7 Makanan yang Dukung Fungsi Hati, Bantu Detoks Tubuh

Jenis makanan tertentu baik untuk fungsi hati

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 13 Jun 2023, 12:20 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 12:20 WIB
Liputan 6 default 4
Makanan sehat (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Hati memiliki peran penting dalam tubuh. Organ ini bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat, membuat glukosa, dan mendetoksifikasi tubuh. Hati juga menyimpan nutrisi dan menciptakan empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan menyerap nutrisi dalam makanan dengan benar. 

Hati juga memecah racun seperti alkohol, obat-obatan dan produk sampingan metabolisme. Menjaga fungsi hati penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Disfungsi hati dapat menyebabkan penyakit hati, gangguan metabolisme, dan bahkan diabetes tipe 2.

Ada banyak makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi seseorang untuk membantu melindungi dan menjaga hati. Jenis makanan ini dapat membantu mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan metabolisme.

Meski makanan ini tidak mungkin untuk mengelola semua faktor risiko kerusakan, mengonsumsi makanan dan minuman tertentu dapat membantu meningkatkan kesehatan hati. Berikut makanan yang dapat mendukung fungsi hati dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(30/9/2019).

Ikan berlemak

Ikan Salmon Daging Salmon
Ilustrasi Foto Ikan Salmon (iStockphoto)

Lemak yang ditemukan dalam ikan berlemak bermanfaat untuk hati. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa mereka membantu mencegah penumpukan lemak, menjaga kadar enzim tetap normal, melawan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin.

Ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3, yang merupakan lemak baik yang membantu mengurangi peradangan.

Sebagaimana ditunjukkan oleh sebuah studi dalam World Journal of Gastroenterology, mengonsumsi ikan berlemak dan suplemen minyak ikan dapat membantu mengurangi dampak kondisi seperti penyakit hati berlemak non-alkohol. Studi ini merekomendasikan makan ikan berminyak dua kali atau lebih setiap minggu.

Minyak zaitun

Ilustrasi Minyak Zaitun
Ilustrasi minyak zaitun (dok. Pexels.com/Putu Elmira)

Menurut studi World Journal of Gastroenterology, menambahkan minyak zaitun ke dalam makanan dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan fungsi hati. Ini karena tingginya kandungan asam lemak tak jenuh dalam minyak.

Satu studi kecil pada 11 orang dengan penyakit hati berlemak non-alkohol menemukan bahwa mengonsumsi satu sendok teh (6,5 ml) minyak zaitun per hari meningkatkan enzim hati dan kadar lemak sehat. Ini juga meningkatkan kadar protein yang terkait dengan efek metabolik positif.

Akumulasi lemak di hati adalah bagian dari tahap pertama penyakit hati. Oleh karena itu, efek positif minyak zaitun pada lemak hati, serta aspek kesehatan lainnya, menjadikannya bagian yang berharga dari pola hidup sehat.

Kacang

Liputan 6 default 2
Kacang (sumber: Pixabay)

Satu penelitian observasional enam bulan pada 106 orang dengan penyakit hati berlemak non-alkoholik menemukan bahwa makan kacang dikaitkan dengan peningkatan kadar enzim hati.

Kacang umumnya mengandung asam lemak tak jenuh, vitamin E, dan antioksidan. Senyawa ini dapat membantu mencegah penyakit hati berlemak non-alkohol, serta mengurangi peradangan dan stres oksidatif.

Makan segenggam kacang, seperti kacang walnut atau almond setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan hati. Namun penting untuk tidak makan terlalu banyak, karena kacang tinggi kalori.

Anggur

Manfaat Buah Anggur
Buah anggur (Sumber: iStockphoto.com)

Anggur, terutama anggur merah dan ungu, mengandung berbagai senyawa tanaman bermanfaat. Yang paling terkenal adalah resveratrol, yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Studi telah menemukan bahwa anggur dapat memiliki berbagai manfaat, termasuk menurunkan peradangan, mencegah kerusakan dan meningkatkan kadar antioksidan.

Sebuah penelitian kecil pada manusia dengan penyakit hati berlemak non-alkohol menunjukkan bahwa suplemen dengan ekstrak biji anggur selama tiga bulan meningkatkan fungsi hati.

Buah beri

Buah Beri
Buah Beri. (Photo by Iwona Łach on Unsplash)

Banyak beri hitam, seperti blueberry, raspberry, dan cranberry, mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang dapat membantu melindungi hati dari kerusakan. Seperti yang ditunjukkan oleh sebuah studi dalam World Journal of Gastroenterology, makan berry secara teratur juga dapat membantu merangsang sistem kekebalan tubuh.

Blueberry dan cranberry keduanya mengandung anthocyanin, antioksidan yang memberi warna khas pada buah beri. Mereka juga terhubung dengan banyak manfaat kesehatan. Mengonsumsi buah-buahan ini selama 3-4 minggu melindungi hati dari kerusakan. Selain itu, blueberry membantu meningkatkan respons sel imun dan enzim antioksidan.

Jeruk bali

Jeruk bali
Jeruk bali (sumber: Pixabay)

Jeruk bali mengandung antioksidan yang secara alami melindungi hati. Dua antioksidan utama yang ditemukan dalam jeruk bali adalah naringenin dan naringin. Efek perlindungan dari jeruk bali diketahui terjadi dalam dua cara yaitu dengan mengurangi peradangan dan melindungi sel.

Penelitian juga menunjukkan bahwa antioksidan ini dapat mengurangi perkembangan fibrosis hati, suatu kondisi berbahaya di mana jaringan ikat yang berlebihan menumpuk di hati.

Oatmeal

oatmeal
Oatmeal punya gizi tinggi/copyright: unsplash/markus spiske

Mengonsumsi oatmeal adalah cara mudah untuk menambahkan serat ke dalam makanan. Serat adalah alat penting untuk pencernaan dan serat spesifik dalam gandum sangat membantu hati. Oat dan oatmeal kaya akan senyawa yang disebut beta-glukan.

Sebuah studi pada tahun 2017 dalam International Journal of Molecular Sciences melaporkan, beta-glukan sangat aktif secara biologis dalam tubuh. Ulasan tersebut juga mencatat bahwa beta-glukan dari gandum tampak membantu mengurangi jumlah lemak yang disimpan dalam hati pada tikus, yang juga bisa membantu melindungi hati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya