Bukan Cuma Berenang, 2 Olahraga Ini Cocok untuk Orang dengan Asma

Beberapa orang dengan asma lebih memilih menghindari aktivitas olahraga karena khawatir dapat memicu serangan asma. Padahal, anggapan tersebut keliru karena penderita asma sebenarnya bisa berolahraga dengan aman.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 08 Mei 2024, 15:34 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2024, 14:00 WIB
FOTO: Sensasi Yoga di Ketinggian 345 Meter
Praktisi yoga menghadiri kelas di Edge Observation Deck, Manhattan, New York, Amerika Serikat, Kamis (17/6/2021). Edge Observation Deck memiliki ketinggian 1.131 kaki (345 meter). (Ed JONES/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang dengan asma memilih menghindari aktivitas olahraga karena khawatir dapat memicu serangan asma. Padahal, anggapan tersebut keliru karena orang yang punya riwayat asma sebenarnya bisa berolahraga dengan aman.

Hanya saja, tidak sembarangan dalam memilih olahraga untuk asma untuk dilakukan sehari-hari.

Ketua Kelompok Kerja Asma dan PPOK Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dokter spesialis paru konsultan Budhi Antariksa mengatakan bahwa olahraga pernapasan sangat baik bagi seseorang yang memiliki asma.

"Orang yang memiliki asma juga harus melakukan latihan pernapasan, maka dari itu olahraga pernapasan sangat baik untuk orang yang memiliki asma," kata Budhi dalam konferensi pers PDPI memperingati Hari Asma Sedunia yang dilaksanakan secara daring pada Selasa, 7 Mei 2024.

Berikut ini ada tiga olahraga yang baik dilakukan untuk orang yang memiliki asma, antara lain:

1. Berenang

Salah satu olahraga yang baik dilakukan dalam melatih pernapasan untuk orang yang memiliki asma adalah berenang.

"Ketika berenang, uap air di dalam udara sekitar itu lebih aman untuk orang asma, dibandingkan pada udara kering, karena udara kering lebih berpotensi memicu serangan asma," kata Budhi.

Budhi menjelaskan ada fase dimana seseorang melakukan gerakan-gerakan yang membantu bernapas secara bertahap. Hal ini bisa melatih memperkuat otot-otot dada yang akan membantu paru-paru bekerja dengan lebih baik lagi.

"Mengeluarkan napasnya kemudian tarik napas lagi, itu adalah ritme untuk melatih pernapasan dan memperkuat otot-otot dadanya," jelas dokter yang sehari-hari praktik ada RSUP Persahabatan Jakarta itu. 

Ilustrasi renang
Ilustrasi renang masuk dalam daftar olahraga yang baik untuk pasien asma. (Photo by Maksym Tymchyk 🇺🇦 on Unsplash)

2. Senam Asma

Salah satu olahraga yang disarankannya yaitu senam asma.

"Orang yang memiliki asma tetap dianjurkan untuk berolahraga, ada yang mananya olahraga senam asma, dari situ kita bisa mempelajarainya," kata Budhi.

Mengutip dari laman yankes.kemenkes.go.id, senam asma merupakan sekelompok latihan (exercise group) yang dibentuk oleh Yayasan Asma Indonesia (YAI), dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan otot-otot yang berkaitan dengan mekanisme pernapasan dan meningkatkan kapasitas serta efisiensi dalam proses pernapasan.

Di kesempatan yang sama dokter spesialis paru konsultan Putu Ayu Diah menyarankan untuk tidak melakukan olahraga ini secara lengkap bagi pasien asma dengan kondisi tertentu.

"Terkadang kita menyarankan untuk tidak dilakukan secara full untuk pasien-pasien yang tidak mampu, karena biasanya pada gerakan inti agak berat gerakannya," jelas Diah.

3. Yoga

FOTO: Sensasi Yoga di Ketinggian 345 Meter
Praktisi yoga menghadiri kelas di Edge Observation Deck, Manhattan, New York, Amerika Serikat, Kamis (17/6/2021). Di tempat ini, para praktisi bisa berlatih yoga sambil menghadap cakrawala. (Ed JONES/AFP)

Yoga merupakan olahraga selanjutnya yang disarankan untuk dilakukan orang dengan asma. Olahraga bagi orang yang memiliki asma bertujuan untuk membuat tubuh menjadi bugar dan melatih otot-otot pernapasan.

Menurut WebMD, latihan pernapasan yang digunakan dalam yoga telah terbukti membantu beberapa orang dengan asma mengendalikan pernapasan dan menghilangkan stres, yang merupakan pemicu asma yang umum.

Namun, Diah tetap menyarankan bagi orang dengan asma yang melakukan olahraga yoga harus bisa mengukur kemampuan diri sendiri.

"Bagi seseorang dengan asma yang terkontrol penuh dan jarang mengalami serangan atau tidak terlalu peka terhadap alergen, biasanya bisa melakukan gerakan yoga sampai tingkat yang cukup rumit dan sulit. Sementara ada pasien yang baru memulai saja dia sudah merasa sesak dan napas yang berat," jelas Diah.

Tentang Penyakit Asma

Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas, dan rasa berat di dada.

Gejala asma dapat bervariasi pada masing-masing orang. Beberapa gejala umum yang dialami oleh penderita asma antara lain:

  • Sesak Napas: Terdapat rasa sulit bernapas atau kesulitan mengeluarkan napas. Penderita asma sering menggambarkan sensasi seperti sesak atau rasa tertekan pada dada.
  • Batuk: Batuk adalah gejala yang sering terjadi pada penderita asma. Batuk ini terutama terjadi pada malam hari atau dini hari.
  • Nyeri Dada: Penderita asma mungkin mengalami nyeri atau tekanan pada dada akibat penyempitan saluran napas dan peradangan di sekitarnya.
  • Kesulitan Berbicara: Karena kesulitan bernapas, penderita asma dapat mengalami kesulitan dalam berbicara atau mengucapkan kalimat yang panjang.
Infografis jenis-jenis olahraga kekinian
Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya