Bukan hanya DPR yang mengapresiasi adanya penemuan PMI (Palang Merah Indonesia) terhadap kantung darah ber-HIV. Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, juga mengatakan serupa.
"Kasus seperti ini memang menyedihkan. Meskipun di sejumlah daerah HIV menurun, tapi pada beberapa tempat malah naik. Saya pikir dengan adanya penemuan kantung darah ber-HIV, ini tanda bahwa PMI sudah berhasil,"Â kata menkes usai temu media di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Menurut Nafsiah, yang terjangkit HIV memang paling banyak laki-laki. Ini akibat hubungan seks menular. Tapi menkes mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena kantung darah ini akan segera dibuang.
"Artinya, kantung darah ini tidak digunakan pasien yang sakit. Karena saya percaya, sebelum diberikan ke pasien, PMI akan memeriksakan penyakit yang kemungkinan diderita pendonor seperti HIV, sifilis, malaria, termasuk hepatitis," ungkapnya.
Menkes menambahkan, dengan adanya penemuan kantung darah ini PMI dapat memberitahukan seseorang bahwa ia kemungkinan terjangkit HIV.
(Fit/Mel)
"Kasus seperti ini memang menyedihkan. Meskipun di sejumlah daerah HIV menurun, tapi pada beberapa tempat malah naik. Saya pikir dengan adanya penemuan kantung darah ber-HIV, ini tanda bahwa PMI sudah berhasil,"Â kata menkes usai temu media di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Menurut Nafsiah, yang terjangkit HIV memang paling banyak laki-laki. Ini akibat hubungan seks menular. Tapi menkes mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena kantung darah ini akan segera dibuang.
"Artinya, kantung darah ini tidak digunakan pasien yang sakit. Karena saya percaya, sebelum diberikan ke pasien, PMI akan memeriksakan penyakit yang kemungkinan diderita pendonor seperti HIV, sifilis, malaria, termasuk hepatitis," ungkapnya.
Menkes menambahkan, dengan adanya penemuan kantung darah ini PMI dapat memberitahukan seseorang bahwa ia kemungkinan terjangkit HIV.
(Fit/Mel)