Liputan6.com, Jakarta SWT artinya Maha Suci dan Maha Tinggi merupakan singkatan dari Subhanahu wa ta'ala ( سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى). Singkatan ini merupakan gelar yang kerap disandingkan dengan Allah. Selain SWT, dalam Islam terdapat beberapa singkatan gelar lain seperti SWA, RA, dan AS. penting bagi seorang Muslim untuk memahami arti setiap gelar ini supaya pemakaiannya sesuai.
SWT artinya Maha Suci dan Maha tinggi merupakan gelar yang diambil dari sifat Allah. Berikut ulasan tentang SWT artinya Maha Suci dan Maha tinggi serta singkatan gelas dalam Islam Lain yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (3/7/2023).
1. Gelar SWT dan Artinya
SWT merupakan singkatan dari Subhanahu wa ta'ala, yang berasal dari bahasa Arab. Singkatan ini digunakan oleh umat Islam untuk merujuk kepada Allah SWT. Subhanahu wa ta'ala sendiri memiliki arti "Maha Suci dan Maha Tinggi" dalam bahasa Indonesia.
Dalam agama Islam, penggunaan singkatan SWT atau Subhanahu wa ta'ala adalah bentuk penghormatan dan pengakuan atas kebesaran dan kesucian Allah. Dalam konteks penggunaan tersebut, umat Islam menganggap Allah sebagai Zat yang Maha Suci dan Maha Tinggi di atas segala-galanya.
Selain SWT terdapat dua gelar lain yang sering disematkan pada lafaz Allah, yaitu "Azza" yang berarti "Maha Perkasa" dan "Jalla" yang berarti "Maha Agung". Kedua ungkapan ini merupakan bagian dari 99 nama-nama baik Allah SWT yang tercantum dalam Asmaul Husna, yang merupakan nama-nama indah dan mulia yang digunakan untuk menyebut Allah dalam Al-Quran. Penggunaan SWT atau Subhanahu wa ta'ala dan asmaul husna lainnya, sama-sama merupakan cara umat Islam menghormati dan mengakui kebesaran serta keagungan Allah SWT
Penyebutan Allah beserta asmaul husna salah satunya dapat ditemukan pada surat Al-Baqarah ayat 209,
فَاِنْ زَلَلْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْكُمُ الْبَيِّنٰتُ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya:Tetapi jika kamu tergelincir setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana.
Penyebutan nama Allah dengan asmaul husnalainnya juga dapat ditemukan dalam surat Ar-Rahman ayat 27.
وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ
Artinya: tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.
Advertisement
2. Gelar SAW dan Artinya
Kata SAW merupakan singkatan dari Shallallahu `alaihi Wa Sallam. SAW merupakan lafaz yang disunnahkan untuk disertakan ketika menyebut nama Rasulullah atau Nabi Muhammad. SAW atau Shallallahu `alaihi Wa Sallam merupakan lafaz doa yang artinya “semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepadanya.”
Bershalawat kepada Rasulullah SAW merupakan perintah Allah SWT. Perintah tersebut bahkan berlaku untuk Allah SWT sendiri dan para malaikat. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
3. Gelar AS dan Artinya
Selain singkata SAW untuk Nabi Muhammad, ada juga singkatan untuk para nabi lain, yaitu AS. AS merupakan singkatan dari lafaz Alaihis Salam yang juga merupakan doa bagi para nabi. Arti Alaihis Salam adalah “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya.”
Berbeda dengan SAW, sebutan AS disematkan kepada para nabi dan Rasul termasuk para malaikat. Pengucapan dia bagi nabi ini terdapat pada surat Ash-Shaffaat ayat 181.
وَسَلٰمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَۚ
Artinya: Dan selamat sejahtera bagi para rasul.
4. Gelar RA dan Artinya
Gelar RA kerap disematkan untuk para sahabat dan orang-orang terdekat Rasulullah SAW. Seperti, Aisyah RA, Fatimah RA dan Ali bin Abu Thalib RA dan Abu Bakar, Hurairah RA dan lain sebagainya. RA merupakan singkatan dari lafaz Radhiyallahu `anhu /`anha / `anhum.
Lafaz RA juga merupakan ungkapan dan doa yang disematkan kepada para sahabat Rasulullah SAW yang memiliki arti “semoga Allah meridhoinya”.
Apabila kata terakhirnya `anhu maka dhamirnya untuk dia satu orang laki-laki. Jika kata terakhirnya `anha maka dhamirnya untuk dia seorang wanita. Sedangkan jika kata terakhirnya `anhum maka dhamirnya mereka (jamak).
Galar RA juga dijelaskan dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 100
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Arinya: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
Allah SWT juga mengistimewakan penyebutan RA untuk orang-orang mukmin seperti yang dijelaskan dalamAl Quran surat Al-Fath ayat18.
قَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Artinya; Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).