Cara Jaga Berat Badan Ideal Selama Rayakan Lebaran 2024, Salah Satunya Hindari GGL Berlebih

Selama mengonsumsi makanan atau minuman yang tersedia, usahakan pula untuk menghindari makanan yang banyak mengandung gula, garam dan lemak.

oleh Tim Health diperbarui 07 Apr 2024, 06:42 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2024, 06:23 WIB
Nuansa Lebaran Idul Fitri Tempo Dulu di Kukusan Depok
Berbagai menu seperti ketupat, rendang, bihun, dan kue-kuean dibawa para pesarta untuk kemudian dimakan bersama. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, Hari Raya Idulfitri adalah momen berkumpul bersama keluarga dan merayakan kemenangan. Makan bersama menikmati berbagai hidangan lezat juga masuk sebagai salah satu tradisi Lebaran di Indonesia.

Agar berat badan tetap ideal selama merayakan Hari Raya Idulfitri, praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama membagikan sejumlah kiat yang bisa diterapkan.

Menurut Ngabila, langkah pertama yang dianjurkan untuk menjaga berat badan ideal adalah berbagi makanan dan minuman bersama saudara dan orang sekitar.

“Langkah pertama yang saya anjurkan adalah berbagi nikmat makanan dan minuman bersama saudara, kerabat dan orang di sekitar kita. InsyaAllah ini dapat jadi berkah, bisa juga dimulai sebelum lebaran tiba jadi dapat berguna untuk orang lain yang lebih membutuhkan,” kata Ngabila pada Sabtu, dilansir Antara.

Selain itu, masyarakat bisa menjaga pola makan dengan tidak mengonsumsi secara berlebihan. Caranya bisa dengan mencicip tiap hidangan Lebaran dalam porsi sedikit demi mengatasi rasa penasaran terhadap rasanya.

Usahakan piring yang diisi lauk pauk di awal hanya setengah porsi, yang isinya berupa setengah porsi karbohidrat dan lauk pauk, diikuti dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.

“Upayakan sayur dan buah bisa lima porsi per hari ya. Tiga kali saat makan besar dan dua kali sebagai snack di antara makan besar,” ujarnya.

 

Hindari Makanan dengan Kandungan GGL Tinggi

Selama mengonsumsi makanan atau minuman yang tersedia, usahakan pula untuk menghindari makanan yang banyak mengandung gula, garam dan lemak. Misalnya santan, minyak, mentega, tepung-tepungan, kue, minuman kemasan hingga soda.

Kiat selanjutnya yang dapat diterapkan yakni menahan diri dari lapar mata atau emosi berlebihan ketika menyantap makanan. Ngabila menjelaskan, kenikmatan tersebut hanya berlangsung sesaat oleh indera perasa yang ada di dalam mulut saja.

Individu disarankan rajin memantau berat badan setiap hari. Sedangkan bagi penderita komorbid dan berusia lebih dari 40 tahun bisa melakukan pemantauan berkala setidaknya tiga hari sekali, termasuk tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.

 

 

Perbanyak Aktivitas

Semakin banyak mengonsumsi makanan, masyarakat pun disarankan untuk turut memperbanyak aktivitas fisik seperti berjalan ringan 6 ribu hingga 8 ribu langkah per hari dan dinaikkan jumlahnya secara bertahap.

“Bisa juga dengan melakukan senam peregangan di perjalanan atau lokasi mudik dua jam sekali selama 10 sampai 15 menit, walau dengan posisi duduk,” kata Ngabila.

Berpuasa

Kiat lain yang diberikan Ngabila yaitu dengan berpuasa jika kondisi memungkinkan. Puasa bisa dilakukan selama 12 hingga 14 jam atau hanya minum air yang tidak manis yang boleh dikonsumsi pada pukul 20.00 malam hingga 10.00 pagi.

Sedangkan pada pukul 10.00 hingga pukul 20.00, individu bisa makan dengan lebih leluasa dengan tujuan membakar kalori lebih banyak dan tetap batasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL).

Terakhir, terapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok, cukup tidur setidaknya 7 jam per hari, dan tidak stres sehingga dapat mencegah rasa lapar terus menerus atau emosi berlebihan untuk menyantap makanan.

“Pastikan lebaran ini kita tetap jaga kesehatan ya, karena sehat adalah investasi terbesar untuk tetap bugar dan produktif,” katanya dokter yang kini menjabat sebagai Kasie Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya