Self Healing Artinya Penyembuhkan Diri, Tips agar Healing Jadi Lebih Efektif

Ketahui tips dan pengertian self healing, serta kesalahpahaman tentang healing.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 09 Agu 2022, 09:14 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Meditasi
Ilustrasi Meditasi (Gambar oleh Irina L dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Self healing artinya adalah proses penyembuhan diri. Itu adalah arti self healing secara harfiah. Self healing artinya lebih mengacu pada proses pemulihan, umumnya dari gangguan psikologis, trauma, dan sebagainya, yang didorong dan diarahkan oleh diri sendiri, seringkali hanya dipandu oleh naluri.

Sel healing belakangan menjadi istilah populer yang digunakan oleh kawula muda untuk mengacu pada aktivitas untuk memulihkan diri dari kelelahan mental akibat dari banyaknya tekanan hidup.

Self healing artinya juga dipahami bisa sebagai proses pemulihan dari kesehatan yang buruk, biasanya kesehatan emosional yang buruk, tetapi penyembuhan diri juga dapat mencakup masalah kesehatan fisik yang menyertainya.

Self healing belakangan menjadi istilah yang populer di kalangan kawula muda, yang digunakan untuk mengacu pada aktivitas atau kegiatan untuk meredakan stres akibat tekanan hidup baiknya ditimbulkan oleh pekerjaan maupun kegiatan belajar. Umumnya orang melakukan self healing dengan cara berlibur di luar kota atau menyediakan waktu luang untuk bersantai.

Namun, apakah itu satu-satunya cara untuk self healing? Untuk lebih mengetahui apa sebenarnya self healing dan menghindari kesalahpahaman mengenai hal itu, penting untuk memahami istilah ini lebih dalam lagi.

Berikut adalah ulasan lengkap mengenai self healing, seperti yang sudah Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (9/8/2022).

Self Healing Artinya

Menurut Cambridge Dictionary, self healing memiliki dua arti. yang pertama self healing artinya proses menjadi sehat atau pulih kembali, terutama setelah cedera atau sakit. Yang kedua, self healing artinya proses seseorang merasa lebih baik kembali setelah pengalaman emosional yang menyakitkan, terutama dengan merawat diri sendiri.

Sedangkan Merriam-webster mendefinisikan self healing sebagai tindakan atau proses penyembuhan diri sendiri; bertindak untuk menyembuhkan atau memperbaiki diri sendiri seperti melibatkan atau mendorong pemulihan dari cedera atau penyakit; mampu memperbaiki kerusakan fisik tanpa perantara dari luar.

Dari sejumlah pengertian tersebut dapat dipahami bahwa self healing artinya adalah proses atau tindakan untuk memulihkan diri sendiri dari kerusakan fisik maupun mental, tanpa melibatkan hal-hal di luar diri sendiri, seperti obat, dokter, atau psikolog.

Namun belakangan, self healing lebih banyak dipahami sebagai proses penyembuhan diri yang terkait dengan masalah mental. Pada akhirnya, self healing lebih sering dikaitkan dengan tindakan seperti berperilaku dengan bijak, menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Bagaimana cara melakukan self healing?

Ilustrasi Meditasi
Pentingnya Persiapkan Mental Sebelum Mulai Berolahraga, Apa Saja Kiatnya? (dok. Cliff Booth via Pexels/ Brigitta Bellion)

Self healing mengacu pada hal-hal yang dapat diri sendiri lakukan untuk memicu sistem internal agar berfungsi lebih baik sehingga dapat memacu proses penyembuhan lebih cepat dan lebih menyeluruh.

Self healing melibatkan sejumlah tindakan antara lain berperilaku bijak, menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa. Semua itu meliputi makan teratur, berolahraga teratur, dan tidur. Dari penjelasan tersebut, self healing bisa dilakukan dengan menyesuaikan gaya hidup yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh maupun jiwa.

Selain itu, self healing juga bisa dilakukan dengan cara relaksasi mendalam selama sepuluh atau dua puluh menit setiap hari, tiga kali sehari untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Selain itu, self healing bisa dilakukan dengan memusatkan perhatian pada kedamaian, harmoni, keindahan, cinta, dan pengalaman serupa lainnya. Meditasi, doa, dan teknik relaksasi mendalam lainnya juga akan membantu menghilangkan gangguan.

tujuan dari relaksasi ini adalah agar kita dapat menerima diri kita apa adanya, serta menerima situasi dan kondisi dunia sebagaimana mestinya. Bisa dibilang, self healing terkait dengan penerimaan diri, menyadari bahwa diri ini sedang tidak baik-baik saja, sehingga kita harus fokus untuk mencari akar masalahnya agar mendapatkan solusi yang tepat.

Dalam proses relaksasi, isi pikiran dengan hal-hal yang kita syukuri. Bersyukurlah dan rasakan rasa syukur dalam tubuh. Visualisasikan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri dan menjadi lebih utuh dan fungsional. Kemudian bayangkan diri Anda benar-benar sehat dan bahagia.

Tips Self Healing

Potret Liburan Nia Ramadhani di Borobudur, Naik Limousine hingga Main Golf
Nia Ramadhani saat menyempatkan diri meditasi di dalam gua Borobudur. Dari kegiatan itu, dia mengaku mendapatkan hal yang luar biasa. Sejak bebas, Nia memang mencoba menjalani hidup yang lebih sehat. Ia pun makin rajin berolahraga bersama dengan suaminya. (Instagram/ramadhaniabakrie)

Seperti proses penyembuhan pada umumnya, baik itu fisik maupun mental, self healing juga memiliki risiko untuk gagal. Artinya, metode self healing untuk menyembuhkan luka batin atau fisik, bisa dibilang belum tentu manjur.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, efektif atau tidaknya self healing tergantung pada keyakinan Anda. Selain itu, efektif atau tidaknya self healing yang dilakukan, tergantung dari seberapa yakin Anda terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakan seluruh dunia beserta isinya.

Tujuan dari self healing sendiri adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi. Ketika berhasil melakukan self healing, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu.

Setidaknya ada tiga tahapan penting dalam proses self healing, yakni self acceptance (penerimaan diri), memaafkan diri sendiri, dan melakukan kegiatan positif.

Self acceptance menjadi salah satu hal penting dalam proses self healing. Sebab, banyak masalah muncul karena seseorang tidak bisa menerima dirinya sendiri.

Menolak diri sendiri termasuk sikap denial, di mana seseorang menyangkal bahwa dirinya tidak sempurna dan memiliki masalah. Oleh karena itu penting untuk menerima diri sendiri, menerima bahwa diri ini memang tidak sempurna dan memiliki banyak masalah.

Penting untuk ditanamkan dalam pikiran bahwa setiap orang punya masalah, dan masalah yang ada dalam hidup kita bukan hal yang layak untuk disangkal. Masalah ada untuk diselesaikan. Langkah penting untuk menyelesaikan masalah adalah menyadari adanya masalah dalam diri kita. Dengan menyadari adanya masalah, kita akan lebih mudah untuk mencari solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasi itu.

Hal berikutnya yang perlu dilakukan dalam proses self healing adalah memaafkan diri sendiri. Kita mungkin dengan mudah memaafkan orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan terhadap diri kita. Namun sebaliknya, orang lebih kesulitan untuk memaafkan diri sendiri.

Kita memang bertanggung jawab atas semua hal yang telah kita lakukan di masa lalu. Namun, setiap kegagalan, kesalahan, dan banyak hal buruk lainnya, tidak terjadi karena faktor tunggal. Ada banyak faktor yang menyebabkan itu terjadi, dan diri ini adalah salah satu faktornya.

Dalam peristiwa menyakitkan yang melibatkan diri kita, tentu saja kita berkontribusi sehingga hal itu terjadi. Kita memiliki kesalahan sehingga peristiwa itu terjadi. Namun penting untuk diingat bahwa, diri ini bukan faktor tunggal, faktor lain, seperti kehendak alam, orang lain yang terlibat juga berkontribusi.

Jadi, jangan biarkan diri kita menanggung semua beban dan rasa bersalah atas kejadian di masa lalu, di mana diri ini hanyalah salah satu faktor dari banyak faktor yang memicunya.

Tujuan akhir dari self healing adalah mengembalikan kesehatan jiwa, sehingga dapat kembali berpikir positif sehingga dapat mengeluarkan output berupa kegiatan yang positif dan bermanfaat. Menghabiskan waktu dengan kegiatan positif sendiri saja sebenarnya sudah menjadi salah satu metode self healing yang cukup efektif.

Ketika mulai melakukan self healing, penting untuk menyaring hal-hal negatif yang dapat menyebabkan stres. Dibutuhkan upaya nyata untuk memerangi hal tersebut. Hindari menonton berita, membaca koran, atau mengakses sosial media untuk sesuatu yang tidak perlu. Cobalah untuk melakukan kegiatan positif, seperti membaca buku atau mendengarkan musik yang ceria secara rutin karena secara tidak langsung otak akan mengirim pesan positif yang dapat meningkatkan mood dan mendukung proses self healing.

Salah Kaprah tentang Self Healing

Mengalami Stres dan Kelelahan
Ilustrasi Mengalami Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/Ron

Tidak diragukan lagi jika banyak orang sebenarnya telah mengetahui apa sebenarnya self healing itu. Self healing artinya tidak lain adalah upaya atau tindakan yang bertujuan untuk memulihkan diri sendiri baik dari trauma, stres, dan perasaan yang buruk, tanpa bantuan orang lain.

Namun, banyak orang tampaknya masih banyak yang salah kaprah tentang metode self healing. Mereka berpikir bahwa self healing dapat mengatasi berbagai macam masalah.

Bahkan, liburan diklaim sebagai self healing. Namun kenyataannya, liburan lebih sering dilakukan hanya untuk menghindari masalah. Mengambil cuti lalu berlibur dan menghindari keramaian jelas dapat memberikan ketenangan hati, yang setiap harinya ditekan oleh tuntutan kehidupan, baik pekerjaan, sekolah, urusan rumah tangga, dan sebagainya. Namun ketenangan hati ini akan rusak ketika kita kembali dari liburan.

Mengambil jarak dari kehidupan dengan berlibur memang dapat meredakan stres dan membuat perasaan lebih baik. Namun sebenarnya dalam self healing mencapai ketenangan hati bukan tujuan akhir. Masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, yakni refleksi yang mencakup self acceptance, memaafkan diri sendiri, dan melakukan kegiatan positif.

Seseorang bisa saja stres karena ada masalah dengan pekerjaan. Kemudian dia berlibur dengan klaim self healing agar dapat meredakan stres. Namun setelah kembali dari liburan dia kembali dihadapkan dengan banyak masalah yang belum terselesaikan, sehingga stres muncul kembali. Ini menjadi kesalahpahaman yang paling umum dari self healing.

Jika yang terjadi seperti ini, maka yang dibutuhkan bukan liburan yang diklaim sebagai self healing, melainkan mencari solusi atas masalahnya dengan pekerjaan. Mencari solusi tentang pekerjaan bisa dilakukan dengan membicarakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan rekan kerja maupun dengan atasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya