan jerawat di payudara, karena beberapa jenis makanan dapat memicu pertumbuhan jerawat, termasuk jerawat di payudara. Contohnya, konsumsi karbohidrat olahan dan makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko jerawat.

Selain itu, pola makan yang tidak sehat dan berlebihan juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Hal itulah yang kemudian dapat berkontribusi pada munculnya jerawat, termasuk di area payudara.

Tak hanya itu, perubahan hormon yang terjadi akibat pola makan yang tidak sehat juga dapat memicu masalah kulit, seperti munculnya jerawat. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat, termasuk di area payudara.

3. Stres Berkepanjangan

Stres dapat menyebabkan munculnya jerawat di payudara karena stres dapat memengaruhi produksi hormon kortisol yang meningkat. Akibatnya, hal tersebut bisa memicu produksi minyak berlebih pada kulit.

Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi kelenjar yang memproduksi sebum, zat berminyak yang terbuat dari lemak, sehingga dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada. Oleh karena itu, stres dapat menjadi faktor yang memperparah jerawat, termasuk di area payudara.

4. Melakukan Waxing

Waxing termasuk iritan yang dapat menyebabkan jerawat di payudara, karena proses waxing dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan pori-pori. Hal tersebut kemudian meningkatkan risiko munculnya jerawat. Selain itu, waxing juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit, sehingga dapat memicu munculnya jerawat. Oleh karena itu, setelah melakukan waxing, perawatan kulit yang tepat sangat penting untuk mencegah jerawat di area payudara.

5. Krim Penghilang Rambut

Penggunaan krim penghilang rambut juga termasuk iritan yang dapat menyebabkan jerawat di payudara, karena krim tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan pori-pori di sekitar area payudara. Selain itu, beberapa krim penghilang rambut juga dapat mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan peradangan.

Hal tersebut kemudian dapat memicu munculnya jerawat. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit dan melakukan uji coba terlebih dahulu untuk memastikan tidak terjadi reaksi iritasi atau alergi. Jika jerawat di payudara terkait dengan penggunaan krim penghilang rambut, sebaiknya konsultasikan dengan ahli dermatologi untuk saran perawatan yang tepat.

6. Bahan Kimia Pada Parfum

Iritan lainnya adalah parfum. Penggunaan parfum dapat menyebabkan jerawat di payudara, karena kandungan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar area payudara. Selain itu, parfum juga dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit, yang kemudian dapat memicu peradangan dan munculnya jerawat.

Itulah sebabnya, penting untuk memilih parfum atau produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit dan menghindari penggunaan parfum yang dapat menyebabkan iritasi. Jika jerawat di payudara terkait dengan penggunaan parfum, sebaiknya konsultasikan dengan ahli dermatologi untuk saran perawatan yang tepat.

7. Keringat Berlebihan

Begitu juga dengan keringat termasuk iritan. Keringat tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan jerawat di payudara. Hal ini karena keringat dapat menyumbat pori-pori kulit di sekitar area payudara. Pori-pori yang tersumbat dapat memicu perkembangan bakteri dan peradangan, yang kemudian dapat menyebabkan munculnya jerawat.

Selain itu, payudara cenderung lebih banyak berkeringat daripada beberapa bagian tubuh lainnya, sehingga kelebihan keringat di area tersebut juga dapat menjadi faktor penyebab jerawat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit dan menghindari penumpukan keringat di area payudara dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat.

8. Predisposisi Genetik

Faktor genetik dapat menjadi penyebab jerawat di payudara, karena adanya predisposisi genetik yang memengaruhi kondisi kulit seseorang. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan masalah jerawat di payudara, kemungkinan mereka juga rentan terhadap kondisi serupa. Selain itu, genetik juga dapat memengaruhi jenis kulit, seperti kulit berminyak atau kering, yang juga berkontribusi pada munculnya jerawat.

9. Perubahan Kadar Hormon

Lebih lanjut, fluktuasi hormon juga dapat menjadi penyebab jerawat di payudara karena perubahan kadar hormon tertentu dalam tubuh dapat memengaruhi produksi minyak berlebih oleh kelenjar minyak pada kulit.

Peningkatan kadar hormon tertentu, seperti hormon androgen, dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak secara berlebihan, yang kemudian dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat, termasuk di area payudara.

Selain itu, fluktuasi hormon juga dapat merangsang pembesaran kelenjar dan saluran susu pada payudara, yang kemudian dapat menyebabkan rasa nyeri pada payudara dan memicu munculnya jerawat di area tersebut.

10. Kelenjar Getah Bening Membesar

Kelenjar getah bening yang membesar dapat menekan jaringan di sekitarnya, termasuk di area payudara. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada sirkulasi darah dan limfatik di area tersebut. Akibatnya, hal tersebut dapat memicu munculnya jerawat. Selain itu, pembesaran kelenjar getah bening juga dapat menyebabkan peradangan di area sekitarnya. Ternyata hal tersebut juga dapat berkontribusi pada munculnya jerawat di payudara.

Adapun kelenjar getah bening sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman, dan parasit. Kelenjar getah bening terdapat di seluruh tubuh, tetapi pembengkakan hanya terjadi pada kelenjar di area ketiak, leher, bawah dagu, dan pangkal paha. Ketika terjadi infeksi, kelenjar akan membengkak untuk memberikan tanda.

Setelah infeksi mereda, kelenjar akan mengempis dengan sendirinya dan kembali ke ukuran semula. Kondisi ini bisa dikenali dengan beberapa tanda, seperti kelenjar terasa keras saat ditekan, benjolan kelenjar membengkak tanpa sebab yang jelas, dan kelenjar telah membengkak lebih dari dua minggu.

Kelenjar getah bening berukuran sebesar biji kacang dan berisi sel darah putih yang berfungsi untuk memerangkap dan membunuh bakteri, virus, maupun zat berbahaya lain yang masuk ke dalam tubuh. Kelenjar getah bening tersebar di banyak bagian tubuh, seperti ketiak, dagu, belakang atau bawah telinga, leher, pangkal paha, dan bagian belakang kepala.

11. Pori-Pori Kulit Infeksi

Infeksi pada pori-pori kulit juga dapat menyebabkan jerawat di payudara, karena kondisi ini umumnya terjadi akibat peradangan atau infeksi pada pori-pori kulit. Pori-pori yang seharusnya menjadi jalur keluar sebum (minyak) dan keringat, tertutup akibat penumpukan sel kulit mati. Akibatnya, minyak berlebih dan sel kulit mati pun terjebak di dalam pori-pori.

Hal tersebut memicu bakteri penyebab jerawat lebih mudah berkembang biak. Jika dibiarkan, bakteri akan tumbuh dan memicu infeksi. Hal tersebut dapat menyebabkan tubuh membentuk perlawan dengan mengeluarkan zat peradangan. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan munculnya jerawat di payudara.

12. Efek Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan jerawat di payudara, karena beberapa obat dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Misalnya, obat-obatan tertentu, seperti obat kontrasepsi hormonal, steroid anabolik, dan obat tertentu yang digunakan dalam pengobatan tertentu. Obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh. 

Konsumsi jangka panjang atau dosis tertentu dari obat-obatan tersebut, ternyata juga bisa memicu munculnya jerawat, termasuk di area payudara. Selain itu, beberapa obat juga dapat mempengaruhi produksi minyak berlebih pada kulit, sehingga juga dapat menjadi faktor penyebab munculnya jerawat, termasuk di payudara.

 

Cara Mengatasi Jerawat di Payudara yang Tepat

Jerawat di Payudara, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Mandi untuk Mengatasi Jerawat di Payudara. Credit via Shutterstock.com

1. Kurangi Peradangan dengan Kompres Payudara Pakai Air Hangat atau Es Batu

Kompres payudara dengan air hangat atau es batu dapat memberikan beberapa manfaat baik dalam mengatasi jerawat di area tersebut. Untuk kasus tertentu, seperti milk blister, kompres payudara dengan breast relaxant dapat membantu.

Adapun manfaat kompres dengan air hangat atau es batu dapat membantu mengurangi peradangan pada jerawat di area payudara. Suhu dingin dari es batu memiliki sifat antiradang yang dapat meredakan tanda peradangan pada kulit yang berjerawat, seperti kemerahan, bengkak, dan nyeri.

Kompres dengan air hangat atau es batu juga dapat membantu dalam proses penyembuhan jerawat. Suhu air hangat dapat membantu membuka pori-pori kulit, memungkinkan perawatan topikal lebih mudah meresap ke dalam kulit. Sementara itu, suhu dingin dari es batu dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memperlancar sirkulasi darah di area tersebut.

Tak hanya itu, Kompres dengan es batu juga dapat membantu mengurangi kemerahan pada jerawat di area payudara. Suhu dingin dari es batu dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang meradang. 

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap perawatan kulit harus disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing individu. Jika memiliki kekhawatiran khusus terkait jerawat di area payudara, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli dermatologi untuk rekomendasi perawatan yang sesuai.

2. Selalu Gunakan Pakaian dan Handuk yang Bersih Saat Berolahraga

Memakai pakaian olahraga yang bersih dan menggunakan handuk bersih untuk menyeka keringat selama sesi latihan. Pastikan pakaian olahraga yang dipilih sesuai dengan jenis olahraga yang akan dilakukan. Misalnya, pakaian untuk yoga akan berbeda dengan pakaian untuk lari. Pilih bahan pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik, terutama saat melakukan aktivitas olahraga yang intens. 

Sesuaikan pakaian dengan kondisi cuaca dan lingkungan tempat berolahraga. Misalnya, saat cuaca dingin, pilih pakaian yang dapat menjaga suhu tubuh tetap hangat. Di samping itu, pastikan pakaian olahraga yang dipilih nyaman saat digunakan dan tidak mengganggu gerakan tubuh.

Jangan lupa mencuci pakaian olahraga dan handuk setelah dipakai karena hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah penumpukan keringat, bakteri, dan kuman. Pakaian olahraga dan handuk yang digunakan saat berolahraga dapat menjadi sarang bagi bakteri dan kuman jika tidak dicuci secara teratur.

Mencuci pakaian olahraga dan handuk dengan benar menggunakan detergen yang sesuai dapat membantu menghilangkan kuman dan menjaga kebersihan. Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan mesin cuci secara berkala agar pakaian olahraga dan handuk dicuci dengan optimal.

3. Rutin Bersihkan Payudara Saat Mandi dengan Sabun yang Lembut

Saat mandi bersihkan area payudara secara teratur, setidaknya dua kali sehari. Selain itu, pastikan juga untuk menjaga kebersihan area payudara dengan cermat, terutama setelah berolahraga atau berkeringat. Gunakan sabun yang lembut saat mandi, terutama jika kulit rentan terhadap jerawat, terutama di daerah payudara. 

Pilih sabun yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar area payudara. Hindari sabun dengan kandungan bahan yang dapat membuat kulit menjadi kering. Pastikan untuk membaca dengan cermat kandungan yang tertera pada label sabun. Pilih sabun dengan kandungan yang bersifat lembut dan tidak berisiko menimbulkan iritasi dan alergi.

Carilah sabun dengan pH seimbang agar tidak mengganggu keseimbangan pH kulit. Hindari sabun yang mengandung asam atau basa kuat, yang dapat membuat kulit rusak dan iritasi. Jika punya kondisi kulit tertentu atau kekhawatiran khusus, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli dermatologi untuk rekomendasi sabun yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu.

4. Khusus Ibu yang Menyusui, Pastikan untuk Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Menyusui

Bagi para ibu menyusui, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah jerawat di puting payudara. Kebersihan tangan yang baik sebelum menyusui dapat membantu mengurangi kemungkinan transfer kuman dari tangan ke area payudara. Hal itu dapat mengurangi risiko peradangan dan jerawat.

Setelah menyusui, mencuci tangan juga penting untuk menjaga kebersihan area payudara dan mencegah penumpukan kuman yang dapat menyebabkan masalah kulit. Selain itu, menjaga kebersihan area payudara dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui juga dapat membantu mencegah iritasi dan infeksi yang dapat memicu jerawat di payudara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya