Liputan6.com, Jakarta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan di bulan Puasa Ramadhan. Pada wilayah yang mayoritas anak-anak tidak menjalankan puasa maka pelayanan Makan Bergizi Gratis akan berjalan seperti biasa seperti disampamikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Sementara itu, wilayah yang mayoritas muslm, program MBG tetap berjalan. Anaka-anak akan membawa pulang makanan tersebut sehingga bisa disantap saat buka puasa.
Baca Juga
"Untuk tahap awal ini, mekanismenya di daerah yang mayoritas puasa, makanannya dibawa pulang untuk buka," kata Dadan Hindayana pada Senin, 3 Maret 2025 mengutip Antara.
Advertisement
Dadan juga memastikan menu Makan Bergizi Gratis untuk buka puasa anak-anak sekolah terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama sehingga tidak basi dan layak dikonsumsi.
"Kalau untuk yang puasa ya nanti makanannya yang tahan lama, dibagikan saat pulang sekolah, kemudian dibawa pulang, dimakan pada saat buka," lanjut Dadan.
Mengenai tempat makan yang dibawa pulang maka keesokan harinya harus dibawa kembali ke sekolah untuk ditukar dengan makanan baru.
"Besoknya (saat sekolah), kantong dibawa lagi untuk ditukar dengan makanan baru, sehingga tidak menimbulkan sampah," ucapnya.
MBG Serap Anggaran Rp2 T per Bulan
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyerap anggaran hingga Rp2 triliun mulai Maret 2025.
"Diperkirakan Maret, mungkin per bulan bisa menyerap anggaran sampai Rp1-2 triliun per bulan," ujar Zulhas di Jakarta, Senin.
Zulhas menyampaikan serapan anggaran pada bulan Maret akan lebih besar lantaran jumlah penerima manfaat MBG bertambah secara bertahap, hingga jumlahnya ditargetkan mencapai 82,9 juta pada akhir tahun.
Advertisement
Target Penerima MBG
Dadan mengungkapkan anggaran untuk makan bergizi gratis dialokasikan senilai Rp71 triliun untuk periode Januari sampai dengan April 2025 dengan target penerima manfaat sebesar 3 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Jumlah penerima makan bergizi ditargetkan terus bertambah menjadi 6 juta orang pada periode April—Agustus 2025. Lalu naik lagi menjadi 15–17 juta orang pada Agustus—September 2025.
Targetnya pada akhir 2025, Presiden Prabowo ingin program ini dapat dinikmati oleh 82,9 juta orang.
“Bapak (Presiden) ingin akhir 2025 itu 82,9 juta (orang) sudah terima (makan bergizi), dan anggaran sudah disiapkan Bapak (Presiden)," kata Dadan.
"Kalau mulai September, dikejar sejumlah itu (82,9 juta, butuh) Rp100 triliun. Tetapi, kalau misalnya dikejar bertahap mulai Oktober, November, itu bisa kurang dari itu. (Butuh) Rp100 T kalau dari September,” kata Dadan saat ditemui selepas sidang kabinet di Istana pada 22 Januari.
Dia melanjutkan ke depannya, yaitu pada periode Januari—Desember 2026, anggaran makan bergizi gratis mencapai Rp400 triliun, karena jumlah penerimanya sebanyak 82,9 juta orang.
