Para dokter menyarankan agar kita mengonsumsi serat secukupnya agar kadar kolesterol jahat tidak meninggi. Tapi, Bagaimana serat makanan dapat menurunkan kolesterol?
Begini ceritanya seperti dikutip dari WebMD, Rabu (2/10/2013). Kolesterol dalam tubuh kita pada dasarnya tidak dapat dioksidasi sebagai sumber energi. Satu-satunya cara menurunkan kolesterol dalam darah adalah dengan memperbesar jumlah pengeluaran kolesterol sebagai asam empedu.
Meski kolesterol dan asam empedu yang dikeluarkan dalam empedu sebagian besar diserap kembali, yang hilang sebenarnya cukup banyak. Sekitar 50 mg asam empedu dibentuk dari kolesterol yang hilang setiap hari tanpa diserap lagi. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada kadar serat makanan.
Bila Anda makan serat larut oat, serat ini akan membentuk gel dalam usus halus dan mengikat lemak, kolesterol dan asam empedu. Akibatnya asam empedu tidak lagi bisa diserap dalam usus halus melainkan terbuang melalui usus besar.
Untuk menggantikan hilangnya asam empedu ini, hati akan menarik kolesterol dari darah. Akibatnya, total kadar kolesterol darah akan menurun. Â
Serat dari sumber yang berbeda mempunyai kemampuan mengikat asam empedu yang berbeda pula. Selulosa yang telah dimurnikan dan dedak gandum hampir tidak mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol serum.
Sementara, serat alfalfa dan oats sangat efektif menurunkan kadar kolesterol serum. Pectin dan gum cukup efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Pectin merupakan serat makanan yang banyak terdapat dalam apel dan buah-buahan lain. Pectin juga dapat menurunkan LDL, kolesterol total dan mampu menekan sintesis kolesterol dalam usus halus pada hewan percobaan.
(Abd)
Begini ceritanya seperti dikutip dari WebMD, Rabu (2/10/2013). Kolesterol dalam tubuh kita pada dasarnya tidak dapat dioksidasi sebagai sumber energi. Satu-satunya cara menurunkan kolesterol dalam darah adalah dengan memperbesar jumlah pengeluaran kolesterol sebagai asam empedu.
Meski kolesterol dan asam empedu yang dikeluarkan dalam empedu sebagian besar diserap kembali, yang hilang sebenarnya cukup banyak. Sekitar 50 mg asam empedu dibentuk dari kolesterol yang hilang setiap hari tanpa diserap lagi. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada kadar serat makanan.
Bila Anda makan serat larut oat, serat ini akan membentuk gel dalam usus halus dan mengikat lemak, kolesterol dan asam empedu. Akibatnya asam empedu tidak lagi bisa diserap dalam usus halus melainkan terbuang melalui usus besar.
Untuk menggantikan hilangnya asam empedu ini, hati akan menarik kolesterol dari darah. Akibatnya, total kadar kolesterol darah akan menurun. Â
Serat dari sumber yang berbeda mempunyai kemampuan mengikat asam empedu yang berbeda pula. Selulosa yang telah dimurnikan dan dedak gandum hampir tidak mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol serum.
Sementara, serat alfalfa dan oats sangat efektif menurunkan kadar kolesterol serum. Pectin dan gum cukup efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Pectin merupakan serat makanan yang banyak terdapat dalam apel dan buah-buahan lain. Pectin juga dapat menurunkan LDL, kolesterol total dan mampu menekan sintesis kolesterol dalam usus halus pada hewan percobaan.
(Abd)