Migrain dan Vertigo, Dua Penyakit Berbeda dengan Keluhan Mirip-Mirip

Migrain dan vertigo merupakan dua penyakit berbeda tapi kerap dirasakan pasien dengan gejala yang mirip-mirip

oleh Benedikta Desideria diperbarui 01 Mei 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 16:00 WIB
ilustrasi pusing/freepik
ilustrasi pusing/freepik

Liputan6.com, Jakarta Migrain dan vertigo merupakan dua penyakit berbeda tapi kerap dirasakan pasien dengan gejala yang mirip-mirip. Maka penting untuk mengenali dua penyakit tersebut.

Migrain adalah nyeri kepala yang ada di satu sisi. Saat migrain datang pasien merasakan kepala berdenyut di kepala dengan intesitas sedang hingga berat seperti disampaikan dokter spesialis neurologi Nezzar Eraldin dari RS EMC Cibitung.

Saat seseorang migrain, lanjut, Nezzar bisa diikuti dengan rasa mual dan muntah. Tak cuma itu, juga lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.

"Lalu, saat orang migrain ada juga yang mengalami fotofobia dan fonofobia," lanjut Nezzar.

"Fotofobia itu ketika pasien merasa gampang silau saat melihat cahaya ketika keluhan migrain muncul. Sementara fonofobia adalah suatu kondisi ketika pasien mendengar suara sedikit membuat migrain terasa tambah berat," lanjut Nezzar dalam Healthy Monday bersama Liputan6.com beberapa hari lalu.

Vertigo: Sensasi Berputar atau Melayang

Beda halnya dengan vertigo. Masyarakat awam kerap menyebut dengan sensasi berputar atau sensasi melayang.

"Vertigo itu ada rasa pusing, berputar-putar atau melayang-layang seperti di dalam kapal," lanjut Nezzar.

Secara umum, vertigo terbagi atas dua jenis yakni vestibular dan non vestibular. Hal itu diketahui berdasarkan keluhan yang dirasakan pasien, lanjut dokter yang menempuh pendidikan neurologi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Vertigo Vestibular

Jenis yang pertama adalah vertigo vestibular. 

"Vertigo vestibular cenderung seperti berputar-putar dengan intensitas serangan berat tapi cepat hilang. Sehingga hilang-muncul-hilang-muncul," kata Nezzar.

Pada penderita vertigo jenis ini kerap diikuti rasa mual dan muntah. Bukan cuma itu, bisa juga diikuti dengan gangguan pendengaran.

"Saat serangan datang pasien bisa merasakan berdenging berbunyi nging nging atau nguuuk nguuk. Bahkan bisa juga budek sesaat," kata Nezzar dalam Healthy Monday Liputan6.com bersama EMC pada Senin, 29 April 2024.

Serangan vertigo jenis ini cenderung berat tapi singkat, bisa berlangsung beberapa detik hingga menit.

Vertigo Non Vestibular

Pada vertigo non vestibular pasien seperti berasa di atas kapal yang bergoyang-goyang atau melayang.

"Gejalanya seperti terasa melayang-layang seperti berada di atas kapal," lanjut Nezzar.

Intensitas vertigo non vestibular tidak seberat vestibular tapi berlangsung terus menerus. Lalu, tidak ada gangguan pendengaran pada kasus vertigo non vestibular.

Berbicara pencetus, pada vertigo ini serangan muncul ketika melihat objek visual bergerak misalnya ketika sedang naik kendaran lalu melihat pohon di luar bergerak lalu muncul rasa goyang dan mau mual.

Kasus vertigo non vestibular terjadi karena ada gangguan yang lebih dalam seperti gangguan di batang otak, ada tumor otak, infeksi lain seperti meningitis atau aspek lainnya.

Infografis Taman-Taman Ramah Anak di Indonesia
Infografis Taman-Taman Ramah Anak di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya