Yang Muda yang Kena Stroke

Peneliti khawatir, bila tren stroke ini terus meningkat maka pada 2030 akan ada 200 juta orang yang meninggal akibat stroke

oleh Fitri Syarifah diperbarui 26 Okt 2013, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2013, 16:00 WIB
mitos-stroke-131004b.jpg
Stroke mungkin sering dianggap sebagai penyakit orang tua, tetapi laporan baru di The Lancet menunjukkan peningkatan jumlah orang dewasa muda yang mengalaminya.

Seperti dilansir Huffingtonpost, Sabtu (26/10/2013) para peneliti dari seluruh dunia meneliti kasus baru stroke dengan prevalensi kematian akibat stroke pada 1990-2012 ( mencari khusus pada titik waktu dari tahun 1990, 2005 dan 2010). Peneliti menemukan bahwa stroke telah meningkat 25 persen secara global dalam 20 tahun terakhir pada orang usia 20 sampai 64. Padahal pada 1990 sroke hanya dialami orang tua sekitar 25 persen.

"Jumlah penyakit stroke ini lebih tinggi pada kelompok usia muda, padahal sebelumnya jumlah penyakit dan kematian akibat stroke lebih tinggi pada orang berusia 75 keatas," tulis peneliti.

Temuan lain yang mengejutkan bahwa ada 83.000 orang terkena stroke setiap tahun, berusia 20 tahun dan bahkan lebih muda. Peneliti mencatat kasus baru stroke ini dalam demografi yang lebih muda.

Peneliti khawatir, bila tren stroke ini terus meningkat maka pada 2030 akan ada 200 juta orang yang meninggal akibat stroke dan 70 juta penderita stroke.

Para peneliti juga menemukan perbedaan antara stroke di berbagai daerah di dunia. Misalnya, kasus baru stroke meningkat di sub-Sahara Afrika, selatan dan timur Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin. Tetapi kasus stroke menurun di negara-negara berpenghasilan tinggi seperti di kawasan Asia Pasifik.

Sementara itu, kematian stroke justru meningkat di Asia selatan, Asia tengah dan Amerika Latin dan Afrika. Tetapi menurun di barat dan tengah Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, Australia, Afrika Utara dan negara-negara berpenghasilan tinggi di wilayah Asia-Pasifik .

(Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya