Liputan6.com, Jakarta - Banyak wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara di satu sisi memilih untuk menjalani mastektomi ganda dengan harapan mencegah penyebaran kanker ke payudara yang lain. Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa tindakan ini tidak meningkatkan angka harapan hidup.
Studi yang dipublikasikan pada 25 Juli 2024 di JAMA Oncology ini meneliti lebih dari 661.000 wanita yang didiagnosis dengan kanker di satu payudara antara tahun 2000 dan 2019. Penelitian ini mencakup berbagai jenis kanker, mulai dari karsinoma duktal in situ, yang merupakan kanker payudara tahap nol yang tidak invasif, hingga kanker payudara invasif tahap 3.
Baca Juga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani lumpektomi atau mastektomi hanya memiliki kemungkinan 7 persen untuk mengembangkan kanker di payudara yang lain di kemudian hari. Peneliti juga menemukan bahwa pengangkatan payudara lainnya melalui mastektomi ganda tidak memberikan keuntungan dalam hal kelangsungan hidup.
Advertisement
Selama 20 tahun penelitian, angka kematian akibat kanker payudara serupa di semua kelompok. Sekitar 8,5 persen wanita yang menjalani lumpektomi, 9 persen wanita yang menjalani mastektomi, dan 8,5 persen wanita yang menjalani mastektomi ganda meninggal dunia akibat kanker payudara.
"Ini tampak seperti paradoks," kata peneliti kanker payudara dan dokter di Women’s College Hospital di Toronto, Dr. Steven Narod, seperti dikutip dari People pada Minggu, 28 Juli 2024.
"Jika Anda terkena kanker payudara di sisi yang berlawanan, risiko kematian Anda meningkat. Namun, mencegahnya tidak meningkatkan kelangsungan hidup Anda," tambahnya.
Mastektomi Ganda Tidak Efektif Cegah Kematian Kanker Payudara
Narod menambahkan bahwa studi ini menimbulkan pertanyaan penting tentang kanker payudara di sisi yang berlawanan --- yaitu kanker payudara invasif yang berkembang di payudara yang berlawanan lebih dari enam bulan setelah kanker pertama didiagnosis --- serta bagaimana kanker payudara menyebar.
Selain itu, studi ini mencatat bahwa hasil ini mungkin tidak berlaku bagi mereka yang memiliki gen BRCA, yang meningkatkan risiko kanker payudara. Menurut CDC, satu dari setiap 500 wanita di Amerika Serikat memiliki varian gen ini.
Dalam kasus ini, para peneliti --- serta American Cancer Society --- menyatakan bahwa mastektomi ganda sebagai tindakan pencegahan layak dipertimbangkan. Satu dari delapan wanita di Amerika Serikat didiagnosis dengan kanker payudara, dan mammogram sangat penting untuk deteksi dini.
Advertisement
Bagaimana Mencegah Kematian Kanker Payudara?
Pada Mei 2023, U.S. Preventive Services Task Force menurunkan usia yang direkomendasikan untuk skrining kanker payudara setelah peningkatan diagnosis pada wanita yang lebih muda.
Gugus tugas ini menyatakan bahwa penelitian kini menunjukkan bahwa semua wanita sebaiknya mulai menjalani skrining setiap dua tahun pada usia 40 tahun, yang dapat menyelamatkan 19 persen lebih banyak nyawa.
Selain menjaga rutinitas skrining, pejabat kesehatan menyarankan wanita dari segala usia untuk mempraktikkan 'kesadaran payudara', yang berarti mengenali bagaimana penampilan dan kondisi payudara mereka yang normal, sehingga mereka lebih mungkin mengenali hal-hal yang tidak biasa saat melakukan pemeriksaan payudara sendiri.