Apakah Jalan Kaki Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Faktanya!

Menurunkan kolesterol butuh waktu dan konsistensi, tidak cukup hanya dengan berolahraga jalan kaki.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Okt 2024, 08:23 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2024, 06:00 WIB
Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)
Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan kaki adalah salah satu aktivitas yang sering direkomendasikan untuk menjaga kesehatan. Menurut The Indian Express, jalan kaki secara rutin bukan hanya efektif membakar kalori, tapi juga meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.

Dengan meningkatkan sirkulasi darah ke jantung dan otak, jalan kaki mampu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Namun, menurunkan kolesterol tidak bisa hanya mengandalkan satu jenis olahraga saja. Diperlukan kombinasi antara diet seimbang, olahraga teratur, dan perubahan gaya hidup.

Apakah Olahraga Rutin Dapat Menurunkan Kolesterol?

Menurut American Heart Association, olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengontrol kadar kolesterol. Untuk hasil maksimal, sebaiknya kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan seperti angkat beban, seperti dilansir dari MedicineNet pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Olahraga Apa yang Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol?

Selain jalan kaki, ada beberapa jenis olahraga lain yang juga efektif menurunkan kolesterol:

1. Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT)

Gabungan latihan berat dengan jeda singkat ini sangat efektif membakar lemak dan menurunkan kolesterol. Namun, HIIT sebaiknya dihindari jika Anda memiliki masalah sendi atau jantung.

2. Latihan Kekuatan

Mengangkat beban dapat meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak meski setelah latihan. Latihan kekuatan juga efektif bila dikombinasikan dengan olahraga kardio.

3. Berlari atau Jalan Cepat

Keduanya efektif membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh, yang pada akhirnya menurunkan kolesterol.

4. Bersepeda

Selain menyenangkan, bersepeda juga ramah pada sendi dan bisa membakar hingga 500 kalori dalam 30 menit jika dilakukan dengan intensitas tinggi.

5. Latihan Elips

Alat elliptical trainer cocok untuk orang yang ingin latihan kardio berdampak rendah tanpa merusak sendi.

Berapa Lama Kolesterol Turun dengan Olahraga?

Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)
Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)

Untuk menurunkan kolesterol, kamu disarankan berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu. Ini bisa berupa aktivitas seperti jalan cepat selama 30 menit per hari, enam kali seminggu, seperti dilansir dari Medical News Today. Dengan pola olahraga yang konsisten, hasilnya mungkin bisa dirasakan dalam 8 minggu hingga satu tahun, tergantung kondisi kesehatan dan berat badan.

Apakah Kolesterol Bisa Dihilangkan dengan Olahraga?

Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)
Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)

Penurunan kolesterol melalui olahraga membutuhkan waktu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berenang rutin selama 16 minggu membantu menurunkan lipid pada penderita diabetes tipe 2. Sementara itu, bersepeda ke tempat kerja selama 12 bulan juga terbukti efektif menurunkan kolesterol.

Untuk mencapai manfaat maksimal dari olahraga, melacak detak jantung selama beraktivitas sangat penting. American Heart Association merekomendasikan agar detak jantung kamu berada di kisaran 50 persen hingga 85 persen dari denyut jantung maksimum saat berolahraga. Ini bisa dihitung dengan rumus: 220 dikurangi usia kamu

Misalnya, seseorang yang berumur 30 tahun memiliki denyut jantung maksimum sekitar 190 bpm. Untuk latihan intensitas sedang, jaga agar detak jantung kamu berada di sekitar 50 persen hingga 85 persen dari nilai tersebut, yakni antara 95 hingga 162 bpm.

Kadar Kolesterol yang Normal Itu Berapa?

Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)
Kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan untuk hasil maksimal menurunkan kolesterol. (Ilustrasi by AI)

Tahukah kamu berapa kadar kolesterol yang normal? Memahami angka-angka ini sangat penting agar kita dapat menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.

Ilmuwan mengukur kolesterol dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kadar kolesterol total yang optimal adalah sekitar 150 mg/dL. Ini adalah angka yang menjadi acuan untuk memastikan bahwa kita berada di jalur yang benar dalam menjaga kesehatan jantung.

Kolesterol dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan kolesterol HDL (kolesterol baik). Untuk kolesterol LDL, angka optimalnya adalah sekitar 100 mg/dL. Sementara itu, kadar kolesterol HDL yang ideal seharusnya berada di angka 40 hingga 50 mg/dL.

Memahami angka-angka ini sangat penting, terutama ketika kita menjalani tes lipid darah untuk mengetahui status kolesterol kita. Hasil tes ini dapat memberikan gambaran jelas tentang kesehatan jantung kita.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya