Liputan6.com, Jakarta Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi dimana kadar glukosa darah sangat tinggi di atas batas normal. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi ini, terutama di tahap awal. Namun, ada beberapa ciri yang perlu diwaspadai agar bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Praktisi kesehatan masyarakat dokter Ngabila Salama mengungkapkan ciri gejala gula darah tinggi:
Baca Juga
1. 3P
Advertisement
Ini adalah gejala klasik gula darah tinggi diabetes melitus yaitu cepat merasa haus (polidipsi), sering buang air kecil (poliuri), dan cepat merasa lapar (polifagi)
2. Berat Badan Turun
"Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya," kata Ngabila.Â
3. Pandangan mata kabur
Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, sehingga menyebabkan penglihatan kabur atau gangguan penglihatan lainnya. Jika mengalami hal ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
4. Luka yang tidak kunjung sembuh
Gula darah tinggi mengganggu proses penyembuhan luka. Hal ini terjadi karena kerusakan saraf dan pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke area yang terluka.
Â
Periksakan ke Dokter Bila
Ngabila mengungkapkan jika seseorang dengan riwayat genetik atau keturunan diabetes melitus memiliki gejala di atas sebaiknya segera melakukan pemeriksaan di dokter. Â
Mengingat kadar gula darah yang tinggi kadang juga tidak menimbulkan gejala, Ngabila pun menyarakan bagi yang sudah berusia 30 tahun ke atas melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala tiap 6 – 12 bulan sekali.
Lalu, PERKENI (Perkumpulan Endokrin Indonesia) merekomendasikan populasi berikut untuk pemeriksaan gula darah secara berkala:
1. Individu dengan indeks masa tubuh >= 23kg/m2 disertai aktivitas kurang, adanya orang tua dengan DM, penderita hipertensi dan hiperkolesterolemia, obesitas, wanita dengan sindrom polikistik ovarium, riwayat penyakit jantung
2. Mereka yang berisiko tinggi dengan hasil pemeriksaan glukosa plasma normal, sebaiknya diulang setiap 3 tahun. Lalu, kelompok prediabetes, sebaiknya diperiksa ulang tiap 1 tahun.
Â
Â
.
Advertisement
Mengobati Dini Lebih Baik daripada Terlambat
Pengobatan dan pencegahan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat ditimbulkan oleh gula darah tinggi. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar kondisi tubuh tetap terjaga.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mengobati lebih dini lebih baik daripada terlambat," pesan Ngabila.
