Liputan6.com, Jakarta Wabah Corona Covid-19 membawa penderitaan bagi banyak orang. Tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun pandemi tersebut juga membuat perekonomian masyarakat menjadi tersendat.
Baca Juga
Advertisement
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah di negara masing-masing untuk menanggulangi wabah tersebut. Bantuan kepada masyarakat pun sudah disalurkan. Namun masih banyak warga yang belum terpenuhi kebutuhannya.
Ditengah mewabahnya virus Corona Covid-19, masih ada banyak orang baik yang mau membantu sesama. Salah satunya adalah pria dari India yang bernama Akshay Kothawale ini. Ia menggunakan uangnya untuk membantu sesama yang tengah kesulitan di tengah merebaknya virus tersebut.
Namun yang mengharukan adalah, pria yang kesehariannya sebagai sopir bajaj tersebut menggunakan uang biaya untuk pernikahannya sebagai bantuan. Sebelumnya pernikahan Kothawale ditunda karena penerapan lockdown akibat mewabahnya virus Corona Covid-19.
Ia pun kemudian berinisiatif menggunakan uang pernikahannya untuk membeli makanan yang akan disumbangkan kepada buruh migran dan orang-orang yang kesusahan di jalanan. Uang yang digunakan oleh Kothawale jumlahnya cukup besar, yakni sebesar Rs200.000 atau sekitar Rp 39 juta.
Pria Ini Bagikan Makanan Hampir 400 Orang Per Hari
Dengan bantuan teman-temannya, Kothawale menggunakan uang yang sudah ia tabung tersebut untuk menyiapkan makanan bagi hampir 400 orang setiap hari. Ia dan rekan-rekannya kemudian berkeliling di jalan kota dan mendistribusikan makanan di antara buruh migran dan orang miskin.
Tidak hanya sampai disitu, pria berusia 30 tahun ini juga membantu para lansia dan wanita hamil dengan menawarkan angkutan gratis ke klinik dengan kendaraannya. Ia bahkan juga berkeliling kota untuk memberi informasi kepada masyarakat agar terciptanya kesadaran tentang bagaimana tetap terlindungi dari virus Corona Covid-19.
Kothawale berasal dari latar belakang yang sederhana, namun ia merasa senang bisa membantu orang lain di masa krisis ini. “Ketika bekerja sebagai sopir bajaj, saya bisa menabung sekitar Rp 39 Juta untuk pernikahan saya, yang dijadwalkan pada 25 Mei. Tetapi, karena perpanjangan lockdown, kami pikir itu tidak pantas untuk mengadakan upacara sekarang, jadi tunangan saya dan saya memutuskan untuk menunda pernikahan,” kata Kothawale seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Gulf News, Kamis (21/5/2020).
Selama penerapan lockdown, Kothawale sedih melihat beberapa orang miskin, khususnya buruh migran yang menghadapi kesulitan karena tidak bekerja dan tidak ada penghasilan.
“Saya melihat beberapa orang di jalan yang bahkan tidak mampu untuk makan dan berjuang untuk bertahan hidup. Saya dan beberapa teman saya kemudian berpikir untuk melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan,” tuturnya.
Advertisement
Mendirikan Dapur dan Menyiapkan Makanan
Kothawale bersama rekan-rekannya kemudian mendirikan dapur dan mulai menyiapkan makanan. Setelah semua makanan siap ia dan yang lainnya kemudian membagikannya ke tempat-tempat di mana para pekerja migran dan orang-orang yang membutuhkan berkumpul.
“Menggunakan bajaj otomatis saya, kami membagikan untuk sekali makan di antara orang-orang di Maldhakka Chowk dekat stasiun kereta api, daerah Sangamwadi dan Yerawada,” ungkap Kothawale.
Uang yang digunakan untuk membeli bahan makanan mulai menipis, Kothawale dan teman-temannya memutuskan untuk mengganti menu yang lebih murah namun masih sangat layak untuk diberikan.
Kothawale berencana untuk terus menyediakan makanan kepada orang-orang tersebut setidaknya sampai 31 Mei dengan sisa dana yang dimiliki. Ia dan teman-temannya juga telah membagikan masker dan sanitizer kepada orang-orang yang tinggal di pinggir jalan.