Agar pemudik selama melakukan perjalanan mudiknya tetap aman dan nyaman, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendirikan pos-pos kesehatan yang tersebar di beberapa titik.
"Jumlahnya ada 3.200 pos kesehatan. Dengan adanya pos tersebut, tolong kalau bisa para supir, para pengemudi, pemudik bisa cek kesehatannya selama melakukan perjalanan mudik," ujar Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Ali. Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (25/6/2013)
Menurut Ali Ghufron, di dalam pos tersebut ada yang namanya cek faktor risiko. "Termasuk di dalamnya kita bisa cek alkoholnya, apakah mengandung apetamin. Kemudian, apakah dia menderita penyakit gula dan sebagainya," tambah Ghufron.
Ini semua dilakukan pihak Kemenkes, mengingat mudik ini merupakan kegiatan yang mulia. Yang diharapkan, semuanya bisa berjalan aman, baik ketika pemudik pergi ke kampung halaman, dan pulang lagi kembali ke Jakarta.
"Kita berharap, keseluruhan pemudik bisa selamat. Dengan minimun angka kecelakaan, minimun korban, sebagaimana tahun lalu, korban meninggal bisa 1000 lebih pemudik," terangnya.
Hal seperti ini sudah dilakukan sejak lima dasawarsa lalu. Pemerintah bersama masyarakat, melakukan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan bagi pemudik, mulai H-14 sampai H+14.
(Adt/Mel)
"Jumlahnya ada 3.200 pos kesehatan. Dengan adanya pos tersebut, tolong kalau bisa para supir, para pengemudi, pemudik bisa cek kesehatannya selama melakukan perjalanan mudik," ujar Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Ali. Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (25/6/2013)
Menurut Ali Ghufron, di dalam pos tersebut ada yang namanya cek faktor risiko. "Termasuk di dalamnya kita bisa cek alkoholnya, apakah mengandung apetamin. Kemudian, apakah dia menderita penyakit gula dan sebagainya," tambah Ghufron.
Ini semua dilakukan pihak Kemenkes, mengingat mudik ini merupakan kegiatan yang mulia. Yang diharapkan, semuanya bisa berjalan aman, baik ketika pemudik pergi ke kampung halaman, dan pulang lagi kembali ke Jakarta.
"Kita berharap, keseluruhan pemudik bisa selamat. Dengan minimun angka kecelakaan, minimun korban, sebagaimana tahun lalu, korban meninggal bisa 1000 lebih pemudik," terangnya.
Hal seperti ini sudah dilakukan sejak lima dasawarsa lalu. Pemerintah bersama masyarakat, melakukan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan bagi pemudik, mulai H-14 sampai H+14.
(Adt/Mel)