Antioksidan adalah Senyawa Pelindung Sel Tubuh, Ketahui Jenis dan Fungsinya

Antioksidan adalah senyawa yang sangat penting untuk menjaga kesehatan karena memiliki kemampuan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 17 Mar 2023, 11:55 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2023, 11:55 WIB
Antioksidan, Amunisi untuk Melawan Penyakit Kronis
Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas dan menghilangkan kelebihan elektron dari molekul tersebut sehingga tidak lagi merusak sel-sel tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Antioksidan adalah senyawa yang sangat penting untuk menjaga kesehatan karena memiliki kemampuan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil dan memiliki kelebihan elektron yang dapat merusak struktur selular, termasuk DNA, protein, dan lemak, serta menyebabkan inflamasi dan stres oksidatif. Stres oksidatif yang kronis dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang berhubungan dengan penuaan, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, Alzheimer, dan Parkinson.

Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas dan menghilangkan kelebihan elektron dari molekul tersebut sehingga tidak lagi merusak sel-sel tubuh. Antioksidan juga dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan selular yang disebabkan oleh proses metabolisme normal tubuh.

Antioksidan adalah salah satu jenis nutrisi yang dapat diproduksi di dalam tubuh. Namun untuk memenuhi kebutuhan antioksidan, tubuh perlu mendapatkan suplai tambahan dari makanan atau suplemen. Beberapa makanan yang kaya akan antioksidan termasuk buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, teh hijau, cokelat hitam, dan ikan. Suplemen antioksidan juga tersedia dalam berbagai bentuk, seperti vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan selenium. Berikut ulasan tentang antioksidan adalah senyawa yang penting untuk memelihara kesehatan yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (17/3/2023).

Pengertian Antioksidan

Makanan Kaya Antioksiden
Menjaga pola makan yang sehat dan memastikan asupan antioksidan mencukupi kebutuhan tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan. (Credit: Freepik)

Antioksidan adalah senyawa yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk DNA dan sel-sel yang membentuk jaringan tubuh. Antioksidan membantu mencegah atau memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dengan menetralkan atau menghilangkan mereka.

Antioksidan adalah salah satu nutrisi yang dapat ditemukan dalam banyak makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, serta dalam suplemen makanan. Beberapa contoh antioksidan yang umum meliputi vitamin C, vitamin E, beta-karoten, selenium, dan flavonoid. Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara umum dan melindungi dari beberapa penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit lain yang berkaitan dengan kerusakan sel dan jaringan tubuh.

Menjaga pola makan yang sehat dan memastikan asupan antioksidan mencukupi kebutuhan tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan.  Selain itu perlu juga menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kerusakan selular, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, dan terpapar zat-zat kimia berbahaya.

Antioksidan yang Diproduksi Tubuh

Trik Agar Olahraga Tetap Nyaman untuk Lansia
Tubuh juga dapat memproduksi antioksidan sendiri.

Antioksidan adalah salah satu senyawa yang terdapat pada makanan. Namun, tubuh juga dapat memproduksi antioksidan sendiri. Berikut beberapa jenis antioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendirii.

1. Glutathione

Glutathione merupakan antioksidan yang kuat dan banyak terdapat di hati dan ginjal.

2. Superoxide Dismutase 

Superoxide dismutase atau (SOD) merupakan enzim antioksidan yang diproduksi di seluruh tubuh dan berfungsi untuk menetralisir radikal bebas.

3. Katalase

Katalase merupakan enzim antioksidan yang membantu menghancurkan hydrogen peroxide, produk sampingan dari metabolisme sel.

4. Coenzyme Q10

Coenzyme Q10 merupakan senyawa yang diproduksi di seluruh tubuh dan berfungsi sebagai antioksidan dan untuk mendukung produksi energi seluler.

Antioksidan dari Makanan

20150723-Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini Untuk Mencegah Kanker 1
Meskipun tubuh dapat memproduksi beberapa antioksidan sendiri, kebanyakan antioksidan diperoleh melalui konsumsi makanan yang mengandung antioksidan atau melalui suplemen antioksidan. (Istimewa)

Meskipun tubuh dapat memproduksi beberapa antioksidan sendiri, kebanyakan antioksidan diperoleh melalui konsumsi makanan yang mengandung antioksidan atau melalui suplemen antioksidan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang yang kaya akan antioksidan untuk memastikan tubuh memiliki cukup antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Berikut beberapa jenis antioksidan yang umum ditemukan dalam makanan dan suplemen.

1. Vitamin C

Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang paling terkenal dan paling banyak dikonsumsi. Vitamin C membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, serta dalam sayuran seperti brokoli, kubis, dan paprika.

2. Vitamin E

Vitamin E merupakan antioksidan yang larut dalam lemak dan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dalam membran sel. Vitamin E dapat ditemukan dalam makanan seperti minyak sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

3. Betakaroten

Betakaroten merupakan senyawa yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh dan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Beta-karoten dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran berwarna merah, oranye, dan kuning seperti wortel, labu, dan paprika.

4. Selenium

Selenium adalah mineral esensial yang diperlukan dalam jumlah kecil oleh tubuh dan memiliki sifat antioksidan. Selenium dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan juga membantu menjaga fungsi tiroid yang sehat. Selenium dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan, daging, telur, dan kacang-kacangan.

5. Flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang dapat ditemukan dalam berbagai makanan seperti teh, anggur merah, cokelat hitam, dan buah-buahan dan sayuran seperti apel, bawang putih, dan bawang merah. Flavonoid dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

Fungsi Antioksidan

Meningkatkan Sistem Imun
Fungsi utama antioksidan adalah untuk menetralkan atau menghilangkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Credit: pexels.com/Chloe

Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat terbentuk dalam tubuh sebagai hasil dari proses metabolisme normal atau karena pengaruh faktor-faktor eksternal seperti polusi udara, radiasi, dan paparan bahan kimia tertentu.

Fungsi utama antioksidan adalah untuk menetralkan atau menghilangkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat  memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, berikut fungsi antioksidan.

  1. Melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan penuaan dini.
  2. Meningkatkan kesehatan jantung dengan melindungi sel-sel di dalam pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
  3. Menurunkan risiko beberapa jenis kanker dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.
  4. Mendukung kesehatan otak dengan melindungi sel-sel saraf dari kerusakan dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
  5. Meningkatkan kesehatan kulit dengan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan dan menjaga kulit tetap sehat dan terlihat lebih muda.
  6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya