Remaja Rela Menipu Agar Punya Payudara Besar

Remaja di Amerika Serikat berhasil menipu ahli bedah di New York agar memiliki payudara yang lebih besar

oleh Melly Febrida diperbarui 18 Nov 2013, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2013, 18:00 WIB
silikon-131118b.jpg
Remaja di Amerika Serikat berhasil menipu ahli bedah di New York agar memiliki payudara yang lebih besar. Padahal, aturannya secara hukum siapapun di bawah usia 22 tahun tak diizinkan menerima silikon dan harus puas dengan implan saline.

Gadis remaja itu menggunakan silikon seharga US$ 7.500 (sekitar Rp 85 juta).

Wanita muda yang diyakini masih berusia 19 tahun menggunakan identitas palsu saat mengisi dokumen untuk operasi. Setelah itu, gadis tersebut melakukan operasi.

Penipuan tak hanya terhenti saat pemalsuan dokumen. Setelah operasi, gadis tersebut membayar semua biaya operasi dengan kartu kredit palsu.

Demikian dilaporkan NewYorkPost seperti dikutip News.au, Senin (18/11/2013).

Menurut sumber, usai melakukan operasi, si gadis gembira karena ukuran dadanya sudah membesar.

Remaja itu sebenarnya memberikan nomor teleponnya ke Dr Hyman namun telepon itu iklan online erotis. "Saya kira beberapa orang akan melakukan apapun untuk membesarkan payudaranya," kata seorang sumber di kepolisian.

Gadis penipu digambarkan setinggi 157 cm, berat 46 kg dengan mata cokelat dan rambut hitam yang panjang.

Body Cosmetica membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk melaporkan penipuan yang terjadi karena perusahaan kartu kredit menjelaskan ada pencurian. Kendra Klock , koordinator pasien senior, yang akhirnya mengajukan laporan polisi pada 29 Oktober dan penyelidikan dilakukan.

Sebelum melakukan operasi di Cosmetica, ada beberapa yang harus dilakukan pasien. Prosedur tersebut membutuhkan dua sampai tiga jam.

Pertama, pasien menjalani konsultasi praoperasi dan mengisi dokumen yang menentukan seperti apa pembesaran payudara yang diinginkan. Kemudian ahli bedah plastik, Dr Joshua B Hyman menjalankan operasi. Setelah itu, pasien menjalani periode pemulihan selama dua hari.

Setelah operasi, pasien tak diharuskan kembali ke klinik untuk konsultasi karena itu opsional.


(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya