12 Penyebab Obesitas yang Umum Terjadi, Sering Diremehkan

Faktor keturunan atau genetika merupakan salah satu penyebab obesitas yang sulit dihindari.

oleh Laudia Tysara diperbarui 01 Sep 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 18:45 WIB
Obesitas
Ilustrasi Obesitas. Credit: pexels.com/AllGo

Liputan6.com, Jakarta Semua orang dari berbagai kalangan usia memiliki risiko obesitas. Kondisi ini tak boleh dianggap remeh karena penumpukan lemak yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Apa saja penyebab obesitas yang umum terjadi?

Bahaya obesitas ini dijelaskan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh The European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC). Bahwa risiko kematian pada pasien dengan lingkar perut di atas normal meningkat dua kali lebih besar.

Obesitas adalah kondisi berat badan di atas normal dan ditandai dengan banyaknya penumpukan lemak di tubuh. Faktor keturunan atau genetika merupakan salah satu penyebab obesitas yang umum terjadi dan sulit dihindari selain pola makan salah.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab obesitas yang umum terjadi lebih dalam dari berbagai sumber, Rabu (1/9/2021).

Penyebab Obesitas yang Umum Terjadi

Ilustrasi Obesitas | AllGo dari Unsplash
Ilustrasi Obesitas | AllGo dari Unsplash

1. Efek Pengobatan

Banyak obat farmasi dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping sehingga menjadi salah satu penyebab obesitas.

Misalnya, antidepresan telah dikaitkan dengan penambahan berat badan sedang dari waktu ke waktu. Contoh lain termasuk obat diabetes dan antipsikotik. Obat-obatan ini tidak mengurangi kemauan Anda. 

Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai. Mereka mengubah fungsi tubuh dan otak Anda, mengurangi laju metabolisme atau meningkatkan nafsu makan.

2. Kurang Istirahat

Penelitian di Warwick Medical School, University of Warwick telah menemukan bahwa jika kamu tidak cukup tidur, maka risiko obesitas menyerang akan menjadi dua kali lipat. Risiko ini bahkan berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak.

Kurang tidur secara signifikan meningkatkan risiko obesitas pada kedua orang dewasa maupun anak-anak. Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat dari perubahan hormonal.

Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai. Jika tidak cukup tidur, tubuh akan menghasilkan hormon yang merangsang nafsu makan. Kurang tidur juga mengakibatkan tubuh memproduksi lebih sedikit Leptin, hormon yang menekan nafsu makan.

3. Kondisi Psikis

Kondisi psikis yang tidak stabil juga menjadi salah satu faktor penyebab obesitas. Pada saat kamu mengalami stres, maka kamu biasanya akan lebih banyak makan, terutama makanan manis, hanya untuk meredakan stres dan mengubah mood.

Padahal hal tersebut dapat membuat kamu semakin banyak mengonsumsi makanan yang akhirnya berujung pada penumpukan kalori, gula, hinggal lemak di dalam tubuh. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai. Sebab hal inilah yang menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Resistensi Leptin

Hormon lain yang menjadi penyebab obesitas yaitu resistensi leptin. Leptin adalah hormon lain yang berperan penting dalam obesitas.

Ini diproduksi oleh sel-sel lemak dan tingkat darahnya meningkat dengan massa lemak yang lebih tinggi. Karena alasan ini, kadar leptin sangat tinggi pada orang yang mengalami obesitas.

Pada orang sehat, kadar leptin tinggi dikaitkan dengan penurunan nafsu makan. Saat bekerja dengan benar, otak Anda akan mengetahui seberapa tinggi simpanan lemak Anda. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai.

Masalahnya adalah bahwa leptin tidak bekerja sebagaimana mestinya pada banyak orang gemuk, karena untuk beberapa alasan ia tidak dapat menembus sawar darah-otak. Kondisi ini disebut resistensi leptin dan diyakini sebagai faktor utama patogenesis obesitas.

5. Genetika

Penyebab obesitas berikutnya genetika. Obesitas memiliki komponen genetik yang kuat. Anak-anak dari orang tua yang gemuk lebih mungkin menjadi gemuk daripada anak-anak dari orang tua kurus.

Ini tidak berarti bahwa orang tua yang obesitas pasti memiliki anak yang obesitas, namun selalu ada kemungkinan.

Masyarakat non-industri dengan cepat menjadi gemuk ketika mereka mulai makan makanan khas Barat. Gen mereka tidak berubah, tetapi lingkungan dan sinyal yang mereka kirimkan ke gen mereka berubah.

Sederhananya, komponen genetik memang memengaruhi kerentanan Anda terhadap kenaikan berat badan. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai.

6. Konsumsi Junk Food

Penyebab obesitas selanjutnya yaitu makanan sampah atau junk food yang telah direkayasa sedemikian rupa. Makanan yang diproses dengan berat seringkali hanya terdiri dari bahan-bahan olahan yang dicampur dengan aditif.

Produk-produk ini dirancang agar murah, bertahan lama di rak dan rasanya sangat enak sehingga sulit ditolak. Dengan membuat makanan selezat mungkin, produsen makanan berusaha meningkatkan penjualan. Tapi mereka juga mempromosikan makan berlebihan.

Sebagian besar makanan olahan saat ini sama sekali tidak menyerupai makanan utuh. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai. Ini adalah produk yang sangat direkayasa, dirancang untuk membuat orang ketagihan.

Penyebab Obesitas yang Umum Terjadi

Ilustrasi obesitas.
Ilustrasi obesitas. (dok. Jarmoluk/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

7. Resistensi Insulin

Penyebab obesitas berikutnya yaitu disebabkan oleh resistensi hormone insulin. Insulin adalah hormon yang sangat penting yang mengatur penyimpanan energi. Salah satu fungsinya adalah memberi tahu sel lemak untuk menyimpan lemak dan menyimpan lemak yang sudah mereka bawa.

Diet Barat meningkatkan resistensi insulin pada banyak individu yang kelebihan berat badan dan obesitas. Ini meningkatkan kadar insulin di seluruh tubuh, menyebabkan energi disimpan dalam sel lemak alih-alih tersedia untuk digunakan.

Sementara peran insulin dalam obesitas masih kontroversial, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar insulin yang tinggi memiliki peran kausal dalam perkembangan obesitas. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai.

Salah satu cara terbaik untuk menurunkan insulin Anda adalah dengan mengurangi karbohidrat sederhana atau olahan sambil meningkatkan asupan serat. Hal ini biasanya mengarah pada pengurangan otomatis dalam asupan kalori dan penurunan berat badan yang mudah - tidak diperlukan penghitungan kalori atau kontrol porsi.

8. Konsumsi Gula

Menambahkan gula mungkin merupakan aspek terburuk dari makanan modern. Hal tersebut akhirnya menjadi penyebab obesitas di masyarakat. Itu karena gula mengubah hormon dan biokimia tubuh Anda saat dikonsumsi berlebihan. Ini, pada gilirannya, berkontribusi pada penambahan berat badan.

Gula yang ditambahkan adalah setengah glukosa, setengah fruktosa. Orang mendapatkan glukosa dari berbagai makanan, termasuk pati, tetapi sebagian besar fruktosa berasal dari tambahan gula. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai.

Asupan fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar insulin. Itu juga tidak meningkatkan rasa kenyang dengan cara yang sama seperti glukosa. Untuk semua alasan ini, gula berkontribusi pada peningkatan penyimpanan energi dan, pada akhirnya, menyebabkan obesitas.

9. Kurang Olahraga

Segala kemajuan tekonolog sekarang ini membuat banyak orang menjadi malas berolahraga dan melakukan kegiatan fisik. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab obesitas yang harus diperhatikan. Hidup jadi lebih santai dengan berbagai teknologi yang tersedia sekarang ini, yang membuat banyak orang malas melakukan aktivitas fisik.

Kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan perlambatan metabolisme dalam tubuh. Akibatnya, kalori akan lebih banyak menumpuk di dalam tubuh. Bahkan tak hanya soal kalori saja. Aktivitas fisik yang minim juga memengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Saat kadar insulin dalam tubuh tidak stabil, hal ini erat kaitannya dengan penambahan berat badan.

10. Ada Misinformasi

Orang-orang di seluruh dunia mendapatkan informasi yang salah tentang kesehatan dan nutrisi. Ada banyak alasan untuk ini, tetapi masalahnya sangat bergantung pada dari mana orang mendapatkan informasi mereka.

Banyak situs web, misalnya, menyebarkan informasi yang tidak akurat atau bahkan tidak benar tentang kesehatan dan gizi. Beberapa outlet berita juga terlalu menyederhanakan atau salah menafsirkan hasil studi ilmiah dan hasilnya sering kali diambil di luar konteks.

Informasi lain mungkin saja sudah kadaluwarsa atau berdasarkan teori yang tidak pernah terbukti sepenuhnya. Perusahaan makanan juga berperan. Beberapa mempromosikan produk, seperti suplemen penurun berat badan, yang tidak berhasil.

11. Pola Makan Salah

Faktor penyebab obesitas yang memiliki peranan cukup penting adalah pola makan yang tidak sehat. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai. Zat gizi makro seperti Karbohidrat, protein, dan lemak dapat menyebabkan kegemukan bila dimakan secara berlebihan.

Zat gizi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berat badan secara keseluruhan. Makanan yang diawetkan serta asupan tinggi gula juga dapat meningkatkan berat badan jauh di atas normal.

Salah satu jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak yang menjadi salah satu faktor penyebab obesitas adalah junk food. Tentunya banyak orang yang menyukai junk food karena rasanya yang nikmat. Namun, makanan ini akan membuat kamu menumpuk banyak kalori dan lemak dalam tubuh.

12. Kondisi Medis

Obesitas dapat menjadi tanda adanya suatu penyakit, salah satunya Cushing's syndrome. Penyebab obesitas yang umum terjadi ini wajib diwaspadai. Selain itu, artritis (nyeri sendi) juga dapat membatasi aktivitas fisik dan berujung pada obesitas. Obesitas tidak dapat dianggap remeh. Penumpukan lemak yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya