Manfaat Jauh Lebih Besar, Anak Epilepsi Tetap Harus Imunisasi

Bahwa banyak anak dengan epilepsi yang melewatkan imunisasi karena kekhawatiran akan terjadi kejang. Padahal manfaat imunisasi jauh lebih besar.

oleh Tim Health diperbarui 30 Mei 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 20:00 WIB
76 Anak Mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional
Imunisasi pada anak epilepsi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ada kekhawatiran anak dengan epilepsi mengalami kejang usai mendapatkan imunisasi. Meski begitu, imunisasi tetap harus diberikan karena manfaatnya jauh lebih besar seperti disampaikan dokter spesialis neurologi Pandu Caesaria Lesstari.

Pandu menyebutkan bahwa banyak anak dengan epilepsi yang melewatkan imunisasi rutin karena kekhawatiran akan terjadi kejang.

Namun merujuk pada sebuah penelitian, kata Pandu, tidak ada perbedaan dalam kekumatan kejang pada anak epilepsi yang imunisasi dengan yang tidak imunisasi.

Menurut dia, saat anak yang menderita epilepsi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, contohnya campak, maka sakitnya akan berlangsung lebih lama, misalnya demam berlangsung 6-7 hari. Dengan demam lama tersebut, ujarnya, kemungkinan terkena kejang lebih tinggi.

Kejang pada Pasien Epilepsi

Kejang pada penderita epilepsi tersebut, ujarnya, memiliki sejumlah pencetus, contohnya kelelahan, banyak cahaya, demam.

Pandu mengatakan, apabila dilakukan pengobatan secara rutin, umumnya kejang tersebut tidak bisa terkontrol dan tidak timbul lagi sampai dengan selesai pengobatan.

"Jadi imunisasinya sendiri tidak menimbulkan suatu bangkitan kejang yang dikhawatirkan. Jadi memang itu ketakutan itu akan pasti ada, namun kalau apabila sudah terkontrol dengan baik, memang sangat kecil sekali kemungkinan untuk dia timbul kejang," kata Pandu mengutip Antara.

Imunisasi adalah Hak Anak

Oleh karena itu, ujarnya, imunisasi tetap perlu diberikan pada anak yang menderita epilepsi, karena hal tersebut merupakan hak mereka untuk tumbuh dengan optimal. Sehingga menjadi jarang sakit dan tidak mendapat penyakit menular.

Namun, ujarnya, dia mengingatkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencegah atau mengontrol hal-hal seperti kekejangan.

Dia menyebut lima hal yang perlu dikomunikasikan, seperti sejak kapan epilepsi diderita, pengobatan yang dijalani, waktu terakhir kejang, tipe kejang, serta pencetusnya.

 

Pilihan Vaksin yang Tepat

Pandu juga mengingatkan mengenai pemilihan vaksin saat imunisasi. Misalnya saat imunisasi DPT bisa dipilih yang aseluler untuk anak dengan epilepsi.

"Pemilihan imunisasi juga kita sarankan, misalnya imunisasi DPT. DPT pada mereka dengan epilepsi atau riwayat kejang demam, kita sarankan yang tipenya yang sudah ada aseluler. Jadi dia sudah dikulik sehingga tidak memiliki risiko demam lebih tinggi dibandingkan tipe yang standar," katanya.

Dia juga mengingatkan untuk memberikan imunisasi lanjutan pada anak yang epilepsi yang sudah agak besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya